'Tuhan Pasti Balas', Guru Honorer Peluk Nadiem, Curhat Naik Motor 20 KM tapi Gaji Rp 100 Ribu
"Sudah 18 tahun mengabdi sebagai honor, tapi gaji Rp 100 ribu, terus bolak-balik pulang naik motor sekitar 20 kilometer lebih," kata Yanti.
Sukardi pun menceritakan pengalamannya menjamu Nadiem Makarim di rumahnya.
Dia sempat bercerita kepada Nadiem bahwa selama ini dirinya hanya digaji Rp 225.000 per bulan. "Gaji tidak seberapa, dikasih Rp 225.000 ribu per bulan, itu dikasih setelah empat bulan," kata Sukardi saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (7/10/2021).
Sukardi mengaku, penghasilan tersebut sangat jauh dari kata cukup, mengingat harga kebutuhan yang semakin hari semakin tinggi.
Karena gajinya kecil, Sukardi terpaksa mencari pekerjaan tambahan, seperti membuat bata dan tukang bangunan.
Hal itu dilakukan demi bisa menyambung hidup dan memenuhi kebutuhan keluarga.
"Curhat sama pak menteri (Nadiem) pengalaman selama menjadi honorer, pernah nyambi jadi tukang bangunan, buat batu bata, hingga buat dinding bedek," ungkap Sukardi.
Meski demikian, panggilan jiwa membuat Sukardi bertekad untuk selalu mengajar.
Ia berharap sukses dalam tes pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
Dengan demikian statusnya berubah dan mendapatkan gaji yang layak untuk menghidupi anaknya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengabdian Sukardi dan Yanti, Guru Honorer yang Didatangi Mendikbud Nadiem, Gaji Rp 100.000 tapi Tetap Bertekad Mengajar",