Percha Leanpuri Meninggal Dunia
Bumi pun Bak Ikut Menangis, Antar Kepergian Percha Leanpuri ke Tempat Peristirahatan Terakhir
Bumi pun ikut menangis melepas kepergian Percha Leanpuri anak sulung Gubernur Sumsel, Herman Deru ke tempat peristirahatan terakhir.
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Yandi Triansyah
Laporan wartawan Sripoku.com, Odi Aria
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Bumi pun ikut menangis melepas kepergian Percha Leanpuri anak sulung Gubernur Sumsel, Herman Deru ke tempat peristirahatan terakhir.
Usai prosesi pemakaman, dan para pelayat meninggal pemakaman keluarga di TPU Gandus Palembang, Jumat (20/8/2021) seketika hujan langsung turun membasahi kawasan TPU dan sekitarnya.
Guyuran hujan di Langit Gandus seolah menangis mengiringi kepergian anggota DPR RI yang dikenal baik dan ramah tersebut.
Ratusan orang antar jenazah Percha Leanpuri anak Gubernur Sumsel, Herman Deru di pemakaman keluarga TPU Gandus Palembang.
Dari jalan masuk hingga ke dalam TPU terlihat banyak orang yang hadir untuk mengantarkan istri dari Syamsuddin itu ke peristirahatan terakhir.
Mulai dari masyarakat biasa hingga para pejabat tampak antusias menghadiri pemakamana Percha Leanpuri.
Untuk membatasi kerumunan, para pelayat dilarang mendekati tenda tempat dilakukannya pemakaman.
Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:
Gema sholawat terdengar di penjuru TPU Gandus mengantarkan jenazah Percha ke liang lahat. Prosesi pemakaman Percha Leanpuri telah selesai dilaksanakan sekitar pukul 10.30.
Gubernur Sumsel, Herman Deru tak kuasa menahan tangisnya saat mengantarkan sang putri sulung ke peristirahatan terakhir di pemakaman keluarga TP Gandus Palembang, Jumat (20/8/2021).
Usai jasad Percha dimasukkan ke dalam liang lahat, Deru tampak berusaha tegar melewati kerumunan ratusan pelayat yang ikut mengantarkan jenazah Anggota DPR RI tersebut.
Mengenakan pakaian lengan panjang memakakai kopiah hitam dengan sorban diselempangkan di leher, Deru menyapa setiap pelayat dengan mengucap terima kasih dengan menggunakan bahasa isyarat mengepalkan tangan.
• Tangis Herman Deru, saat Antar Percha ke Pemakaman : 35 Tahun 55 Hari Allah Titipkan
Tak sepatah katapun keluar dari mulutnya saat menuju mobil yang telah menunggunya. Sama halnya dengan Deru, mata Febrita Lustia tampak sembab dan langkahnya tampak gontai menapaki jalan melewati kerumunan pelayat.
