Berita Selebriti
Dono Warkop Meninggal 20 Tahun Lalu, Nasib 3 Anaknya Membanggakan, Putra Sulung Jadi Teknik Nuklir
Kini, ketiga anak Dono Warkop terbilang sukses, bahkan ada yang menjadi lulusan Teknis Nuklir Swiss.
Penulis: Shafira Rianiesti Noor | Editor: Fadhila Rahma
SRIPOKU.COM - Dono Warkop dikenal sebagai salah satu sosok komedian legendaris di tanah air.
Pemilik nama lengkap Wahyu Sardono ini merupakan kelahiran Delanggu, Klaten, Jawa Tengah pada 30 September 1951.
Dono Warkop dikenal sebagai pelawak Indonesia dengan membintangi sejumlah film komedi pada era 1970 hingga 1990-an.
Namanya dikenal sebagai Dono Warkop yang berati Warung Kopi.
Hal ini lantaran Dono tergabung dalam grup lawak Warung Kopi Prambors yang kemudian film Warkop DKI yang semakin melambungkan namanya bersama Kasino dan Indro.
Ketika masih menjadi mahasiswa, Dono merupakan anggota Kelompok Mahasiswa Pecinta Alam
Universitas Indonesia (Mapala UI) bersama Kasino dan Nanu.
Maka dari itu, film-film Warkop DKI memperlihatkan aktivitas mereka sebagai pecinta alam.

Baca juga: HIDUP Sebatang Kara, 3 Anak Dono Warkop Berjuang Keras: 20 Tahun Usai Ditinggal Ayah Begini Nasibnya
Namun di tahun 2001 nasib berkata lain, Dono meninggal dunia lantaran penyakit kanker paru-paru yang mengidapnya.
Suasana duka itu terekam jelas dalam artikel berjudul "Kanker Paru Renggut Nyawa Dono: Berpesan Agar Warkop Tetap Diteruskan" di Tabloid Nova edisi 723/XIV yang terbit pada 6 Januari 2002, seperti yang dikutip Tribunnews Maker baru-baru ini.
Almarhum lantas dikebumikan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan di hari yang sama.
Pelawak yang juga pernah mengajar sebagai dosen sosiologi di FISIP UI itu meninggalkan tiga orang anak.
Saat itu ketiga anak-anaknya yang terkecil baru berusia sembilan tahun.
Yakni Andika Ario Seno (21), Damar Canggih Wicaksono (15), dan Satrio Sarwo Trengginas (9).
Sementara itu, istri Dono Warkop DKI, Titi Kusuma Wardani sudah lebih dulu meninggal dunia akibat kanker payudara pada 14 Agustus 1999.
Sebelum wafat, Dono sempat mengkhawatirkan nasib ketiga buah hatinya.
Hal ini seperti yang diungkapkan sang adik, Rani kala itu.
"Dia bilang, gimana ya, kalau saya pergi. Anak-anak masih pada sekolah," ujar Rani menirukan Dono.
"Saya bilang, Sudahlah, Mas. Diikhlaskan saja. Toh, semua persoalan pasti ada jalan keluarnya. Enggak usah dipikir.
Kami adik-adikmu masih mampu untuk merawat mereka," ujar Rani sambil menyatakan rasa syukur karena Dono tidak sampai menderita terlalu lama.
Kini, ketiga anak Dono terbilang sukses, bahkan ada yang menjadi lulusan Teknis Nuklir Swiss.

Andika Ario Seno, anak pertama Dono lulus dari kampus UI dengan jurusan Broadcast.
Anak kedua Dono, Damar Canggih Wicaksono merupakan lulusan UGM yang mendapat beasiswa S2 dan S3 di luar negeri dengan jurusan Teknik Nuklir.
Di tahun 2018 lalu, Damar menyandang gelar doktor usai melanjutkan studi S2 dan S3 di Swiss lalu Eropa.
Sementara itu, anak bungsu Dono, Satrio Sarwo Trengginas merupakan lulusan UI dengan jurusan Bahasa Belanda.
Selain kesuksesan anak-anak Dono, rupanya kekompakan keluarga sang komedian juga bikin tetangga iri.
Hal itu diungkapkan oleh Rani yang menyebut darah komedi Dono mengalir dari orang tuanya.
"Mungkin turunan. Ibu kami dulu juga tukang canda, sangat humoris. Kalau ketemu di rumah itu isinya guyon melulu. Jarang sekali kami berantem. Sampai tetangga sering ngiri melihat kekompakan kami." tutur Rani.
Baca juga: Indro Warkop Keberatan 3 Pria Viral Mirip dengan Dia dan Mendiang Dono-Kasino, Sentil Etika Berizin
Profil Dono Warkop
Dono terkenal dengan grup lawak DKI ,yang merupakan pelesetan dari singkatan Daerah Khusus Ibukota atu yang singkatan dari nama Dono-Kasino-Indro atau DKI.
Dono merupakan anak keempat dari tujuh orang bersaudara.
Dari kecil hingga SMA, dono hidup di kota Solo, Jawa Tengah.
Selepas lulusan SMA dar SMA negeri 3 Surakarta, Dono wakop pun berangkat ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikannya di Perguruan Tinggi di Jakarta, Ia mengambil Jurusan Ilmu Sosiologi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia( UI).
Mereka kerap manggung dan melawak didepan ratusan hingga ribuan penonton.
Setelah puas manggung , Warkop mulai membuat film-film komedi yang selalu laris ditonton oleh masyarakat.
Dari filmlah para personel Warkop mulai meraup kekayaan berlimpah.
Dengan honor Rp 15.000.000 per satu film untuk satu grup, maka mereka pun kebanjiran uang.
Lantaran tiap tahun mereka membintangi minimal 2 judul film pada dekade 1980 dan 1990-an yang pada masa itu selalu diputar sebagai film menyambut Tahun Baru Masehi dan menyambut Hari Raya Idul Fitri di hampir semua bioskop utama di seluruh Indonesia.
Pada laman wikipedia, Dono berproesi sebagai aktor, pelawak, dosen sosiologi fakultas ilmu sosial Universitas Indonesia.
Selain itu, Dono juga pernah bekerja di bagian redaksi surat kabar, antara lain di Tribun dan Salemba, terutama sebagai karikaturis.
Lahir dan dibesarkan di Delanggu, Klaten, Jawa Tengah. Ketika masa SMA harus naik sepeda puluhan kilometer ke Solo.
Dono warkop menikah dengan Titi Kusumawardhani pada tahun 1984.
Dari perkawinannya ini Dono warkop dikaruniai tiga orang anak yang bernama Andika Aria Sena, Damar Canggih Wicaksono dan Satrio Sarwo Trengginas.
Dono warkop sendiri telah membintai puluhan judul film komedi yang membawa namanya melambung bersama personil Warkop DKI yang lainnya di jagat hiburan Indonesia di tahun 90-an.
Tapi, dunia Lawak Tanah Air kembali berduka ketika pada tanggal 30 Desember 2001 Dono warkop menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah sakit Rumah Sakit Santo Carolus, Jakarta Pusat, sekitar pukul 01.00 WIB.
Almarhum Dono warkop meninggal dunia akibat penyakit tumor di bagian bokong dan sudah menjalar menjadi kanker paru-paru stadium akhir, dan menyerang lever.
Beberapa waktu lalu beredar tulisan biodata Dono.
Dalam tulisan tersebut Dono rupanya begitu mengagumi kedua sahabatnya yaitu Kasino dan Indro.
Inilah profil Dono yang tertulis di buku biografinya.
Nama : Dono
Nama Panjang : . Wahyu Sardono
Tempta tanggl lahir : Solo, 30 Maret 1959.
Agama : Islam
tinggi badan : 167 cm, 64 kg
pendidikan : Fisip UI
Hobby : Motret
Warna kesayangan : Putih
makanan kesukaan : semuanya asal bukan keju
penyanyi favorit : penyanyi-penyanyi rock
Bintang film favorit : Yenny Rachman
seniman yang dikagumi: kasino dan Indro
tokoh yang dikagumi : Bung Karno
Jenis film yang dikagumi : komedi dan perang
jenis musik yang disukai : rock
wanita idaman : yang mandiri
cita-cita hari tua : jadi orang kaya (kalau bisa)
