'Maaf Saya sudah tak kuat' Pesan Ketua Harian AKAR Jabar Sebelum Percobaan Bunuh Diri di Balai Kota

Seperti diketahui, sebelum ditemukan melakukan percobaan bunuh diri, GB dan organisasinya AKAR Jabar memang mencoba melakukan protes

Editor: Hendra Kusuma
HO/SRIPOKU.COM/Tribunnews
Lokasi Ketua Harian AKAR saat melakukan protes percobaan bunuh diri, melakukan protes PPKM, Rabu (4/7/2021) 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Imbas pandemi Covid-19 tak hanya mengakibatkan kematian karena infeksi virusnya, tetapi efek dari pandemi ini juga mengakibatkan seseorang depresi, stres bahkan bunuh diri.

Hal ini terjadi pada Ketua Harian Asosiasi Kafe dan Restoran (AKAR) Jawa Barat berinisial GB.

Dia bahkan sempat mengirim pesan kepada salah satu wartawan di Bandung

"Maaf saya sudah tak kuat," demikisan dari GB sesaat setelah ditemukan terkapar dengan luka dan darah ditubuhnya.

GB terkapar di depan Gebang Barat Balai Kota Bandung, dengan kondisi masih sadar meski terlihat trasuma, depresi dan stres.

Banyak yang mengatakan jika BG melakukan percobaan bunuh diri akibat ketatnya PPKM yang diberlakukan pemerintah di Bandung Jawa Barat.

Namun kuat dugaan dia mencoba mengorbankan dirinya untuk melakukan protes keras kepada pemerintah yang belum memberikan solusi terkait dengan PPKM.

Seperti diketahui GB ditemukan terkapar dengan luka di bagian ledet dan perut, tediri dari luka tusuk dan sayatan senjata tajam.

Selain itu, ditemukan beredar putih dengan logo AKAR Kota Bandung di tempat dia terkapar dengan luka serius tersebut.

Aksi itu dilakukan GB tepatnya di Jalan Wastukencana Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (4/8/2021).

Terkait dengan percobaan bunuh diri ini, diungkapkan oleh Koordinator Pelayanan Medik Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Zulvayanti.

Menurut dia, pasien datang ke IGD RSHS pada jam 13.54 WIB diantar petugas PMI.

Hasil Diagnosis (pasien saat datang) adalah trauma tusuk di perut dan luka tusuk di area leher.

"Ada kecurigaaan percobaaan bunuh diri," ujar Zulvayanti dalam keterangan pers yang diterima, Rabu.

Kondisi Pasien Masih Stabil

Menurut Zulvayanti, meski trauma, kondisi GB masih sadar, stabil, sejauh ini tanpa menggunakan bantuan oksigen, dan masih dalam observasi ketat.

Sementara itu, Pendarahan di luar sudah ditangani tim medis dengan balut tekan.

"Pasien juga dipasangi infus dan sudah diberikan obat anti nyeri," jelasnya.

Kirim Pesan ke Wartawan

Seperti diketahui sosok GB Ketua AKAR Jabat ini dikenal dekat dengan awak media.

Maka tak heran dia kemudian mengirim rekaman ke wartawan Sebelum melakukan percobaan bunuh diri.

Bahkan, GB membuat dan mengirimkan rekaman suara berdurasi 3 menit 34 detik ke salah satu wartawan nasional di Bandung.

Rekaman dikirim dari nomor GB yang biasa dihubungi oleh wartawan. Dalam rekaman itu, dia menyinggung soal PPKM yang membuat dia dan para anggotanya makin kesulitan karena penghasilan makin berkurang.

Apalagi PPKM ketat ini tanpa solusi dari pemerintah.

Lakukan Sejumlah Protes

Sebelum melakukan aksi percobaan bunuh diri itu, GB sudah melakukan berbagai protes dan mediasi kepada pemerintah untuk mencari solusi dan jalan tengah.

Maklum hampir semua anggota AKAR memang kesulitan, karena pemasukan mereka pada jam-jam yang kemudian tidak boleh buka oleh pemierntah.

Ia mengatakan, AKAR dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) telah melakukan mediasi dengan Pemkot Bandung agar ada pelonggaran aturan, khususnya untuk makan di tempat.

Namun, Pemkot Bandung tetap mengikuti aturan pemerintah dan tidak berani mengambil tindakan yang menurut GB tepat.

Dalam rekaman itu, GB meminta maaf karena belum bisa memberikan yang terbaik untuk organisasi tersebut.

"Saya sudah tidak kuat. Selaku pengurus saya mohon maaf belum bisa memberikan sesuatu yang terbaik buat teman-teman."

Lalu dia kembali mengatakan, bahwa pengorbanan ini adalah yang terbaik.

"Percayalah pengorbanan ini mungkin yang terbaik yang bisa kami lakukan selaku pengurus," ujar GB.

GB memang menyampaikan pesan dan berharap usahanya ini bisa membuka mata hati pemerintah dan semua pihak yang berkepentingan dengan PPKM Darurat akibat Covid-19 di Indonesia.

"Kami hanya inginkan dine in saja, yang lainnya hanya mengikuti saja. Mohon maaf sekali lagi semoga perjuangan kita dapat mendapatkan ridho dari Allah," kata GB dalam rekamannya.

Seperti diketahui, sebelum ditemukan melakukan percobaan bunuh diri, GB dan organisasinya AKAR Jabar memang mencoba melakukan protes akan memasang dan menyebarkan bendara putih pada Kamis 29 Juli.

Namun sempat dibatalkan karena sudah ada pertemuan dengan Pemkot Bandung dan Polrestabes Bandung, lalu melakukan simulasi pada 30 Juli untuk prokes terkait di buka kafe.

Namun, semua betal ketika pada 2 Agustus Dine In belum dapat digelar di kota Bandung, setelah Presiden Joko Widodo umumkan PPKM Level 4.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketua Harian Asosiasi Kafe dan Restoran Jabar Diduga Coba Bunuh Diri, Kirim Rekaman Singgung PPKM", Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2021/08/04/174218978/ketua-harian-asosiasi-kafe-dan-restoran-jabar-diduga-coba-bunuh-diri-kirim?page=2.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved