Berita Palembang
Pengamat Ungkap Dugaan Penyebab Sumbangan Rp 2 Triliun dari Akidi Tio Belum Cair
Tentu ada proses dari sang pemberi bantuan dalam hal ini keluarga Akidi Tio.Bisa saja dengan alasan supaya tidak salah paham dan keamanan
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Yandi Triansyah
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Lima hari berlalu seremoni penyerahan bantuan dari pengusaha Akidi Tio sebesar Rp 2 Triliun , pada Kapolda Sumsel, Irjen Pol Eko Indra Heri di Gedung Rekonfu Mapolda Sumsel, Senin (26/7/2021).
Belakangan banyak yang mempertanyakan tindak lanjut dari bantuan tersebut.
Pengamat Sosial, Prof Abdullah Idi MED ketika diminta komentarnya masih berkeyakinan dana hibah tersebut tinggal menunggu waktu yang tepat saja.
"Memang berita sumbangan uang sebesar 2 Triliun Rupiah ramai di Medsos setelah perwakilan keluarga Akidi Tio berfoto bersama. Ada Pak Kapolda, Pak Gubernur.
Masyarakat hanya tahunya berita Rp 2 T. Bagaimana proses penggunaannya itu sendiri belum sampai ke sana," ungkap Prof Abdullah Idi MED mengawali komentarnya kepada Sripoku.com, Sabtu (31/7/2021).
Dekan Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang juga Guru Besar Sosiologi UIN Raden Fatah menilai banyak faktor berkepentingan dengan bantuan dana sebesar itu.
"Saya rasa level negara saja belum ada yang nyumbang sebesar itu. Ini kita di Palembang, Sumatera Selatan. Tentu ada proses dari sang pemberi bantuan dalam hal ini keluarga Akidi Tio.
Bisa saja dengan alasan supaya tidak salah paham dan keamanan sehingga pihak keluarga belum mau muncul," kata Abdullah Idi.
Mantan Direktur Pasca Sarjana dan juga mantan Wakil Rektor III UIN Raden Fatah Palembang ini, menyebutkan alasan keyakinannya terhadap pihak keluarga Akidi Tio ini benar adanya.
"Saya yakin dengan keluarga besar ini karena seremoninya dihadiri dua pejabat terkait. Pak Kapolda, dan Pak Gubernur. Artinya ini tidak sembarangan.
Menurut saya belum diprosesnya ini hanya untuk menghindari ekses salah paham saja. Bisa saja belum muncul untuk menghindari bermunculan ada yang minta bantuan. Atau saat ini pihak keluarga sedang menggodok teknisnya. Saya kira keluarga tetap komit," urai Abdullah Idi.
Menurut Abdullah Idi, suatu pemberian dengan jumlah besar yang sudah dihibahkan artinya sudah milik masyarakat.
Berarti sudah dimandatkan. Tinggal pemerintah membantu memikirkan secara formal.
Apakah dari DPRD bagaimana mekanisme agar tidak ada tafsiran berbeda menghindari salah paham.
Meyakinkan kepada masyarakat bahwa uang ini tersalurkan untuk membantu penanganan masalah Pandemi Covid-19 di Provinsi Sumsel.
"Proses keuangan itu dikaji betul agar menimbulkan trush (kepercayaan) baik kepada pemberi, maupun kepada masyarakat," ujarnya.
Sebaliknya jika kemungkinan terburuk misalnya bantuan hibah tersebut dibatalkan, Ketua ADI (Asosiasi Dosen Indonesia) Sumsel ini berharap pihak keluarga harus menjelaskan secara resmi seperti pada waktu penyerahan sumbangan secara simbolis waktu itu.
"Walaupun itu akan berdampak buruk membuat kepercayaan masyarakat terhadap pengusaha ataupun orang kaya akan buruk. Akan tetapi jangan sampai pihak lain disalahkan. Baik itu Polda, Pemda. Misalnya ternyata uang itu tidak ada," kata Abdullah Idi.
Seperti diketahui Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri pernah mengatakan, bahwa Akidi Tio merupkan salah satu keluarga yang dikenalnya baik saat masih bertugas di Aceh dulu.
“Dana tersebut diberikan oleh salah seorang keluarga yang saya kenal sewaktu masih tugas di Aceh. Dan sekarang dia ingin membantu warga Sumsel yang terdampak Covid-19,” ujar Kapolda Sumsel, Irjen Pol Eko Indra Heri.
Menurutnya menerima dana sebesar Rp 2 triliun merupakan amanah yang cukup berat, dan harus segera terlaksanakan.
Untuk itu Eko menegaskan apabila dana tersebut akan ia komunikasikan dengan semua pihak, agar dapat cepat tersalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Penyerahan dana bantuan turut disaksikan langsung oleh Gubernur Sumsel, H Herman Deru, Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Dra Lesty Nuraini Apt Kes dan Danrem 044/Gapo, Brigjen TNI Jauhari Agus Suraji.
Dikesempatan yang sama Gubernur Sumsel, H Herman Deru mengatakan jika bantuan sebesar 2 triliun rupiah ini, merupakan hal yang luar biasa.
"Tentu bantuan ini sangat luar biasa sekali. Dapat kita gunakan untuk membantu penyelesaian masalah pandemi covid-19, khususnya di Provinsi Sumsel," ujar Deru, Senin (26/7/2021).
Terkait alokasi dana bantuan tersebut, Kapolda Sumsel mengatakan, nantinya akan dibentuk tim ahli yang akan mengalokasikan dana bantuan tersebut sesuai kebutuhan.
Kapolda menyebut dirinya hanya sebagai perantara dalam menyalurkan bantuan dari pihak keluarga ke Pemprov Sumsel.
Namun ia memastikan bantuan itu akan ditujukan untuk penanganan covid-19 termasuk masyarakat terdampak pandemi.
"Saya hanya makelar kebaikan saja. Terkait alokasi, nanti akan ada ahli-ahli yang lebih paham. Saya hanya membantu untuk menyampaikan seperti dengan gubernur, pangdam, dan steakholder terkait lainnya," ujarnya.
Menurut Kapolda, ada begitu banyak yang dibutuhkan oleh masyarakat di masa pandemi covid-19 ini.
"Seperti bagaimana masyarakat mencegah COVID-19. Banyak sekali faktor. Kemudian kalau sakitnya, apa yang bisa kita lakukan. Pemberian obat dan seterusnya, kemudian oksigen termasuk tenaga kesehatan dan orang-orang yang bekerja di sektor itu .
Makanya nanti harus ada komunikasi dengan teman-teman ahli supaya bantuan yang diberikan bisa tepat sasaran," pungkasnya. (Abdul Hafiz