INDONESIA Terancam Kolaps, 545 Dokter Gugur Terpapar Covid-19, IDI Ungkap Faskes Jadi Sorotan

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Makin gawat, Indonesia Terancam Kolaps, penyebab adalah 545 Dokter Gugur Terpapar Covid-19, bahkan IDI kemudian mengungkap sejumlah temuan yang mengkhawatirkan.

Terutama indikator dari Faskes atau fasilitas kesehatan ang Jadi Sorotan dunia. Maklum, sejumlah pasien Covid-19 antrian setiap hari menunggu masuk ke rumah sakit untuk ditangani.

Sementara dampak buruk lainnya, sejumlah tenaga kesehatan banyak berguguran. Bahkan dari kalangan Dokter, yang gugur adalah dokter terbaik yang dimiliki Indonesia.

Banyaknya dokter gugur ini, maka IDI memberikan peringatan agar pemerintah bertindak cepat dan melakukan antisipasi

Sebab, IDI mengungkap bahwa selama peningkatan dan lonjakan kasus Covid-19, terhitung 545 dokter gugur saat melayani dan menangangi pasien yang terpapar.

Gugurnya para pahlawan kesehatan di seluruh Indonesia ini, termasuk yang paling mengkhawatirkan sejak wabah Covid-19 melanda Indonesia selama hampir dua tahun belakangan.

Bahkan, angka lonjakan per Juli menunjukkan peningkatan yang terbilang mengerikan yakni, total 114 dokter tewas ketika melaksanakan tugas.

Lonjakan ini diprediksi akan terus meningkat, setelah lonjakan kasus Covid-19 yang kini tembus dengan angka 527.872 kasus aktif di seluruh Indonesia per hari.

Lonjakan ini disertai pula dengan minimnya fasilita kesehatan.

Hal ini disampaikan oleh IDI, yang khawatir jika Indonesia tidak melakukan tindakan cepat, maka akan kolaps.

Ketua Pelaksana Harian Tim Mitigasi Dokter IDI Mahesa Paranadipa mengatakan, jika melihat angkat kematian dokter, maka atas kondisi tersebut pihaknya mengkhawatirkan terjadinya fasilitas kesehatan yang kolaps.

"Data per 17 Juli 2021, total 545 kematian dokter di Indonesia. Kami khawatir kita masuk dalam potensi kolaps jika melihat data kematian dokter saja," kata Mahesa di acara Update Kondisi Dokter dan Strategi Upaya Mitigasi Risiko mencegah Kolapsnya Fasilitas Kesehatan, Minggu (18/7/2021).

Menurut dia, data itu belum valid seratus persen, karena pihaknya masih mengimput data lanjutan yang belum terhitung semuanya.

Bisa jadi korban dokter akan bertambah, seiring dengan kondidi terkini yang terjadi di seluruh wilayah di Indonesia.

"Angkat tersebut sudah lebih dari 11 persen dari jumlah kematian yang terjadi pada Juni 2021.