Berita OKI
Karhutla Terbesar Sepanjang 2021, Kebakaran Lahan Perusahaan di OKI Sudah Proses Pendinginan
Kepulan asap di lahan perusahaan PT. Rambang Agro Jaya yang berada di Desa Cintajaya Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir masih terlihat
SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG -- Kepulan asap di lahan perusahaan PT. Rambang Agro Jaya yang berada di Desa Cintajaya Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir masih terlihat di hari ke-4, Jum'at (24/9/2021) sore.
Menurut keterangan Listiadi Martin selaku Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKI.
Meskipun sejak pagi hari angin cukup kencang di lokasi, namun kobaran api tidak lagi terlihat dan hanya menyisakan kepulan-kepulan asap di beberapa titik pada lahan yang terbakar.
"Kalau pantauan anggota di lapangan, tidak terlihat lagi kobaran api dan para petugas pemadam lebih memfokuskan pendinginan yaitu menyemprotkan air hingga ke permukaan dalam gambut," jelasnya saat ditemui dilokasi terbakar.
Disampaikan lebih lanjut, petugas gabungan dari BPBD, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api (MPA) dan TNI-POLRI berupaya menyisir 50 hektar lahan yang telah hangus terbakar.
"Dari udara kita dibantu oleh 3 unit water boombing, sedangkan dari darat personil melakukan pemadaman menyisir keseluruhan lahan. Jadi kami akan pastikan asap tidak lagi muncul dari permukaan gambut," ujarnya.
"Dengan pemadaman gotong-royong seperti ini, diprediksi besok kondisi sudah terkendali," imbuhnya.
Baca juga: Penemuan Mayat Wanita di Tepi Jalan Tol Kayuagung-Palembang di OKI, Ini Respon PT Waskita Sriwijaya
Listiadi menjelaskan bahwa kebakaran di PT. Rambang kali ini merupakan karhutlah terbesar sepanjang tahun 2021 ini.
Dirinya mengharapkan ke depan tidak ada lagi kebakaran serupa baik di area milik perusahaan maupun pribadi.
"Insya Allah jika berkaca dengan BMKG, kemungkinan di bulan Oktober mendatang kita kembali masuk musim penghujan. Semoga tidak ditemukan lagi titik hotspot," harapnya.
Sementara itu, Humas PT Rambang Agro Jaya, Efran Kurniawan menjelaskan proses sudah masuk finishing atau pendinginan.
"Sekarang proses pendinginan, petugas memastikan tidak adanya potensi timbulnya api kembali," tuturnya.
Ditegaskan setelah lahan benar-benar padam, pihaknya akan membuat laporan ke pihak berwajib untuk mengusut tuntas penyebab kebakaran.
"Tentunya akan kita laporkan masalah kebakaran ini ke Mapolres OKI untuk mencari tahu penyebab dari mana munculnya api," ujar Efran.
Menurut Efran, hingga saat ini belum diketahui secara pasti mengenai awal mula titik api muncul.
"Kemungkinan ada oknum yang tidak bertanggungjawab secara tidak sengaja membuang puntung rokok dilokasi tersebut. Karena memang lokasi ini kerap dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk mencari ikan, mencari kayu maupun purun (Tamanan untuk pembuatan tikar)," bebernya. (Nando/TS)