Berita Kriminal Palembang
Tersinggung Ditantang Saat Ditagih Utang, Sopir Angkot di Palembang Ayunkan Parang: Saya Kesal
Ditagih hutang dan ditantang sesama sopir angkot Ampera-Plaju, membuat Fauzal Zulkarnain (32) gelap mata.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Ditagih hutang dan ditantang sesama sopir angkot Ampera-Plaju, membuat Fauzal Zulkarnain (32) gelap mata.
Hingga akhirnya melakukan penganiayaan terhadap Debat Harif Priyadi (34) hingga mengalami mengalami luka robek di jari telunjuk Kiri, Jari Tengah Kiri, dan Jari Manis Kiri.
Usai kejadian yang terjadi pada 25 Juli 2021, lalu sekitar pukul 18.30, di Jalan Di Panjaitan tepatnya di samping warung Mei Srintil Kecamatan Plaju Palembang, pelaku akhirnya berhasil diamankan.
Warga Kecamatan Plaju Palembang ini diamankan di kediamannya, Sabtu (18/9/2021) malam.
Sementara, Kapolsek Plaju, Iptu Novel Siswandi Kurniawan didampingi Kanit Res Iptu Wahab mengatakan, bahwa kejadian penganiayaan ini terjadi saat korban menagih hutang di bawah jembatan Ampera saat sedang mencari penumpang.
"Setelah itu dari keterangan korban saat anggota kita melakukan BAP, korban menghampir pelaku dan menanyakan dijanjikan pelaku untuk membayar hutang sebesar Rp400 ribu," kata Novel, yang juga didampingi Katim Buser Aipda Bambang, minggu (19/9/2021), saat menggelar perkara pelaku.
Merasa dipermainkan oleh pelaku, lanjut Novel, korban menantang pelaku dan pada saat itu tidak terjadi perkelahian di bawah Ampera dengan mereka tetap melanjutkan pekerjaannya sebagai sopir angkot.
"Tapi dari keterangan pelaku saat diinterogasi Anggota kita ia tersinggung dengan tantangan korban dan kembali ke rumahnya untuk mengambil sebilah senjata tajam (sajam) jenis parang dari bengel," katanya.
Baca juga: MAHASISWA Beasiswa Asal Muratara di IPB University Terancam Putus Kuliah, Punya Hutang Rp 1,9 miliar
Kemudian pelaku mendatangi kontrakan korban dan memanggil korban sehingga terjadilah peristiwa penganiayaan yang dialami korban.
"Usai kejadian korban melaporkan kejadian dan dari laporan itulah anggota kita berhasil mengamankan pelaku," ungkapnya.
Sedangkan, pelaku Fauzal mengaku kesal dengan tantangan korban saat sedang menarik penumpang di bawah jembatan Ampera.
"Saya kesal dengan dia karena sudah menantang saya sehingga saya pulang untuk mengambil sajam jenis parang dan mencari korban," jelasnya.
Dalam pencarian korban, Fauzal juga mengatakan, bahwa ia sambil meminum minuman keras (miras) hingga ia mendatangi kontakan korban.
"Saya sudah cari hingga sore tidak ketemu, saya datangi kontrakan korban hingga terjadinya penganiayaan itu," tutupnya.