Komnas PA Kutuk Orangtua Bocah Korban Ritual Pesugihan di Gowa yang Lukai Mata Anaknya: Sadis & Keji

Dirinya menilai perbuatan pelaku yang menjadikan anaknya sebagai tumbal pesugihan dengan tidak bisa diterima akal sehat manusia.

Editor: Fadhila Rahma
ist
Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait. 

Dia mengatakan kedua orangtua anak tersebut diduga hilang kesadaran karena diduga mempelajari ilmu hitam.

"Mungkin orangtua anak ini di luar kesadaran non medis. Jadi orangtuanya seperti memiliki ilmu hitam apa begitu," ujarnya, Sabtu (4/9/2021).

Akibatnya, lanjut dia, anaknya korban menjadi tumbal atau korban.

Dia menyebut ada dua orang kakak beradik yang menjadi korban.

Namun, satu orang korban meninggal dunia karena dicekoki air garam 2 liter.

"Informasinya satu korban yakni kakaknya ini meninggal dunia karena dicekoki air garam 2 liter," jelas Bayu.

Menurut Bayu, pelaku berupaya menganiaya korban AP karena mengaku melihat ada sesuatu di mata anaknya.

"Yang ini pas kami dari kuburan orangtuanya kan masih belum sadar katanya dia lihat sesuatu di mata anaknya, mereka berusaha mengambil. Mereka berempat (terduga pelaku) menganiaya korban," katanya.

2. Hendak congkel mata korban

Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Boby Rachman mengatakan akibat penganiayaan tersebut korban mengalami luka pada bagian mata kanannya.

"Sudah empat saksi yang diperiksa. Barang bukti nihil, karena pelaku ibu korban sendiri pakai tangannya saat hendak mencongkel mata korban," jelasnya.

3. Orangtua korban jalani tes kejiwaan

AKP Boby Rachman pun mengatakan, terkait kasus tersebut pihaknya sudah mengamankan empat.

Keempatnya yakni kedua orangtua korban bersama kakek serta paman korban.

"Ada empat orang pelaku yang sudah diamankan," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved