Berita Muratara

Soal Laporan Harga Gas Elpiji Tiga Kilogram di Muratara, Bupati dan Wakil Bupati Sidak ke Desa-desa

"Pak bupati ke Kecamatan Nibung, pak wabup ke Kecamatan Karang Jaya, sidak gas," kata Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Muratara, M Hadi.

Editor: Refly Permana
Istimewa
Ilustrasi gas elpiji tiga kilogram. 

Penulis: Rahmat

SRIPOKU.COM, MURATARA - Bupati Muratara, Devi Suhartoni, dan Wakil Bupati Muratara, Inayatullah, dikabarkan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke desa-desa pada Selasa (21/9/2021) hari ini. 

"Pak bupati ke Kecamatan Nibung, pak wabup ke Kecamatan Karang Jaya, sidak gas," kata Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Muratara, M Hadi.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) Muratara, Syamsu Anwar, membenarkan Bupati-Wabup Muratara sidak gas elpiji tiga kilogram di Muratara ke desa-desa hari ini.

"Iya benar beliau sidak harga gas hari ini, tapi saya tidak ikut, saya ada rapat di DPRD," katanya. 

Menurut Syamsu, harga gas elpiji 3 kilogram di Muratara saat ini memang mahal dan langka. 

"Sekarang masalahnya memang harganya mahal, terus barangnya susah dicari," katanya.

Dia mengatakan pemerintah daerah sudah memanggil Pertamina untuk membahas soal harga gas mahal dan langka. 

Bila ada oknum pangkalan yang bermain harga untuk meraup keuntungan lebih, maka instansinya akan melapor kepada Pertamina agar ditindak. 

"Kita sudah rapat dengan Pertamina. Pertamina tidak main-main, kalau ada pangkalan yang nakal langsung ditindak. Sudah ada yang ditutup atau dicabut izin usahanya," kata Syamsu Anwar. 

Dia mengatakan, masyarakat miskin harusnya membeli gas melon langsung ke pangkalan dengan harga yang murah sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Pertamina. 

Operasi Patuh Musi 2021 di Muratara Dimulai, Siap-siap Ini Daftar Pelanggaran yang Bakal Ditindak

Menurut Syamsu, pangkalan tidak boleh menjual gas elpiji 3 kg ke warung-warung untuk dijual lagi, karena itu akan membuat harga gas menjadi mahal. 

"Secara aturan, sebenarnya tidak boleh jual ke warung-warung itu, masyarakat beli ke pangkalan langsung, tapi nanti saya pelajari lagi aturannya," kata dia.

Syamsu menambahkan saat ini pemerintah Muratara tengah mempelajari bagaimana mendirikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di kabupaten ini. 

Sebab kata Syamsu, bila suatu daerah memiliki SPBG bisa meminimalisir terjadinya kemahalan dan kelangkaan gas di masyarakat. 

"Kita masih menggodok bagaimana caranya ada SPBG di Muratara untuk menghindari kelangkaan dan harga mahal. Kita sudah nanya ke Pertamina apa saja syaratnya," ujar dia.

Informasi didapat, harga gas elpiji tiga kilogram di Muratara ada yang tembus 45 ribu per tabung.

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved