Berita Religi
Apa Hukumnya Berdzikir Tanpa Menghitung Jumlahnya? Begini Penjelasannya, Ternyata Ada Level Terendah
Sebaik-baik muslim ialah yang berakhlak mulia dengan menjaga lisannya, apalagi bibirnya yang selalu mengagungkan dan memuji nama Allah setiap saat.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM - Berdzikir tanpa menghitung jumlahnya apakah dibenarkan? Berikut penjelasan Ustaz Abdul Somad.
Dzikir merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Kalimat dzikir juga ada banyak yang bisa diamalkan dan memiliki keutamaannya masing-masing.
Mendawamkan dzikir juga bisa dilakukan setiap saat tak terikat bahkan terbatas waktu.
Bahkan umat muslim dianjurkan untuk senantiasa memuji Allah yakni dengan berdzikir.
Hendaknya kalimat dzikir membasahi mulut kita yang haus akan ridho dan keberkahan sang Ilahi.
Bahkan siapa pun yang rutin mengamalkan dzikir, niscaya ia akan mendapatkan ketentraman, penghapus dosa, dilancarkan rezekinya sampai dijanjikan surga.
Karena sebaik-baik muslim adalah yang berakhlak mulia dengan menjaga lisannya.
Begitu menakjubkannya mengamalkan dzikir, selain menenangkan jiwa juga lebih dekat dengan Allah.
Lantas, apakah berdzikir harus dihitung?
Apa hukumnya berdzikir tanpa menghitung jumlahnya?
Berikut penjelasan Ustaz Abdul Somad yang dibagikan melalui kanal YouTube Ustadz Menjawab.
Baca juga: Menandingi Tahajud & Puasa, Jagalah Satu Hal ini dalam Hidup Maka Derajat Setara dengan Ahli Ibadah
Pembahasan mengenai dzikir ini diawali dari pertanyaan jemaah berikut ini.
"Pada setiap saya berangkat kerja, dalam perjalanan atau sedang kerja saya berusaha untuk bisa berdzikir, namun saya tak menghitungnya. Apakah ini dibenarkan?" tanya seorang jemaah.
"Inilah yang mantap. Ini namanya unlimited. Tak berenti dia," tutur Ustaz Abdul Somad.
"Kenapa orang ngitung itu supaya diri dia terikat. Supaya ada motivasi. Ada itu level paling bawah. Orang yang sudah terbiasa dia tak itung-itung lagi," jelasnya.
Lebih lanjut, Ustaz Abdul Somad menyebutkan jika Syeikh Muhammad Najamuddin Al-Kurdi tak ada tasbih.
"Loh kok dia tak pakai tasbih? Biasanya tuan-tuan syekh pakai tasbih dia tidak. Kenapa dia tak pakai tasbih? Karena menurut dia tak berenti, sekali tarik dan sekali hembusnya dzikir," tutur Ustaz Abdul Somad.
Jadi, dzikir itu menyebut di mulut. Mengingat di hati. Berkonsentrasi dalam pikiran dan bersikap mengagungkan.
Demikianlah penjelasan mengenai hukum berdzikir tanpa menghitung jumlahnya yang bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga kita termasuk orang yang istiqomah dalam mendawamkan dzikir dan membiasakan untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Subhanahuwata'ala.
SUBSCRIBE US