Berita Religi

Ingin Masuk Surga Tanpa Hisab dan Bersama Rasulullah? Lakukan Amalan Ini, Telah Tercantum di Alquran

Semua perbuatan yang dilakukan oleh manusia di dunia akan dihisab oleh Allah, meski sekecil apapun kebaikan dak keburukan akan diperhitungkan kelak.

Penulis: Tria Agustina | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/Tria Agustina
Ilustrasi Alquran 

SRIPOKU.COM - Apa amalan yang bisa menjamin manusia masuk surga tanpa hisab? Begini penjelasan Ustaz Adi Hidayat.

Semua umat manusia di dunia akan merasakan hisab di hari kiamat kelak.

Juga dikenal sebagai Yaumul Hisab merupakan hari perhitungan amal yang terjadi setelah kiamat tiba.

Semua perbuatan yang dilakukan oleh manusia di dunia akan dihisab oleh Allah.

Hisab merupakan kiraan bagi setiap amalan manusia semasa didunia sama ada baik atau buruk, daripada sebesar-besar amalan hinggalah kepada yang kecil.

Sementara secara istilah, kata hisab menurut Ibnu Taimiyah ialah perhitungan antara amal kebaikan dan amal keburukan.

Hisab juga dapat diartikan sebagai timbangan di hari kiamat.

Allah SWT akan memutuskan hukum untuk hamba-Nya pada hari kiamat.

Hal ini sebagaimana yang diberitakan oleh Allah subhanahu wata’ala dalam kitab suci Alquran,

هَلۡ يَنظُرُونَ إِلَّآ أَن يَأۡتِيَهُمُ ٱللَّهُ فِي ظُلَلٍ مِّنَ ٱلۡغَمَامِ وَٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ وَقُضِيَ ٱلۡأَمۡرُۚ وَإِلَى ٱللَّهِ تُرۡجَعُ ٱلۡأُمُورُ

“Tiada yang mereka nanti-nantikan kecuali datangnya Allah dan malaikat (pada hari kiamat) dalam naungan awan, dan diputuskanlah perkaranya. Dan hanya kepada Allah dikembalikan segala urusan.” (al-Baqarah: 210)

Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Nashir ar-Rasyid rahimahullah berkata,

“Maksud hisab menurut syariat adalah dihadapkan dan diingatkannya para hamba terhadap seluruh amalannya yang baik dan yang buruk, sebelum mereka pergi dari Mahsyar, selain sebagian hamba-Nya yang beriman yang diistimewakan oleh Allah subhanahu wata’ala (sehingga masuk surga tanpa hisab dan tanpa azab). Hal ini benar-benar akan terjadi pada hari kiamat berdasarkan Al-Qur’an, As-Sunnah, dan ijmak ulama. Oleh karena itu, wajib beriman dengannya dan meyakini terjadinya.” (At-Tanbihatus Saniyah, hlm. 231)

Allah subhanahu wata’ala berfirman,

يُنَبَّؤُاْ ٱلۡإِنسَٰنُ يَوۡمَئِذِۢ بِمَا قَدَّمَ وَأَخَّرَ ١٣ بَلِ ٱلۡإِنسَٰنُ عَلَىٰ نَفۡسِهِۦ بَصِيرَةٌ ١٤

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved