Berita OKU
Lagi Makan Malam, Api Membakar Rumah Panggung di OKU, Uang Rp 18 Juta Jadi Abu
Rumah warga Desa Pengandonan hangus terbakar Kamis (5/8/2021) malam.Musibah itu menimpa keluarga dari Juliadi,
Penulis: Leni Juwita | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM.BATURAJA - Satu unit rumah Dusun I Desa Pengandonan, Kabupaten OKU (Ogan Komering Ulu) Sumatera Selatan, Kamis (5/8/2021) malam.
Musibah tersebut terjadi saat penghuni rumah sedang makan malam, api yang diduga berasal dari konsleting listrik membakar lantai dua rumah panggung tersebut.
Musibah itu menimpa keluarga dari Juliadi, seorang ASN di Kantor Camat Pengandonan.
Saat kejadian seluruh anggota keluarga sedang makan malam di rumah bagian bawah dari rumah panggung semi permanen.
Tiba-tiba terdengar bunyi dari atas bangunan, suara seperti barang-barang berjatuhan.
Keluarga juga mencium bau ada yang terbakar dan asap.
Juliadi spontan berlari naik ke rumah bagian atas untuk mengecek apa yang terjadi.
Betapa terkejutnya pemilik rumah menyaksikan api menyebar membakar benda-benda yang ada di lantai dua bangunan semi permanen tersebut.
Api yang diduga timbul akibat konsleting listrik (resiver TV terbakar) dalam waktu cepat menyebar membakar seisi rumah.
Juliadi langsung berteriak kebakaran dan memerintahkan seluruh penghuni rumah agar menyelamatkan diri.
Melihat api semakin membesar, korban kembali turun dan berusaha menyelamatkan barang-barang berharga yang ada dalam rumah bagian bawah.
Karena kebakaran cepat meluas, korban hanya sempat menyelamatkan sepeda motor dan mobil yang disimpan dalam rumah.
Sedangkan barang-barang berharga lainnya tidak bisa diselamatkan karena api sangat cepat membakar rumah semi permanen (panggung) yang terbuat dari kayu pada bagian atasnya.
Tidak ada koran jiwa dalam musibah ini, namun 3 KK (Kepala Keluarga) kehilangan tempat tinggal dam barang-barang berharga milik 3 keluarga penghuni rumah ludes terbakar.
Total kerugian untuk sementara ditaksir sekitar Rp 300 juta. Barang-barang yang terbakar antara lain, satu unit rumah semi permanen (panggung) berukuran 10 x 14 meter, biji kopi dan lada kering sebanyak 1 ton, uang sebesar Rp 18 juta, satu unit sepeda motor Honda Supra.