Juz Amma

Inilah 3 Surat Pendek Juz Amma Kerap Dibaca Imam Saat Sholat Tarawih dan Witir Lengkap Arab & Latin

Banyak sekali pilihan surat dalam Alquran yang terdiri dari beberapa ayat yang bisa dibaca ketika sholat, termasuk 3 surat pendek berikut ini.

Penulis: Tria Agustina | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/Tria Agustina
Surat yang paling agung dalam Alquran 

fa saufa yad'ụ ṡubụrā

11. maka dia akan berteriak, “Celakalah aku!”

وَّيَصْلٰى سَعِيْرًاۗ

wa yaṣlā sa'īrā

12. Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).

اِنَّهٗ كَانَ فِيْٓ اَهْلِهٖ مَسْرُوْرًاۗ

innahụ kāna fī ahlihī masrụrā

13. Sungguh, dia dahulu (di dunia) bergembira di kalangan keluarganya (yang sama-sama kafir).

اِنَّهٗ ظَنَّ اَنْ لَّنْ يَّحُوْرَ ۛ

innahụ ẓanna al lay yaḥụr

14. Sesungguhnya dia mengira bahwa dia tidak akan kembali (kepada Tuhannya).

بَلٰىۛ اِنَّ رَبَّهٗ كَانَ بِهٖ بَصِيْرًاۗ

balā inna rabbahụ kāna bihī baṣīrā

15. Tidak demikian, sesungguhnya Tuhannya selalu melihatnya.

فَلَآ اُقْسِمُ بِالشَّفَقِۙ

fa lā uqsimu bisy-syafaq

16. Maka Aku bersumpah demi cahaya merah pada waktu senja,

وَالَّيْلِ وَمَا وَسَقَۙ

wal-laili wa mā wasaq

17. demi malam dan apa yang diselubunginya,

وَالْقَمَرِ اِذَا اتَّسَقَۙ

wal-qamari iżattasaq

18. demi bulan apabila jadi purnama,

لَتَرْكَبُنَّ طَبَقًا عَنْ طَبَقٍۗ

latarkabunna ṭabaqan 'an ṭabaq

19. sungguh, akan kamu jalani tingkat demi tingkat (dalam kehidupan).

فَمَا لَهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَۙ

fa mā lahum lā yu`minụn

20. Maka mengapa mereka tidak mau beriman?

وَاِذَا قُرِئَ عَلَيْهِمُ الْقُرْاٰنُ لَا يَسْجُدُوْنَ ۗ ۩

wa iżā quri`a 'alaihimul-qur`ānu lā yasjudụn

21. Dan apabila Al-Qur'an dibacakan kepada mereka, mereka tidak (mau) bersujud,

بَلِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا يُكَذِّبُوْنَۖ

balillażīna kafarụ yukażżibụn

22. bahkan orang-orang kafir itu mendustakan(nya).

وَاللّٰهُ اَعْلَمُ بِمَا يُوْعُوْنَۖ

wallāhu a'lamu bimā yụ'ụn

23. Dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan (dalam hati mereka).

فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ اَلِيْمٍۙ

fa basysyir-hum bi'ażābin alīm

24. Maka sampaikanlah kepada mereka (ancaman) azab yang pedih,

اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَهُمْ اَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُوْنٍ

illallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti lahum ajrun gairu mamnụn

25. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka akan mendapat pahala yang tidak putus-putusnya.

Surat Al-Infitar

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Bismillahirrahmanirrahim
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

اِذَا السَّمَاۤءُ انْفَطَرَتْۙ

iżas-samā`unfaṭarat

1. Apabila langit terbelah,

وَاِذَا الْكَوَاكِبُ انْتَثَرَتْۙ

wa iżal-kawākibuntaṡarat

2. dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan,

وَاِذَا الْبِحَارُ فُجِّرَتْۙ

wa iżal-biḥāru fujjirat

3. dan apabila lautan dijadikan meluap,

وَاِذَا الْقُبُوْرُ بُعْثِرَتْۙ

wa iżal-qubụru bu'ṡirat

4. dan apabila kuburan-kuburan dibongkar,

عَلِمَتْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ وَاَخَّرَتْۗ

'alimat nafsum mā qaddamat wa akhkharat

5. (maka) setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikan(nya).

يٰٓاَيُّهَا الْاِنْسَانُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ الْكَرِيْمِۙ

yā ayyuhal-insānu mā garraka birabbikal-karīm

6. Wahai manusia! Apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Mahamulia,

الَّذِيْ خَلَقَكَ فَسَوّٰىكَ فَعَدَلَكَۙ

allażī khalaqaka fa sawwāka fa 'adalak

7. yang telah menciptakanmu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang,

فِيْٓ اَيِّ صُوْرَةٍ مَّا شَاۤءَ رَكَّبَكَۗ

fī ayyi ṣụratim mā syā`a rakkabak

8. dalam bentuk apa saja yang dikehendaki, Dia menyusun tubuhmu.

كَلَّا بَلْ تُكَذِّبُوْنَ بِالدِّيْنِۙ

kallā bal tukażżibụna bid-dīn

9. Sekali-kali jangan begitu! Bahkan kamu mendustakan hari pembalasan.

وَاِنَّ عَلَيْكُمْ لَحٰفِظِيْنَۙ

wa inna 'alaikum laḥāfiẓīn

10. Dan sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu),

كِرَامًا كَاتِبِيْنَۙ

kirāmang kātibīn

11. yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (amal perbuatanmu),

يَعْلَمُوْنَ مَا تَفْعَلُوْنَ

ya'lamụna mā taf'alụn

12. mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.

اِنَّ الْاَبْرَارَ لَفِيْ نَعِيْمٍۙ

innal-abrāra lafī na'īm

13. Sesungguhnya orang-orang yang berbakti benar-benar berada dalam (surga yang penuh) kenikmatan,

وَّاِنَّ الْفُجَّارَ لَفِيْ جَحِيْمٍ

wa innal-fujjāra lafī jaḥīm

14. dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka.

يَصْلَوْنَهَا يَوْمَ الدِّيْنِ

yaṣlaunahā yaumad-dīn

15. Mereka masuk ke dalamnya pada hari pembalasan.

وَمَا هُمْ عَنْهَا بِغَاۤىِٕبِيْنَۗ

wa mā hum 'an-hā bigā`ibīn

16. Dan mereka tidak mungkin keluar dari neraka itu.

وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا يَوْمُ الدِّيْنِۙ

wa mā adrāka mā yaumud-dīn

17. Dan tahukah kamu apakah hari pembalasan itu?

ثُمَّ مَآ اَدْرٰىكَ مَا يَوْمُ الدِّيْنِۗ

ṡumma mā adrāka mā yaumud-dīn

18. Sekali lagi, tahukah kamu apakah hari pembalasan itu?

يَوْمَ لَا تَمْلِكُ نَفْسٌ لِّنَفْسٍ شَيْـًٔا ۗوَالْاَمْرُ يَوْمَىِٕذٍ لِّلّٰهِ

yauma lā tamliku nafsul linafsin syai`ā, wal-amru yauma`iżil lillāh

19. (Yaitu) pada hari (ketika) seseorang sama sekali tidak berdaya (menolong) orang lain. Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah.

Surat Al Mutaffifin

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

وَيْلٌ لِّلْمُطَفِّفِيْنَۙ

wailul lil-muṭaffifīn

1. Celakalah bagi orang-orang yang curang (dalam menakar dan menimbang)!

الَّذِيْنَ اِذَا اكْتَالُوْا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُوْنَۖ

allażīna iżaktālụ 'alan-nāsi yastaufụn

2. (Yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dicukupkan,

وَاِذَا كَالُوْهُمْ اَوْ وَّزَنُوْهُمْ يُخْسِرُوْنَۗ

wa iżā kālụhum aw wazanụhum yukhsirụn

3. dan apabila mereka menakar atau menimbang (untuk orang lain), mereka mengurangi.

اَلَا يَظُنُّ اُولٰۤىِٕكَ اَنَّهُمْ مَّبْعُوْثُوْنَۙ

alā yaẓunnu ulā`ika annahum mab'ụṡụn

4. Tidakkah mereka itu mengira, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan,

لِيَوْمٍ عَظِيْمٍۙ

liyaumin 'aẓīm

5. pada suatu hari yang besar,

يَّوْمَ يَقُوْمُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعٰلَمِيْنَۗ

yauma yaqụmun-nāsu lirabbil-'ālamīn

6. (yaitu) pada hari (ketika) semua orang bangkit menghadap Tuhan seluruh alam.

كَلَّآ اِنَّ كِتٰبَ الْفُجَّارِ لَفِيْ سِجِّيْنٍۗ

kallā inna kitābal-fujjāri lafī sijjīn

7. Sekali-kali jangan begitu! Sesungguhnya catatan orang yang durhaka benar-benar tersimpan dalam Sijjin.

وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا سِجِّيْنٌۗ

wa mā adrāka mā sijjīn

8. Dan tahukah engkau apakah Sijjin itu?

كِتٰبٌ مَّرْقُوْمٌۗ

kitābum marqụm

9. (Yaitu) Kitab yang berisi catatan (amal).

وَيْلٌ يَّوْمَىِٕذٍ لِّلْمُكَذِّبِيْنَۙ

wailuy yauma`iżil lil-mukażżibīn

10. Celakalah pada hari itu, bagi orang-orang yang mendustakan!

الَّذِيْنَ يُكَذِّبُوْنَ بِيَوْمِ الدِّيْنِۗ

allażīna yukażżibụna biyaumid-dīn

11. (yaitu) orang-orang yang mendustakannya (hari pembalasan).

وَمَا يُكَذِّبُ بِهٖٓ اِلَّا كُلُّ مُعْتَدٍ اَثِيْمٍۙ

wa mā yukażżibu bihī illā kullu mu'tadin aṡīm

12. Dan tidak ada yang mendustakannya (hari pembalasan) kecuali setiap orang yang melampaui batas dan berdosa,

اِذَا تُتْلٰى عَلَيْهِ اٰيٰتُنَا قَالَ اَسَاطِيْرُ الْاَوَّلِيْنَۗ

iżā tutlā 'alaihi āyātunā qāla asāṭīrul-awwalīn

13. yang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, dia berkata, “Itu adalah dongeng orang-orang dahulu.”

كَلَّا بَلْ ۜرَانَ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ مَّا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ

kallā bal rāna 'alā qulụbihim mā kānụ yaksibụn

14. Sekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka.

كَلَّآ اِنَّهُمْ عَنْ رَّبِّهِمْ يَوْمَىِٕذٍ لَّمَحْجُوْبُوْنَۗ

kallā innahum 'ar rabbihim yauma`iżil lamaḥjụbụn

15. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari (melihat) Tuhannya.

ثُمَّ اِنَّهُمْ لَصَالُوا الْجَحِيْمِۗ

ṡumma innahum laṣālul-jaḥīm

16. Kemudian, sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka.

ثُمَّ يُقَالُ هٰذَا الَّذِيْ كُنْتُمْ بِهٖ تُكَذِّبُوْنَۗ

ṡumma yuqālu hāżallażī kuntum bihī tukażżibụn

17. Kemudian, dikatakan (kepada mereka), “Inilah (azab) yang dahulu kamu dustakan.”

كَلَّآ اِنَّ كِتٰبَ الْاَبْرَارِ لَفِيْ عِلِّيِّيْنَۗ

kallā inna kitābal-abrāri lafī 'illiyyīn

18. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya catatan orang-orang yang berbakti benar-benar tersimpan dalam ’Illiyyin.

وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا عِلِّيُّوْنَۗ

wa mā adrāka mā 'illiyyụn

19. Dan tahukah engkau apakah ’Illiyyin itu?

كِتٰبٌ مَّرْقُوْمٌۙ

kitābum marqụm

20. (Yaitu) Kitab yang berisi catatan (amal),

يَّشْهَدُهُ الْمُقَرَّبُوْنَۗ

yasy-haduhul-muqarrabụn

21. yang disaksikan oleh (malaikat-malaikat) yang didekatkan (kepada Allah).

اِنَّ الْاَبْرَارَ لَفِيْ نَعِيْمٍۙ

innal-abrāra lafī na'īm

22. Sesungguhnya orang-orang yang berbakti benar-benar berada dalam (surga yang penuh) kenikmatan,

عَلَى الْاَرَاۤىِٕكِ يَنْظُرُوْنَۙ

'alal-arā`iki yanẓurụn

23. mereka (duduk) di atas dipan-dipan melepas pandangan.

تَعْرِفُ فِيْ وُجُوْهِهِمْ نَضْرَةَ النَّعِيْمِۚ

ta'rifu fī wujụhihim naḍratan na'īm

24. Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan hidup yang penuh kenikmatan.

يُسْقَوْنَ مِنْ رَّحِيْقٍ مَّخْتُوْمٍۙ

yusqauna mir raḥīqim makhtụm

25. Mereka diberi minum dari khamar murni (tidak memabukkan) yang (tempatnya) masih dilak (disegel),

خِتٰمُهٗ مِسْكٌ ۗوَفِيْ ذٰلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُوْنَۗ

khitāmuhụ misk, wa fī żālika falyatanāfasil-mutanāfisụn

26. laknya dari kasturi. Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.

وَمِزَاجُهٗ مِنْ تَسْنِيْمٍۙ

wa mizājuhụ min tasnīm

27. Dan campurannya dari tasnim,

عَيْنًا يَّشْرَبُ بِهَا الْمُقَرَّبُوْنَۗ

'ainay yasyrabu bihal-muqarrabụn

28. (yaitu) mata air yang diminum oleh mereka yang dekat (kepada Allah).

اِنَّ الَّذِيْنَ اَجْرَمُوْا كَانُوْا مِنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا يَضْحَكُوْنَۖ

innallażīna ajramụ kānụ minallażīna āmanụ yaḍ-ḥakụn

29. Sesungguhnya orang-orang yang berdosa adalah mereka yang dahulu menertawakan orang-orang yang beriman.

وَاِذَا مَرُّوْا بِهِمْ يَتَغَامَزُوْنَۖ

wa iżā marrụ bihim yatagāmazụn

30. Dan apabila mereka (orang-orang yang beriman) melintas di hadapan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan matanya,

وَاِذَا انْقَلَبُوْٓا اِلٰٓى اَهْلِهِمُ انْقَلَبُوْا فَكِهِيْنَۖ

wa iżangqalabū ilā ahlihimungqalabụ fakihīn

31. dan apabila kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira ria.

وَاِذَا رَاَوْهُمْ قَالُوْٓا اِنَّ هٰٓؤُلَاۤءِ لَضَاۤلُّوْنَۙ

wa iżā ra`auhum qālū inna hā`ulā`i laḍāllụn

32. Dan apabila mereka melihat (orang-orang mukmin), mereka mengatakan, “Sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang sesat,”

وَمَآ اُرْسِلُوْا عَلَيْهِمْ حٰفِظِيْنَۗ

wa mā ursilụ 'alaihim ḥāfiẓīn

33. padahal (orang-orang yang berdosa itu), mereka tidak diutus sebagai penjaga (orang-orang mukmin).

فَالْيَوْمَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنَ الْكُفَّارِ يَضْحَكُوْنَۙ

fal-yaumallażīna āmanụ minal-kuffāri yaḍ-ḥakụn

34. Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman yang menertawakan orang-orang kafir,

عَلَى الْاَرَاۤىِٕكِ يَنْظُرُوْنَۗ

'alal-arā`iki yanẓurụn

35. mereka (duduk) di atas dipan-dipan melepas pandangan.

هَلْ ثُوِّبَ الْكُفَّارُ مَا كَانُوْا يَفْعَلُوْنَ

hal ṡuwwibal-kuffāru mā kānụ yaf'alụn

36. Apakah orang-orang kafir itu diberi balasan (hukuman) terhadap apa yang telah mereka perbuat?

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved