Bikin Terharu, 2 Atlet Beda Negara Ini Raih Emas Bersama di Olimpiade Tokyo 2020, Ini Kisahnya!

Keduanya berhasil raih medali emas cabang olahraga lompat tinggi putra pada Olimpiade Tokyo 2020.

Editor: Welly Hadinata
Instagram
Mutaz Essa Barshim (Qatar) & Gianmarco Tamberi (Italia) berhasil raih medali emas cabang olahraga lompat tinggi putra. (Foto : Reuters) 

SRIPOKU.COM - Banyak kisah menarik dan haru yang terjadi di pergelaran olahraga dunia yakni Olimpiade Tokyo Jepang 2020.

Terutama dari kisah atlet dari sejumlah negara. Meskipun berbeda negara, ternyata ada sejumlah atlet yang ternyata telah bersahabat

Seperti atlet lompat tinggi yakni Mutaz Essa Barshim dari Negara Qatar dan Gianmarco Tamberi dari Negara Italia.

Kisah kedua atlet ini menjadi momen yang tak terlupakan bagi keduanya.

Keduanya berhasil raih medali emas cabang olahraga lompat tinggi putra pada Olimpiade Tokyo 2020.

Saat bertanding, keduanya bermain dengan unggul.

Mutaz dan Tamberi berhasil melewati semua lompatan hingga 2,37 meter. Keduanya lalu berusaha melewati 2,39 meter, namun keduanya gagal dalam 3 kali lompatan.

Setelah gagal, seorang ofisial Olimpiade menawarkan mereka satu lompatan untuk menentukan pemenang. Namun kala itu, Mutaz bertanya kepada ofisial.

"Apa bisa ada dua emas,?" katanya, dikutip dari Reuters, Selasa (3/8/2021).

Ofisial itu mengangguk. Kedua atlet itu bergandengan tangan dan bersorak kegirangan.

Kedua atlet itu merupakan sahabat dekat dan memilih membagi kemenangan bersama. Berbagi emas untuk 1 nomor adalah yang pertama kalinya dalam olimpiade sejak 1912.

"Saya melihat dia, dia melihat saya, dan kami tahu itu. Kami hanya melihat satu sama lain dan kami tahu, itu saja, sudah selesai. Tidak perlu," kata Mutaz.

"Dia adalah salah satu teman terbaik saya, tidak hanya di trek, tetapi di luar trek. Kami bekerja sama. Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Ini adalah semangat sejati, semangat olahragawan, dan kami di sini menyampaikan pesan ini," sambungnya.

Hal itu juga menjadi solusi terbaik bagi atlet Italia, yang mengalami patah pergelangan kaki beberapa hari sebelum Olimpiade Rio 2016.

"Setelah cedera saya, saya hanya ingin kembali, tetapi sekarang saya memiliki emas ini, itu luar biasa, saya memimpikan ini berkali-kali," kata Tamberi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved