Berita Sriwijaya FC
Kiper Sriwijaya FC Rudi Nurdin Rajak Gembira dengar Kabar Para Pemain dan Pelatih Dipanggil Latihan
Rudi sempat mengaku kecewa mendapat kabar Sriwijaya FC batal memulai latihan lagi bulan lalu.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kiper Sriwijaya FC Rudi Nurdin Rajak yang selama libur tim masih bertahan di Wisma Atlet JSC Palembang menyambut gembira kabar manajemen SFC memanggil pemain pelatih memulai kembali latihan 27 Agustus 2021 mendatang di Jakabaring Palembang.
"Senang mendengarnya karena sudah satu setengah bulan menunggu. Kangen sama temen-temen. Ingin bisa latihan bersama lagi," ungkap Rudi Nurdin Rajak kepada Sripoku.com di sela menggelar latihan di belakang kamarnya Wisma Atlet JSC Palembang, Selasa (24/8/2021).
Bujangan kelahiran Maregam Tidore Selatan Kota Tidore Provinsi Maluku Utara, 2 April 1999 ini mengaku tentu selain lebih maksimal latihan bersama tim, dan juga lebih termotivasi.
"Kalau latihan sendiri itu kayak gak ada teman, sepi. Kalau latihan tim bisa lebih maksimal, gawang yang dijagain teruji," katanya.
Rudi Nurdin Rajak yang musim lalu sering dijuluki Kurnia Meiganya SFC (Mantan kiper Timnas U19 dan pernah memperkuat Arema Malang Kunia Neiga Hermansyah) mengaku tidak merasa sendirian di Mess SFC kali ini.
"Ada teman di Mess Wisma Atlet ini dengan bang Khairul ofisial kitman SFC. Keluar makan bareng," kata Kiper yang mengenakan kostum nomor punggung 20.
Rudi sempat mengaku kecewa mendapat kabar Sriwijaya FC batal memulai latihan lagi bulan lalu.
Semestinya para penggawa Sriwijaya FC bakal kembali merumput pasca libur Idul Adha 1442 H, Selasa (27/7/2021).
"Sedih sih enggak. Kepastian Liga-nya dulu. Liga belum jelas juga. Semoga Liga bisa jelas sehingga kita bisa berkumpul lagi," tutur Rudi saat itu.
Ia mengaku terpikir bakal pulang kampung manakala ada kepastian jika Liga 2 ditunda untuk jangka waktu yang panjang.
"Kalau jangkanya pendek, saya masih bertahan di Palembang. Tapi kalau jangkanya panjang terpaksa pulang ke Ternate (Maluku Utara). Mau pulang ke sana kan ribet. Harus PCR juga," terangnya.
Selama bertahan di Palembang, Rudi menjalankan program dari coach yakni latihan yang divideokan untuk dilaporkan ke Tim Pelatih.
"Selama di Palembang, ada program dari coach dijalankan setiap sore. Kalau gak diajak Akbar Zakaria ikut game bareng di Lapangan Atletik Luar JSC," paparnya.
Berat pertimbangan Rudi membuatnya menunda pulang kampung karena menilai tanggung sebab perjalanan untuk mencapai Ternate Maluku Utara butuh waktu perjalanan dua hari. Bolak balik empat hari.