Warna Merah Bekas Kain Tenda Warung Kaki Lima dan Seprai Putih, Inilah Sejarah Bendera Merah Putih!

Setiap tanggal 17 Agustus di seluruh nusantara pasti berkibar jutaan Sang Merah Putih dalam berbagai ukuran, tahukah kalian sejarah kainnya bagaimana?

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
IST
Merah Putih - Bendera Indonesia 

SRIPOKU.COM - Berikut ini sejarah kain bendera Merah Putih yang dijahit ibu Fatmawati 76 tahun silam.

Siapa sangka jika kain merah berasal dari warung soto yang ada di pinggi pasar.

Sedangkan kain berawarna putih dipakai dari seprai cukup panjang yang sudah dimiliki oleh ibu Fatmawati.

Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang jatuh pada tanggal 17 Agustus mendatang ditandai dengan upacara dan pengibaran bendera merah putih.

Setiap tanggal 17 Agustus di seluruh nusantara pasti berkibar jutaan Sang Merah Putih dalam berbagai ukuran dan keadaan.

Dari sejarah, orang pun tahu kalau Sang Saka Merah Putih yang berkibar untuk pertama kalinya 76 tahun lalu itu dijahit sendiri oleh Ibu Negara pertama RI Ny. Fatmawati.

Tapi siapa sangka, kain merah bendera pusaka tersebut, ternyata bekas kain tenda sebuah warung kaki lima.

Dilansir dari TribunJambi.com, Seorang pelaku sejarah, Brigjen TNI (Purn) Lukas Kustaryo menuturkan bagaimana lika-likunya saat ia berupaya mencari kain merah untuk bendera pusaka.

Konon, ide ini pun muncul secara tiba-tiba.

Kala itu dari kancah romusha di Bayah, Banten Selatan, Shodanco Lukas diberi tugas secara inkognito membawa surat pribadi Tan Malaka untuk Bung Karno di Jakarta.

Sesampainya di Jl. Pegangsaan Timur no. 56, Kustaryo melihat Ny. Fatmawati menjahit bendera merah putih.

Saat itu bulan Agustus 1945, para tokoh pergerakan memang sudah terlihat sibuk mempersiapkan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.

Apalagi di kediaman Bung Karno terlihat kesibukan yang tidak seperti biasanya.

"Tapi saya lihat benderanya terlalu kecil, kira-kira hanya berukuran panjang setengah meter. Dalam hati saya berkata, kayaknya nggak pantas. Untuk proklamasi kok benderanya tak begitu bagus," begitu ujar Kustaryo seperti dilansir dari Majalah Intisari.

Karena tidak tega melihat bendera kecil itulah, atas inisiatif sendiri laskar Peta Pacitan ini berniat mencari kain yang lebih besar untuk bendera.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved