Sholat Jumat

Tidak Semua Orang Wajib Sholat Jumat, Ternyata Inilah Syarat Diperbolehkan Meninggalkan Sholat Jumat

Bagi laki-laki yang sedang berhalangan sholat Jumat dikarenakan suatu hal, maka diperbolehkan untuk meninggalkan sholat Jumat, apa syaratnya?

Penulis: Tria Agustina | Editor: adi kurniawan
sripoku.com/nisa
Sholat Jumat 

Lantas, mengapa sholat Jumat diperbolehkan untuk ditinggalkan apabila ada udzur dan diganti sholat dzuhur?

"Karena Jumat ini adalah wajib dengan beberapa syarat, kalo syaratnya tidak terpenuhi tidak wajib Jumat, tapi tetep wajib dzuhur," jelas Buya Yahya terkait syarat diperbolehkannya meninggalkan sholat Jumat.

Lalu, Buya Yahya menjelaskan syarat yang diperbolehkan meninggalkan sholat Jumat di antaranya yakni musafir, sakit, dan udzur lainnya yang menyebabkan syarat sholat Jumat tidak terpenuhi.

"Tidak semua orang wajib Jumat, musafir tidak wajib Jumat, sakit yang berat ke masjid tidak wajib Jumat, termasuk menjaga ibundanya di saat tidak ada yang lainnya sehingga tidak wajib Jumat, tapi tetep sholat dzuhur," terang Buya Yahya.

Baca juga: Jarang Disadari, Inilah 10 Kesalahan dalam Salat Jumat yang Sering Terjadi, Awas No 3 Hukumnya Haram

Oleh karena itu, meskipun sholat Jumat boleh ditinggalkan, akan tetap wajib mengganti dengan sholat dzuhur.

Hal ini lantaran sholat wajib tidak boleh ditinggalkan dengan alasan apapun.

"Begitu kalo sholat nggak bisa ditinggalkan sampai keadaan apapun, Jumat itu karena apa cara ngerjakannya tidak mudah, harus ada khotib, kumpul di sebuah tempat, bilangannya harus tertentu," tutur Buya Yahya.

"Ini indahnya Islam, coba kalo tetep wajib Jumat ibunya ditinggal, ibunya perlu bantuan di rumahnya," tambahnya.

Sehingga inilah yang dimaksud kewajiban sholat Jumat menjadi gugur jika ada udzur.

Hal ini lantaran melakukan sholat Jumat tidak semudah menunaikan sholat fardhu.

Sholat fardhu bisa dilakukan di mana saja dan dengan mudah bahkan orang sedang sakit pun bisa melakukannya.

Maka orang sakit tidak wajib sholat Jumat, karena sakit yang memberatkan bagi dia untuk berangkat sholat Jumat.

Sementara sholat fardhu tidak ada orang yang boleh meninggalkannya dalam keadaan apapun.

Kalaupun karena udzur sakit misalnya tidak bisa berdiri boleh duduk, tidak bisa duduk boleh berbaring, tidak bisa berbaring boleh terlentang dengan cara gerakan saat sujudnya, jika tidak bisa maka isyarat dengan matanya, kalau tidak bisa semuanya maka menjalankan sholat dengan membatin yakni menghadirkan sholat dengan hatinya, kalau tidak bisa menghadirkan sholat dengan hatinya maka disholati alias meninggal dunia.

"Jadi nggak boleh anda tidak sholat, tetep sholat," tukas Buya Yahya.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved