Penurunan Level PPKM Dilakukan Secara Bertahap & Terukur, Mendasarkan Perkembangan Kasus Covid-19
Dari hasil evaluasi minggu ini, diputuskan penerapan PPKM dilanjutkan pada periode tanggal 5 Oktober hingga 18 Oktober 2021.
Sejalan dengan hal tersebut, akan diterapkan PPKM Level 3 pada 44 Kabupaten dan Kota (sebelumnya 108 Kabupaten Kota), dan Level 2 akan diterapkan pada 292 Kabupaten Kota (sebelumnya 249 Kab/Kota), serta PPKM Level 1 akan diterapkan pada 44 Kabupaten Kota (sebelumnya 18 Kabupaten Kota).
“Pengaturan Pembatasan Kegiatan Masyarakat pada PPKM periode 5 – 18 Oktober 2021 masih tetap sama dengan penerapan PPKM periode sebelumnya, dengan penyesuaian pada pengendalian atas Pembelajaran Tatap Muka (PTM), sesuai pengaturan dari SKB Kemendikbud/Ristek dengan K/L terkait,” tutur Menko Airlangga.
Mengenai capaian vaksinasi per 4 Oktober 2021, dari 10 Kabupaten Kota yang menerapkan PPKM Level 4 saat ini, terdapat 8 Kabupaten Kota di bawah rata-rata Vaksinasi Dosis-1 Nasional (45,24%).
Sedangkan capaian Vaksinasi Lansia, terdapat 7 Kab/Kota di bawah rata-rata Vaksinasi Lansia Nasional (30,93%).
Perkembangan Program PEN
Realisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) s.d. 1 Oktober 2021 mencapai Rp411,72 Triliun atau 55,3% dari pagu Rp744,77 Triliun.
Masih seperti yang lalu, capaian perkembangan yang signifikan terjadi pada Klaster Perlinsos dan Kesehatan.
Rincian realisasi adalah sebagai berikut:
Realisasi Klaster Kesehatan: Rp104,1 Triliun (48,4%);
Realisasi Klaster Perlinsos: Rp117,3 Triliun (62,9%);
Realisasi Klaster Program Prioritas: Rp62,50 Triliun (53,0%);
Realisasi Klaster Dukungan UMKM & Korporasi: Rp68,43 Triliun (42,1%);
Realisasi Klaster Insentif Usaha: Rp59,41 Triliun (94,6%).
Realisasi klaster Kesehatan yang sebesar Rp104,1 Triliun, terutama untuk Diagnostik (Testing dan Tracing) sebesar 63,2 % atau Rp2,85 triliun; Therapeutic, untuk Insentif dan Santunan Nakes sebesar 67,6% atau Rp12,8 Triliun dari pagu Rp18,94 Triliun; dan juga untuk Vaksinasi (Pengadaan dan Pelaksanaan) realisasi sebesar 38,8% atau Rp22,38 Triliun.
Sedangkan, realisasi dari klaster PerlinSos sebesar Rp117,3 Triliun antara lain digunakan untuk Program PKH sebesar 73,2% atau Rp20,72 Triliun dari pagu Rp28,31 triliun, Kartu Sembako sebesar 58,5% atau Rp29,21 Triliun dari pagu Rp49,89 Triliun, BLT Desa sebesar 51,9% atau Rp14,94 Triliun dari pagu 28,80 Triliun; dan Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar 57,7% atau R5,07 Tritliun dari pagu Rp8,80 Triliun.
Turut hadir dalam Konferensi Pers tersebut yakni Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.