Sumsel Level Waspada, BMKG Rilis Dampak Hujan Lebat, Sulit Kendarai Kendaraan hingga Warga Terisolir

Yang harus dilakukan masyarakat jika terjadi bencana di antaranya tetap tenang dan waspada, berbagi/bertukar informasi dengan tetangga sekitar rumah.

Penulis: Rahmaliyah | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM / Edison
Ilustrasi banjir: Warga mandi di lokasi jalan penghubung Pali dan Prabumulih akibat sungai meluap, Minggu (23/2/2020) 

Laporan Wartawan Sripoku.com, Rahmaliyah

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis Prakiraan Cuaca Berbasis Dampak Hujan Lebat di Wilayah Sumatera Selatan (level waspada), berlaku 17 Agustus 2021 pukul 07.00 WIB s/d 18 Agustus 2021 pukul 07.00 WIB. 

Ada wilayah yang diprakirakan terdampak, seperti Kabupaten Banyuasin  yang meliputi Banyuasin II, Muara Sugihan, Talang Kelapa, Tanjung Lago, Muara Telang, Makarti Jaya, Air Saleh, Air Kumbang, Muara Padang, Banyuasin I, Rambutan.

Kabupaten Musi Banyuasin : Bayung Lencir.

Kota Palembang : Gandus, Ilir Barat I, Sako, Sukarami, Alang-alang Lebar, Kemuning, Ilir Timur I, Bukit Kecil, Ilir Barat II, Jakabaring, Seberang Ulu I, Ilir Timur III, Ilir Timur II, Seberang Ulu II, Kalidoni, Sematang Borang, Plaju, Kertapati

Kabupaten OKI : Pangkalan Lapam, Jejawi, Pampangan, Cengal, Tulung Selapan, Air Sugihan.

Kabupaten Ogan Ilir :  Pemulutan.

Kabupaten Empat Lawang Pasemah Air Keruh, Lintang Kanan, Muara Pinang, Pendopo, Sikap Dalam, Ulu Musi, Pendopo Barat, Tebing Tinggi.

Kabupaten Lahat : Tanjung Sakti Pumu, Tanjung Sakti Pumi, Jarai, Kikim Selatan, Muara Payang, Sukamerindu, Pajar Bulan, Pseksu, Gumay Ulu, Mulak Ulu, Tanjung Tebat, Kota Agung.

Kota Pagaralam : Dempo Utara, Pagar Alam Selatan, Pagar Alam Utara, Dempo Selatan, Dempo Tengah.

Kabupaten Muara Enim : Semendo Darat Tengah, Semendo Darat Ulu.

Kabupaten OKU Selatan : Sindang Danau, Sungai Are, Pulau Beringin, Muaradua Kisam.

Dampak yang diprakirakan terjadi yakni :
•  Sulit mengendarai kendaraan di jalanan.
•  Sebagian kelompok masyarakat terisolir.
•  Mulai terjadi kerusakan pada rumah dan bangunan lainnya.
•  Sebagian masyarakat kehilangan mata pencaharian dan hewan ternak.
•  Jembatan yang rendah tidak dapat dilintasi.
•  Gangguan lalu lintas karena jalan utama banjir atau ditutup.
•  Mulai terjadi kerusakan pada jalan dan jembatan.
•  Gangguan skala sedang dan jangka menengah pada layanan air bersih/minum, listrik dan gas.
•  Gangguan skala sedang dan jangka menengah pada operasional sekolah dan rumah sakit.
•  Mulai terjadi kerusakan pada tanggul-tanggul sungai.
•  Terjadi longsor, guguran bebatuan atau erosi tanah dalam skala menengah.
•  Mulai terjadi wabah penyakit menular.
•  Volume aliran sungai meningkat/banjir.
•  Terjadi kerusakan pada sebagian tanaman.
•  Terjadi pendangkalan pada sungai dan bendungan hingga tidak berfungsi.
•  Terjadi aliran puing, lahar atau lumpur dalam skala menengah.
•  Penerbangan pesawat dibatalkan atau ditunda.
•  Perjalanan kereta dibatalkan.
•  Gangguan pada kegiatan di pelabuhan (kapal, perikanan).
•  Terjadi genangan air di daerah pesisir atau dataran rendah dalam skala menengah.
•  Aliran banjir berbahaya dan mengganggu aktivitas masyarakat dalam skala menengah.

 Yang harus dilakukan masyarakat di antaranya :

•  Tetap tenang dan waspada.
•  Berbagi/bertukar informasi dengan tetangga sekitar rumah.
•  Berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah.
•  Memperbarui informasi melalui media massa maupun media sosial.
•  Mencari informasi melalui pihak-pihak terkait kebencanaan.
•  Tidak beraktivitas di luar rumah jika tidak mendesak.
•  Berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait kebencanaan.
•  Mengamankan dokumen-dokumen penting
•  Mengondisikan barang-barang agar aman dari bencana.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved