Kecelakaan Pesawat Rimbun Air
Terakhir Bertemu Sebulan Lalu, Kebiasaan Mirza Pilot Pesawat Rimbun Air, Ternyata Suka Santuni Janda
“Mirza sering membantu warga sekitar, bagi-bagi sembako ke masyarakat yang kurang mampu, ke para janda-janda,” kata Wahyu.
SRIPOKU.COM - Tetangga hingga kerabat sudah memenuhi salah satu kediaman di Kompleks AURI, Bogor Barat.
Rumah tersebut merupakan kediaman dari Mirza salah satu kru Rimbun Air yang meninggal dalam insiden kecelakaan pesawat di Kabupaten Intan Jaya, Papua, Rabu (155/9/2021).
Mirza merupakan pilot pesawat Rimbun Air tersebut.
Saat ini jenazahnya tengah diberangkatkan menuju kediamannya.
Warga pun merasa kehilangan sosok Mirza.
Karena ia dikenal memiliki jiwa sosial yang tinggi di lingkungannya.
Hal ini disampaikan oleh Wahyu, Ketua RT02/RW08 Kompleks AURI, Bogor Barat.
Menurut dia, Mirza sering membagikan sembako untuk warga sekitar khususnya para janda.
“Mirza sering membantu warga sekitar, bagi-bagi sembako ke masyarakat yang kurang mampu, ke para janda-janda,” kata Wahyu.
Terakhir Bertemu Sebulan Lalu
Wahyu mengaku sebulan lalu terakhir bertemu dengan Mirza.
Ia tidak menyangka korban kecelakaan Pesawat Rimbun Air adalah warganya.
“Saya enggak tahu kalau ternyata pilot pesawat itu Pak Mirza, warga saya, tadi juga ada warga yang melapor ke saya, bahwa pilot pesawat yang hilang kontak adalah Pak Mirza," ujarnya.
"Setelah mengetahui kebenarannya dari warga sekitar yang melapor, saya merasa berduka yang mendalam,” paparnya.
Wahyu juga mengenang pertemuan terakhirnya dengan Mirza yang terjadi sekitar satu bulan yang lalu.
Ketika itu Wahyu meminta uang hajatan kepada Mirza. Karena kata dia, sudah menjadi kebiasaan di lingkungannya, ada sumbangan untuk kegiatan hajatan dari para warga.
"Di wilayah kami itu kalau ada yang menggelar hajatan, dikelompokin bapak-bapaknya. Namanya sepatan, yang kondangan, jadi menyerahkan satu amplop. Saat meminta uang itu terakhir saya ketemu beliau,” ujarnya.
Rumah duka almarhum Mirza dijaga ketat oleh anggota Polisi Militer Angkatan Udara, lokasinya tidak jauh dari Landasan Udara Atang Senjaja.
Terlihat perwira menengah berpangkat letnan kolonel dan kolonel berada di dalam ruangan, berkumpul menemui keluarga.
esawat Rimbun Air diduga lebih dulu menabrak gunung sebelum jatuh dan meledak, Rabu (15/9/2021).
Saat ini tim sedang melakukan evakuasi pesawat yang diketahui sudah hancur.
Kepastian hancurnya pesawat yang membawa tiga orang kru tersebut, setelah helikopter yang dikerahkan mencari keberaaan pesawat berhasil di temukan sudah hancur sekitar 5 km dari Bandara Bilorai.
Hal ini disampaikan oleh Kapolres Intan Jaya AKBP Sandi Sultan.
Kerahkan 4 Regu
Evakuasi Pesawat Rimbun Air melalui jalur darat.
Sebanyak empat regu tim yang dikerahkan untuk menuju ke lokasi.
"Satu regu terdapat 10 orang dari TNI-Polri," kata dia.
Rawan KKB
Masih dijelaskan kapolres, evakuasi akan dilakukan melalui jalur darat.
Namun pihaknya akan mengantisipasi adanya gangguan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Untuk mengantisipasi hal tersebut pihaknya akan mengandeng tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat.
"Memang rawan (KKB) tapi Insya Allah tidak diganggulah. Evakuasi akan melibatkan masyarakat, TNI-Polri, wakil bupati juga sudah ada di sini," kata Sandi.
Diberitakan sebelumnya, Pesawat Rimbun Air lepas landas dari Bandara Nabire pada pukul 06.40 WIT.
Pesawat sempat melakukan kontak terakhir dengan petugas Airnav Sugapa yang berlangsung pada 07.30 WIT.
Setelah itu pesawat dikabarkan hilang kontak.
Padahal umumnya penerbangan dari Nabire ke Sugapa sekitar 40 menit.
(Tribun Network/yud/wly)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sosok Haji Mirza Pilot Rimbun Air yang Jatuh di Papua, Jiwa Sosialnya Tinggi, Sering Santuni Janda,