PJN II Tangani Longsor di Bunga Mas Lahat, Warga Diminta Waspada Melintas di Titik Rawan Longsor
Satker PJN II kebut penangan lonsor di Bunga Mas Lahat, progres sudah 80 persen. Warga diminta waspada melintas di daerah rawan longsor
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Azwir Ahmad
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sejumlah wilayah di Provinsi Sumatera Selatan sangat rentan terkena bencana alam tanah longsor pada saat cuaca ekstrim atau saat hujan deras tiba.
Salah satu wilayah yang rawan terkena longsor yakni daerah Batas Lahat sampai Tebing Tinggi Empat Lawang.
Kepala Satker PJN II Sumsel, Cecep melalui PPK II.4 Satker Pelaksana Jalan Nasional (PJN II) BBPJN V Palembang, Ahmad Fatur Rahman mengatakan untuk di wilayah PPK II.4 ada atau tepatnya dari batas Lahat sampai batas Tebing Tinggi ada tujuh lokasi rawan longsor. Semua wilayah yang rawan longsor tersebar dari wilayah batas Lahat sampai Tebing Tinggi.
"Beberapa titik saat ini masih kita tangani secara darurat," katanya, Senin (11/10/2021).
Dijelaskannya, saat ini PJN ll juga terus mengebut perbaikan penanganan jalan akibat tanah longsor di kecamatan Bunga Mas kabupaten Lahat yang terjadi beberapa hari lalu. Untuk penanganan longsor di kawasan tersebut, saat ini progresnya mencapai 80 persen.
"Kita terus kebut penanganan longsor di bunga Mas, saat ini progresnya sudah mencapai 80 persen," jelaa Fatur.
Ia menjelaskan, topografi wilayah tersebut yang berbukit membuat wilayah di Batas Lahat sampai Tebing Tinggi rawan terkena bencana tanah longsor. Sejumlah titik yang dinilai rawan terkena longsor pun sangat beragam, tak hanya lokasi yang berdekatan dengan sungai, namun juga lokasi perbukitan lainnya.
Dengan kondisi wilayah yang rawan longsor, Fatur mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dalam berkendara khususnya ketika akan melintasi lokasi yang telah dipasang rambu-rambu rawan terjadinya bencana tanah longsor.
"Kepada warga yang melintasi jalan bunga Mas untuk berhati - hati. Karena ada kegiatan alat berat dan galian dikiri dan kanan jalan Bunga Mas," bebernya. (oca)