Rawan Karhutla, Warga Muratara Diimbau Waspada, Pemda Siapkan Satgas dan Posko Penanganan Karhutla

Kabupaten Muratara menyiagakan satgas dan posko penanggulangan karhutla. Pemda meminta untuk waspada kegiatan yang bisa menimbulkan kebakaran lahan

Editor: Azwir Ahmad
ho/sripoku.com
Foto : Tribun Sumsel / Rahmat Aizullah Anggota BPBD Kabupaten Musi Rawas Utara memadamkan api saat terjadi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kecamatan Rawas Ilir pada tahun 2019 lalu 

SRIPOKU.COM, MURATARA - Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) merupakan daerah rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terutama saat musim kemarau.

Karena itu pemerintah daerah setempat telah menyiapkan tim Satuan Tugas (Satgas) untuk  langkah antisipasi dan penanggulangan karhutla tahun 2021 ini. 

Sementara kepada masyarakat diingatkan untuk tidakmmelakukan kegiatan membakar yang dapat memicu terjadina kebakaran lahan dan hutan.

"Kami sudah menyiapkan posko penanganan karhutla," kata Kasi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muratara, Taswin, Jumat (13/8/2021). 

Dia menyebut sebulan terakhir tidak ada titik panas (hotspot) maupun kebakaran hutan atau lahan di kabupaten ini. 

Musibah kebakaran justru terjadi di pemukiman warga yang menghabiskan dua rumah warga di Kelurahan Muara Rupit dan Desa Napal Licin baru-baru ini.

"Kalau kebakaran hutan atau lahan belum ada, cuma ada kebakaran rumah warga, ada dua unit rumah habis, cuma selang sehari," katanya. 

Dalam berbagai kesempatan, mereka selalu mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap bencana kebakaran pada musim kemarau saat ini. 

Terkait karhutla, mereka juga gencar memberikan sosialisasi baik ke masyarakat maupun korporasi agar tidak melakukan pembakaran lahan.

"Untuk saat ini antisipasi dari kami yaitu terus memberikan sosialisasi. Kami juga siagakan mobil pemadam kebakaran," katanya. 

Bupati Musi Rawas Utara, Devi Suhartoni mengatakan terus memberikan pengertian kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar. 

"Masyarakat memang selama ini kalau buka lahan itu dibakar, sekarang tidak boleh. Nah kami pemerintah tidak bisa kalau hanya melarang, jadi harus memberi solusi," katanya. 

Dia terus mengimbau masyarakat agar tidak membakar hutan dan lahan yang dapat menimbulkan bencana kabut asap.

"Masyarakat dan perusahaan kami imbau jangan membuka lahan dengan cara dibakar. Apalagi kita sekarang menghadapi musim kemarau," katanya.(rahmat)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved