Atraksi Berujung Maut Si Manusia Ular, Terdiam Setelah Memasukkan Ular ke Mulut, Lidahnya Tergigit

Saat itu, Bernardo tengah atraksi, dan mendapati ular kobra melintas, lalu menangkap dan mengalungkan di lehernya.

Editor: Hendra Kusuma
HO/SRIPOKU.COM/Tribunnews/IST
Bernardo Alvarez, lakukan araksi berujung maut tewas dipatuk ular kobra, Kamis (15/7/2021) 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Siang itu, Kamis (15/7/2021) warga sudah mengelilingi tanah lapang tak berapa luas. Seorang pria paruh baya mengenakkan baju khusus tengah memegang ular kobra dan mengalungkan di lehernya.

Sontak, orang-orang yang mengelilingi tempat itu memekik ngeri, sebab sudah beberapa kali ular kobra itu mendesis dan merasa terancam.

Namun, pria ini tak peduli, dia memang kebal bisa ular. Bahkan dijuluki pawang ular atau sneakerman ( manusia ular ),  karena beberapa kali dipatuk ular berbisa dia tidak pernah menemui ajalnya baik itu sangat menangkap ular liar maupun saat melakukan atraksi seperti hari Kamis tersebut.

Akan tetapi, tak sedikit yang tetap bertepuk tangan, karena pria bernama Bernardo Alvarez berusia 62 tahun asal Filipina ini memang dikenal sebagai seorang pawang ular.

Bahkan bisa menawar bisa ular kobra ganas yang menggigit dan masuk ke tubuhnya.

Hanya saja, Kamis (15/7/2021) ini mungkin merupakan hari nahasnya.

Saat itu, Bernardo tengah atraksi, dan mendapati ular kobra melintas, lalu menangkap dan mengalungkan di lehernya.

Seperti biasa pula, dia kemudian membawa ular kobra yang baru ditangkap dan dijinakkan itu, keliling lapangan dan membiarkan sang raja ular itu mematuk dan meninggalkan beberapa bekas gigitan.

Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

Lalu, seperti yang sudah-sudah pula, Bernardo Alvarez akan mengakhiri atraksinya dengan cara mencium dan memasukkan kobra itu ke dalam mulutnya.

Tiba-tiba orang-orang terkejut, saat itu, Bernardo Alvarez seperti tercekik ular yang sudah masuk ke mulutnya itu seperti sulit keluarkan.

Seperti dilansir dari The Sun, Kamis (15/7/2021), Bernardo Alvarez yang memiliki kekebalan terhadap bisa atau racun ular kobra itu, jatuh terdiam dengan ular masih menempel di lidahnya.

Sempat Menjerit Kesakitan

Saksi mata seperti dilansir dari The Sun mengatakan, jika pria yang kerap disebut sebagai Snakermen itu, sempat menjerit kesakitan.

Lalu terjatuh dan tak berkutik, dia berhenti bernafas, lidahnya hitam bekas gigitan ular kobra.

Bernardo, si pawang luar atau kerap disebut sebagai manusia ular itu terkapar, berhenti bernafas untuk selamanya.

Dipastikan Bernardo sang pawang ular Filipina itu, meninggal pada Kamis (15/7/2021) karena keracunan akibat bisa ular.

Jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:

Bahaya Bisa si Raja Ular

Menurut Pejabat Kesehatan Provinsi Pengasinan, Ana de Guzman bahwa,

Racun ular kobra adalah racun paling berbahaya dan paling mematikan.

Sebab, racun ular kobra akan menyerang otak dan melumpuhkan saraf, menyerang fungsi udara dalam darah, sehingga tubuh kekurangan oksigen dan mati.

Dia pun menilai, jika bisa ular kobra itu langsung menjalar dan menyerang saraf otak Bernardo Alverez. Karena  si ular langsung mematuk lidah korban, organ paling dekat dengan otaknya.

Jika selama ini Bernardo kebal akan bisa ular, karena menurut sang pejabat tersebut, diduga sang pawang memang memiliki ginjal yang berbeda dari manusia kebanyakan.

Sehingga bisa ular yang mengigit organ luar tubuhnya akan disaring dulu oleh ginjal dan kemudian ditawar sehingga tidak membahaya dan menyerang saraf otaknya.

Namun kali ini, Bernardo salah langkah. Dia lupa bahwa lidahnya adalah bagian organ dalam dan paling dekat dengan saraf penting, sehingga ketika dia berusaha memasukkan ular ke mulutnya, justru sang kobra menggigit lidahnya.

Bisa atau racun kobra itu, pun langsung menjalar ke saraf terdekat yakni saraf otak dan melumpuhkan segalanya. Sehingga korban berhenti bernafas, dan kehilangan denyut nadinya.

Jangan lupa subscribe, like dan share channel TikTok Sriwijayapost di bawah ini:

Berusaha Diselamatkan

Sebenarnya upaya penyelamatan sudah dilakukan petugas medis setempat, namun menurut Teresa Oca, bisa ular kobra itu sudah terlanjur masuk dan merusakan jaringan tubuh kakaknya.

"Sebenarnya para tenaga medis berusaha menyelamatkan, tetapi bisa terlanjur menyerang organ dalam dan saraf sehingga berhenti bernafas," jelasnya Terasa.

Ia juga mengatakan syok dengan kematian sang kakak, yang akan segera dimakamkan dalam pekan ini juga. Menurut Teresa sang kakak adalah pawang ular kenamaan di tempat tinggal mereka, dan kuat serta kebal terhadap bisa ular termasuk kobra.

Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved