Abaikan WHO Soal Covid-19 Terbang dari Laboratorium Wuhan, AS ANCAM Isolasi Cina Jika Melawan

Bahkan, AS dan pemerintah Joe Bidan tak sendiri untuk melakukan penyelidikan kepada Cina, tetapi beberapa negara lainnya juga mendukung.

Editor: Hendra Kusuma
Istimewa
Presiden AS akan selidiki Laboratorium China, Abaikan WHO Soal Covid-19 Terbang dari Laboratorium Wuhan, AS ANCAM Isolasi Cina Jika Melawan 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Hingga kini teka-teki asal muasal Covid-19 dari kota Wuhan, hingga membuat wabah dan pandemi ke seluruh dunia masih tanda tanya.

Namun, Amerika Serikat bersikeras dan memiliki teori dan dugaan kuat, bahwa Covid-19 sebenarnya berasal dari tempat asal virus itu menyebar yakni Wuhan, kuat dugaan ada virus yang 'terbang' alias lepas dari Laboratorium Wuhan Cina yang bocor.

Maka tak heran, jika AS ANCAM Isolasi Cina Jika Melawan saat penyelidikan dilakukan.

Meski teori itu sudah terbantahkan, sebab hasil penyidikan WHO dan peneliti Tiongkok pada Februari 2021 lalu, tak menemukan adanya bukti definitif bahwa Covid-19 mulai menyebar setelah adanya virus mematikan itu Terbang alias lepas dari Laboratorium Wuhan.

Seolah mengabaikan temuan itu, pemerintah AS seperti dilansir Express.co.uk, Selasa (22/6/2021) menyatakan, AS tetap akan menyelidiki bahkan obrak abrik Laboratorium Cina untuk memastikan dugaan mereka, apalagi teori yang mereka kemukakan bahwa virus tersebut berasal dari Wuhan, karena kota itulah yang pertama kali terkena wabah dan kemudian menyebar ke seluruh dunia.

Kuat dugaan bahwa, Covid-19 Terbang dari Laboratorium Wuhan

Bahkan, AS dan pemerintah Joe Bidan tak sendiri untuk melakukan penyelidikan kepada Cina, tetapi beberapa negara lainnya juga mendukung sikap Gedung Putih tersebut.

AS bahkan sudah memberikan tekanan diplomatik kepada Cina jika menolak dilakukan penyelidikan.

Terkait dengan hal ini, diungkapkan oleh Jake Sullivan, bahwa dugaan adanya Virus yang terlepas dari Wuhan memang harus dibuktikan dengan penyidian indefendent gabungan dari berebagai negara.

Sullivan menyatakan AS akan memberikan tekanan dan isolasi kepada Cina, jika menolak untuk diselidi.

"Ini adalah persiapan diplomatik mengummpulkan negara-negara di dunia, memaksakan tekanan politik dan diplomatik kepada China, itu adlaah bagian intin untuk menghadapi penolakan China," ujar Sullivan.

Sebab, Sullivan tahu, dipastikan seperti sebelumnya China akan menolak dilakukan penelitian dan penyidikan.

"Tetapi AS dan negara-negara pendukung akan memberikan tekanan secara khusus. Jika menolak maka mereka akan menghadapi isolasi di komunitas internasional," kata Sullivan.

China Dalam Tekanan

Seperti diketahui, tekanan akan dilakukan dengan cara melakukan isolasi dari komunitas global. Sebab negara-negara anggota Komunitas Global telah memberikan perhatian khusus.

Hal ini ditegaskan oleh Jen Psaki Sekretaris Gedung Putih, pada Senin, bahwa China memang kurang transaparan, hal ini membuat khawatir terutama pemerinta AS dalam hal ini Joe Biden.

"Kami akan bekerjasama untuk memberikan tekanan yang diperlukan kepada China, untuk menjadi peserta dan menyediakan data dan akses yang transparan dalam kasus ini (Kebocoran Laboratorium Wuhan)" ujarnya.

Intelejen AS Langsung Bergerak

Terkait dengan pernyataannya ini, Komunitas inteleijen AS akan langsung bergerak cepat melakukan penyidikan untuk membuktikan tuduhan yang mereka layangkan.

China Melawan

Namun, China akan melawan. Perseteruan dua negara Adikuasa ini memang memanas.

Persaingan sebagai negara dengan kekuatan ekonomi luar biasa ini, memang memuncak.

Alasan dugaan bahwa Laboratorium Wuhan bocor itu akan menjadi alasan penting Amerika Serikat.

Namun China tak tinggal diam dan melawan, melalui Juru Bicara Kementerian Luar Negara China Zaho Lijian langsung bertindak dan menyatakan apa yang diungkapkan AS sangat tak masuk akal.

Sebab menurut Zhao yang mengutip laporan WHO. Bahwa tidak ada istilah kebocaran dari Institus Virologi Wuhan.

Zhao bahwa menuding Amerika Serikat sengaja membangun stigma dan manipuasi politik untuk mengalahkan kesalahan.

"Mereka tidak menghormati sains, tidak bertanggungjawab terhadapi kehidupan orang, kontraproduktif terhadap upaya global bersama untuk memerangi virus," kata Zhao.

Dukungan Inggris

Setelah Biden memerintahkan komunitas intelijen AS untuk meningkatkan upaya penyelidikan tentang asal-usul Covid, China mengecam Washington.

Zhao Lijian, juru bicara kementerian luar negeri China, mengatakan pada bulan Mei bahwa "sangat tidak mungkin" virus itu berasal dari kebocoran dari Institut Virologi Wuhan, mengutip laporan WHO.

Dia menambahkan: “Salah satu tujuan (AS) adalah menggunakan pandemi untuk mengejar stigmatisasi dan manipulasi politik untuk mengalihkan kesalahan.

“Mereka tidak menghormati sains, tidak bertanggung jawab terhadap kehidupan orang, dan kontraproduktif terhadap upaya global bersama untuk memerangi virus.”

Zhao juga mengecam komunitas intelijen AS karena memiliki "rekam jejak yang terkenal".

Namun sanggahan Zhao agaknya tidak memberikan efek. Sebab, Ilmuwan Inggris dan anggota komite SAGE juga mendukung seruan untuk penyelidikan lain.

Serta Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:

Dikatakan oleh Profesor Wendy Barclay bahwa, teori kebocoran laboratorium tidak dapat dikesampingkan.

Selain itu, dia mengatakan kepada anggota parlemen pada awal Juni ketika ditanya tentang teori kebocoran laboratorium:

“Saya tidak dapat mengesampingkan kemungkinan itu. Tetapi saya akan menunjukkan bahwa kita memiliki contoh enam virus corona lain yang muncul ke dalam populasi manusia di mana kita tidak berpikir demikian."

“Pada kemungkinan, saya akan mengatakan itu jauh lebih mungkin, mengetahui di mana virus berada dan pasar hidup dengan hewan bercampur.” jelasnya.

Sejauh ini Amerika Serikat melalui pemerintahan Joe Biden meminta China membuka diri, agar dugaan Laborotium Wuhan yang bocar itu segara diselidi dan diperlukan bukti kebenarannya.

ilustrasi
Update 22 Juni 2021. (https://covid19.go.id/)
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved