Pengumuman Administrasi Lulus, Guru Honor di Musi Rawas Tak Bisa Ikut tes PPPK, Berikut Peyebabnya?
Cerita Slamet guru honor yang mengajar di SMAN Campur Sari Kecamatan Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas harus merelakan tak bisa ikut tes PPPK
Penulis: Ahmad Farozi | Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM, MUSIRAWAS - Secercah harapan muncul ketika Slamet (35) mendapat informasi akan ada penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) fungsional guru.
Dia yang merupakan salah seorang guru honor di Musi Rawas yang mengajar di SMAN Campur Sari Kecamatan Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas pun menyambut gembira kabar baik tersebut.
Dia berharap bisa lulus tes dan diterima menjadi guru PPPK yang otomatis bisa mengangkat status dan pendapatan keluarganya.
Dengan penuh semangat, dia pun mulai mengurus segala sesuatu yang menyangkut persyaratan untuk mengikuti seleksi penerimaan PPPK guru tersebut.
Mulai dari pengurusan administrasi maupun menyiapkan berkas-berkas yang diperlukan.
"Itukan (informasi) muncul di info dapodik (data pokok pendidikan)."
"Di sistem ada namanya info GTK, itu dijelaskan, guru honor yang kategori sudah berapa tahun dan masuk di dapodik, di info GTK itu otomatis muncul bisa mengikuti tes PPPK, saya taunya bulan Juli 2011 ini," tutur Slamet, saat dibincangi Sripoku.com, Selasa (14/9/2021).
Baca juga: Menjadi Syarat Lolos Seleksi, Begini Passing Grade PPPK 2021 Guru dan Non Guru
Namun ditengah perjalanan, langkahnya untuk mengikuti tes PPPK guru menemui rintangan.
Langkahnya terganjal saat dilakukan tahapan verval atau verifikasi terhadap ijazah sarjananya.
Dia yang kuliah jurusan Bimbingan Konseling di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Curup, Bengkulu, ternyata namanya tidak tercantum.
"Di dapodik diminta vervalkan ijazah, kalau kampus online, maka otomatis nama kita ada, NIM (nomor induk mahasiswa) kita ada. Nah masalahnya setelah kita verval ijazah, nama kita tidak muncul," ujarnya.
Karena penasaran, dia kemudian mendatangi kampusnya STAIN Curup.
Dikatakan, setelah di kampus, bagian operator kampus kemudian memasukkan datanya secara scan manual.
Dia pun memasukkan datanya dengan Jurusan Bimbingan Konseling, namun gagal masuk.
Karena tak bisa masuk, maka dicoba jurusan lain, yaitu S1 Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), dan ternyata bisa masuk ke sistem.