Breaking News

Sholat Jumat

Apa Hukum Sholat Jumat dan Sholat Idul Adha Bersamaan di Hari Jumat? Ini Jawaban Ustaz Adi Hidayat

Berikut pembahasan mengenai sholat Jumat dan sholat Idul Adha yang bertepatan di hari Jumat, manakah yang harus dikerjakan? Berikut penjelasannya.

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Facebook Motvasi Dakwah
Ustaz Adi Hidayat 

SRIPOKU.COM - Apakah benar jika hari raya jatuh pada hari Jumat, maka kewajiban sholat Jumat gugur? Begini penjelasan Ustaz Adi Hidayat.

Sholat Jumat ditunaikan pada hari Jumat yang berjumlah dua rakaat.

Bagi muslim laki-laki diwajibkan untuk mengerjakan sholat Jumat, lantaran menjadi pengganti sholat dzuhur.

Maka siapapun yang tidak mengerjakan sholat Jumat, sama saja dengan meninggalkan sholat wajib dan itu berarti dosa besar.

Sementara pada hari raya Idul Adha merupakan lebaran atau hari Qurban juga melaksanakan sholat sunnah.

Lantas, bagaimana jika hari raya Idul Adha jatuh pada hari Jumat?

Berikut ulasan selengkapnya yang dijabarkan Ustaz Adi Hidayat melalui kanal YouTube Ceramah Pendek.

Baca juga: Apa Hukum Sholat Jumat Terlambat & Tidak Mendengar Khutbah? Awas Bisa Tidak Sah Jika Hal ini Tinggal

Ilustrasi - Sholat Berjamaah.
Ilustrasi - Sholat Berjamaah. (SRIPOKU.COM/Anton)

Ustaz Adi Hidayat menerangkan jika hadits yang berhubungan dengan masalah ini yakni ada tujuh hadits.

Dan dari hadist tersebut ditarik kesimpulan yang terdiri dari dua yaitu:

1. Jika hari Id bertepatan dengan Jumat, bertemu syariat Jumat dengan syariat Id, maka keterangan pertama ada rukhsah (keringanan) untuk kalangan-kalangan tertentu tidak menunaikan Jumat dan dicukupkan kemudian dengan sholat dzuhurnya saja.

Akan tetapi dalam hal ini bukan berarti gugur kewajiba jumatnya.

"Tidak ada fatwa mengatakan gugur Jumat, jadi jangan antum simpulkan Jumatnya gugur, karena bertepatan idnya dengan jumat, bukan tidak ada keterangan begitu, yang ada rukhsah seperti yang disebutkan tadi,," jelas Ustaz Adi Hidayat.

2. Tetap berlaku hukum Jumat, jadi tidak gugur seketika atau rukhsahnya tidak berlaku, kecuali antum tetap tunaikan Jumat.

Jadi sholat id dikerjakan, sholat Jumat juga dikerjakan.

"Dua hal itu ditemukan dalma seluruh rangkaian hadis, semua mengatakan sungguh telah berkumpul dua hari raya, hari raya itu apa? Hari raya pertama adalah Jumat, Jumat itu kan raya pekan, yang kedua adalah raya dalam tahunan seperti idul fitri dan idul adha," terangnya.

Maka ketika hari raya bertemu di dua waktu yakni Jumat dan Idul Adha, Nabi memberikan dua pilihan.

Berikut pilihan yang diberikan oleh Nabi yang dijabarkan Ustaz Adi Hidayat secara rinci.

Pernah Nabi mengatakan maka siapa yang ingin menunaikan sholat maka silahkan kerjakan, Allah memberikan pahala baginya dan siapa yang ingin mendapatkan rukhsah maka dia tunaikan dzuhur.

Dan ada pula Nabi mengatakan dalam kesempatan tertentu, maka siapa yang ingin Jumatan kerjakan Jumat, siapa yang mengambil rukhsah maka ia silahkan kerjakan dzuhur, saya akan menunaikan Jumat.

Ada lagi ketika berkumpul kata Nabi, sungguh Id telah berkumpul kepada keduanya, saya akan menunaikan Jumatnya.

"Tunaikan Jumat beliau dan memberikan pilihan pada yang lain," tuturnya.

"Dan dari semua ini disimpulkan ketika dilihat ternyata situasi Nabi menyampaikan itu dalam dua situasi berbeda," terang Ustaz Adi Hidayat.

Berikut penjelasan selengkapnya mengenai situasi pada saat Nabi menyampaikan mengenai sholat id dan sholat Jumat.

Situasi pertama, perhatikan kalimatnya ketika saat itu memang agak menyulitkan untuk menunaikan Jumat.

"Antum jangan bandingkan zaman Nabi dengan sekarang, sekarang enak mau nyembelih fasilitas ada, nyaman, kebersihan cepat, pakaian bisa banyak, bersih-bersih bisa cepat," tuturnya.

"Antum kondisikan di zaman Nabi, mau nyembelih hewan di awal-awal Islam saat proses penyembelihan hewan bukankah melekat hal-hal di tubuh kita dari darah, najis, macem-macem melekat, kapan antum bisa mendapatkan air apakah sebanyak sekarang?, kalau waktunya masih mepet dengan sholat Jumat bagaimana persiapannya, maka pantas rukhsah diberikan seperti orang safar yang tidak menemukan kemudahan dalam menunaikan sholat," jelasnya.

Sementara jika pada masa kini penyembelihan hewan kurba sudah semakin mudah, pengalaman semakin ada, maka pilihan-pilihan itu diarahkan pada yang prioritas.

"Kata Nabi Jumat lebih prioritas dibandingkan sholat idnya, maka dari sini timbangan hukum yang bisa kita ambil yakni:

1. Tidak ada fatwa yang mengatakan ketika Id datang di hari Jumat, Jumatnya gugur.

Tidak ada fatwa seperti itu dari para ulama, yanga da pilihannya hanya dua yaitu kalau kondisinya menjadikan anda bisa menerima rukhsah, maka hukum berlaku di situ.

"Anda ambil rukhsah Jumat, kerjakan duzhurnya, tapi kalo tidak ada alasan untuk rukhsah, bahkan anda bisa tunda sementara, maka Jumat lebih diprioritaskan karena hukum Jumat berada di atas sholat Id," jelas Ustaz Adi Hidayat.

Hal ini berarti kembali lahi pada hukum sholat Jumat yaitu wajib, sementara sholat Id yakni sunnah.

Maka jika meninggalkan sunnah tidak ada dosa, akan tetapi jika meninggalkan yang wajib akan berdosa.

2. Situasi yang sedang kita alami dalam kondisi kita mengamalkan amalannya.

Demikianlah jika ditanyakan mengenai apakah kewajiban Jumat gugur bila bersamaan dengan hari raya idul Adha?

Maka jawabannya adanya keringanan dalam sholat yakni diganti sholat duzhur dan perlu ditekankan kewajiban Jumatnya tidak gugur.

Baca juga: 10 Kesalahan Sepele saat Melaksanakan Sholat Jumat yang Mengurangi Pahala Bahkan Tidak Sahnya Sholat

SUBSCRIBE US

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved