Heriyanti Anak Akidi Tio Tersangka
Profesor Hardi Dijemput Mobil Hitam Usai Tujuh Jam Ada di Polda Sumsel, Apa Kabar Anak Akidi Tio?
Tujuh jam diperiksa di Polda Sumsel, Profesoror Hardi terlihat meninggal Mapolda Sumsel pada Senin (2/8/2021) pukul 20.15.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Tujuh jam diperiksa di Polda Sumsel, Profesoror Hardi terlihat meninggal Mapolda Sumsel pada Senin (2/8/2021) pukul 20.15.
Sebelumnya, dokter keluarga Akidi Tio itu mendatangi Polda Sumsel pada pagi hari berbarengan dengan Heriyanti, anak Akidi Tio si pemberi dana Rp 2 triliun untuk Sumsel.
Dari Polda Sumsel, ada dua versi terkait kedatangan Heriyanti hari ini.
Menurut Dir Intelkam Polda Sumsel, Kombes Pol Ratno Kuncoro SIK MSi angkat bicara soal dana Rp 2 triliun untuk Sumsel yang akan diberikan keluarga Akidi Tio.
Belakangan diketahui, dana tersebut diduga fiktif alias tidak ada pasca diberikan secara simbolis ke Kapolda Sumsel sekitar sepekan silam.
Untuk itu, anak bungsu dari Akidi Tio bernama Heriyanti sudah diamankan Polda Sumsel.
Selain itu, Profesor Hardi yang berstatuskan dokter keluar Akidi Tio serta iktu menjadi saksi pemberian secara simbolis juga tengah menjalani keterangan di Mapolda Sumsel.
Hal tersebut dikatakan Dir Intelkam Polda Sumsel, Kombes Pol Ratno Kuncoro, sekaligus pernyataan pertama dari pihak Polda Sumsel usai Heriyanyi dibawa ke Polda Sumsel pada Senin (2/8/2021).
Kombes Pol Ratno mengatakan, Heriyanti dan Hardi masih menjalani pemeriksaan.
• Reaksi Suami Heriyanti, Anak Akidi Tio Penyumbang Rp2 Triliun Saat Ditetapkan Tersangka: Kagek Bae
"Untuk motif masih dalam pemeriksaan. Penyidik sedang menguji motif tersangka Heriyanti," kata Dir Intelkam Polda Sumsel Kombes Pol Ratno Kuncoro saat konferensi press di kantor Gubernur Sumsel, Senin (2/8/2021).
Lebih lanjut ia mengatakan, Prof H (Hardi Darmawan) juga sudah diperiksa.
Penyidik sedang menguji motif termasuk akan dikenakan Undang Undang No 1 tahun 1966 pasal 15 dan 16 dan akan dikenakan sanksi cukup berat diatas 10 tahun.
Ratno menjelaskan, sejak awal mendapat bantuan, Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri sudah membentuk dua tim khusus.
Tim pertama yakni untuk menyelidiki kebenaran akan asal usul komitmen yang diberikan.
Sementara tim kedua, yakni tim yang dibuat agar jangan sampai terjadi polemik atau pro kontra karena jumlahnya sangat fantastis Rp 2 Triliun.