Profil Selebriti

Profil Aria Baron, Gitaris Sekaligus Manajer Band Gigi, saat SMA Belajar Gitar dari Harry Roesli

Pemilik nama lengkap Aria Baron Suprayogi merupakan seorang gitaris dan salah satu pendiri dua grup musik asal Bandung yaitu Gigi dan /rif.

Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
capture/Instagram/ariabaron
Aria Baron Suprayogi 

SRIPOKU.COM - Innalillahi wa innaillahi rojiun, kabar duka kembali datang dari dunia hiburan.

Eks gitaris Band Gigi, Aria Baron dikabarkan meninggal dunia.

Aria Baron dikabarkan meninggal dunia setelah sebelumnya dikabarkan dirinya kritis terpapar virus corona.

Pekan lalu juga Armand Maulana serta musisi lainnya mencari donor plasma konvalesen untuk Aria Baron.

Namun Tuhan berkehendak lain, kini Aria Baron meninggal dunia.

Lantas siapa Aria Baron? berikut profilnya.

Profil

Pemilik nama lengkap Aria Baron Suprayogi merupakan seorang gitaris dan salah satu pendiri dua grup musik asal Bandung yaitu Gigi dan /rif.

Kini, Baron mendirikan grup band baru Baron Soulmates.

Aria Baron Suprayogi atau akrab disapa Aria Baron ini lahir di Bandung 16 Januari 1970.

Baca juga: Masa Bodoh Anaknya Dicap Plagiat Nagita, Umi Kalsum Bongkar Betapa Hebatnya Ayu Ting Ting: Biayai

Perjalanan karir

Melansir Wikipedia, Baron belajar alat musik dimulai dengan piano klasik kemudian saat usia 12 tahun pindah ke gitar akustik di YMI.

Sayang, Baron keluar dari sekolah musik karena tak nyaman dengan kedisiplinan di sana.

Baron pun sempat belajar drum, tetapi akhirnya kembali ke gitar dan mengikuti kursus gitar jazz.

Saat duduk di bangku kelas 1 SMA, Baron belajar pada Donny Suhendra, Harry Roesli, dan Pra Budi Dharma.

Hasilnya tak sia-sia, dia meraih gelar gitaris terbaik selama tiga tahun berturut-turut (1986-1988) dari ajang LMC (Light Music Contest) Yamaha.

Saat kuliah di perguruan tinggi di Bandung, Baron sempat ke Australia dengan niat untuk sekolah musik di Australian Guitar of Institute atas saran Joe Satriani. Namun ia diusir karena membawa gitar elektrik.

Sekembalinya ke Indonesia, Baron kemudian membentuk grup band di Bandung bernama Badai Band bersama Andi (vokal), Iwan (bass), Abi (gitar), Ade (drum) dan Dwi (keyboard).

Badai Band kemudian sering nongkrong di pub O'Hara. Sudah cukup lama grup musik beraliran alternatif - rock ini malang melintang diberbagai acara seputar kampus di kota Kembang, Bandung.

Badai Band sudah beberapa kali mengalami pergantian personel hingga personel terakhirnya adalah Andi (vokal), Baron (gitar), Iwan (bass), Denny (gitar - menggantikan posisi Abi), Ade (drum) dan Dwi (keyboard).

Sampai akhirnya, Baron terpaksa mundur karena ia telah menyelesaikan kuliahnya dan memutuskan hijrah ke Jakarta.

Badai Band kemudian menjelma menjadi grup band rock yang sekarang lebih dikenal dengan nama /rif (R.I.F - Rythm In Freedom).

Di Jakarta, Baron membentuk grup band bernama Gigi bersama Armand Maulana (vokal), Dewa Budjana (gitar), Ronald Fristianto (drum), dan Thomas Ramdhan (bass).

Namun kebersamaan Baron bersama Gigi hanya berjalan singkat lewat 2 album perdana Gigi yaitu album pertama Angan (1994) yang terjual 100.000 kopi, serta album kedua Dunia (1995) yang sukses terjual 400.000 kopi.

Bulan September 1995, Baron memutuskan keluar dari Gigi karena ingin melanjutkan sekolah di Communication Arts, di New York Institute of Technology, Amerika.

Tak lama setelah kembali lagi ke Indonesia usai menyelesaikan pendidikan pasca sarjanannya, Baron kembali nge-band. Bersama E'el (mantan drummer ADA Band) dan Adi Dharmawan, basis Donny Suhendra, Baron membentuk NO! Band.

NO! Band kemudian berubah menjadi Baron Band, tentu saja dengan perubahan formasi.

Baron Band digawangi oleh Baron (gitar), Arry Safriadi (vokal), Adi Dharmawan (bass), Aksan Sjuman (additional drum untuk album).

Mereka pun merilis Baron Volume 01 pada tahun 2002 di bawah label BMG Music Indonesia.

Untuk penampilan live, Baron merekrut Krisna (kibor) dan Iyun (drum) - keduanya personel Discus - untuk memperkuat performa Baron Band.

Tahun 2008, Baron kembali meramaikan musik tanah air dengan merilis album Flying High pada Agustus 2008.

Album ini dirilis oleh Baron Soulmate yang dibentuk Baron bersama vokalis Ary dan drummer Jimmy.

Aria Baron Mantan Gitaris Band Gigi
Aria Baron Mantan Gitaris Band Gigi (Instagram)

Baca juga: Kabar Duka, Aria Baron Mantan Gitaris Band Gigi Meninggal Dunia, Sempat Kritis, Ini Penyebabnya

Belajar Alat Musik Sejak Kecil

Aria Baron diketahui belajar musik sejak usia dini. Awalnya, ia belajar piano klasik. Usia 12 tahun, ia memilih belajar gitar akustik.

Ketika masih kelas 1 SMA, Aria Baron berguru pada musisi kawakan Donny Suhendra, Harry Roesli, dan Pra Budi Dharma.

Prestasi ditorehkan Aria Baron muda. Ia mendapat gelar gitaris terbaik selama tiga tahun berturut-turut (1986-1988) dari ajang Light Music Contest Yamaha.

Karya

Angan (1994) - bersama Gigi

Dunia (1995) - bersama Gigi

Baron Volume 01 (2002) - bersama NO! Band

Flying High (2008) - bersama Baron Soulmates

The Winner (2010) - bersama Baron Soulmates

Manajer Gigi

Saat di akhir tahun 1995, Baron memutuskan untuk hengkang demi melanjutkan sekolah di Communication Arts, di New York Institute of Technology, Amerika Serikat.

Kemudian ia kembali ke Indonesia, Baron lebih aktif berkarier sebagai produser musik.

Ia juga pernah menjadi juri di acara Made in Indonesia.

Ia juga sempat membentuk sebuah band bernama NO!. Band yang kemudian berganti nama menjadi Baron Band itu ia bentuk bersama E'el, mantan drummer ADA Band.

Baron juga sempat membentuk Baron Soulmate yang merilis album Flying High pada 2008. Di band itu, Baron dibantu oleh Ary sebagai vokalis dan drummer Jimmy.

Selain ngeband dan menjadi produser, Baron tetap menjaga silaturahmi dengan semua personel Gigi. Ia pun lalu menjabat sebagai manajer.

Meninggal di Usia 51 Tahun

Kabar meninggalnya musisi bernama lengkap Aria Baron Suprayogi tersebut diketahui melalui postingan akun media sosial kakak kandung Baron, Mawarsari Ariono Suprayogi.

“Inna lillahi wa inna illaihi rojiun.

Baron adikku telah pergi,” tulis caption postingan akun IG Mawarsari.

Selain Mawarsari, ungkapan duka juga datang dari akun Twitter @CakBambangelf.

“Innalillahi wainnailayhi rojiun..

Aria Baron..

Saya biasa menyebutnya sbg Gentle Giant. Baron adalah orang yg berilmu tinggi, berbadan besar tapi sangat lembut hati..

Terimakasih Sahabat atas semua karya-karyamu.. Semoga Allah SWT menerima amal kebaikanmu selama ini,” tulis tweet tersebut.

Sebelumnya, diketahui Baron tengah sakit karena Covid-19, Instagram pribadinya Baron @ariabaron pun dibanjiri doa kesembuhan dari kolega musisi dan artis lainnya hingga para netizen.

Salah satunya disampaikan oleh Dj Riri Mestika atau lebih populer sebagai Dj Riri.

“Get weel soon abangku,” tulis Dj Riri @ririmestica

“ Sehat kembali Ron,” harap musisi Yovie Widianto @ywpiano.

“Cepat sembuh Kang Baron,” ucap musisi Winky Wiryawan @winkywiryawan912.

“Cepat sembuh Abah, strong kembali bismillah,” harap Ifan Seveneteen @ifanseveneteen.

Aria Baron Suprayogi lahir di Bandung, 16 Januari 1970, yang berarti musisi legendarin ini wafat di usianya yang ke 51 tahun.

Baca juga: Mengenal Benny Murdani SH MH CHRM, Ketua Komunitas Advokat Muda Sumsel dan Dosen, Dulu Jualan Es

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved