Berita Palembang

Kampung Narkoba Di Muratara Digrebek Polisi, Anggota DPRD Sumsel: Hampir Setiap Kecamatan Ada Bandar

Penggrebekan sebuah desa yang dianggap sebagai kampung narkoba di Muratara direspon positif anggota DPRD Sumsel Hasbi Asadiki.

Editor: adi kurniawan
Tribunsumsel.com/Arif
anggota DPRD Sumsel Hasbi Asadiki dari daerah pemilihan Dapil Sumsel VIII (Mura, Muratara, Lubuk Linggau) 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Penggrebekan sebuah desa yang dianggap sebagai kampung narkoba di Muratara oleh polisi dan Brimob bersenjata lengkap, pada Sabtu (12/6/2021) lalu, direspon positif anggota DPRD Sumsel dari daerah pemilihan Dapil Sumsel VIII (Mura, Muratara, Lubuk Linggau) Hasbi Asadiki.

"Kita berikan apresiasi yang tinggi, kepada kapolda Sumsel setelah menindaklanjuti hasil pertemuan kita di Dapil dengan direktur narkoba, bahwa di Muratara itu sudah sangat prihatin terkait maraknya narkoba. Yang jelas dalam penangkapan maupun penggerbekan narkoba itu, masyarakat berterima kasih," kata anggota DPRD Sumsel Hasbi Asadiki, Selasa (15/6/2021).

Politisi partai Golkar ini berharap, tindakan tegas aparat ini bisa menjadi efek jera kepada bandar, pengguna, maupun yang backingi narkoba selama ini jerah.

"Kita berharap, tidak ada tempat lagi bandar atau yang backingi bandar narkoba di Sumsel khususnya di Muratara."

"Kita juga berharap juga kepada pak Kapolda Sumsel bukan bandarnya saja yang ditindak, tapi yang backingi selama ini yang dilakukan oknum aparat untuk ditindak tegas juga, karena diyakini peredaran ini karena ada oknum yang backingi," jelasnya.

Selain itu, kedepan hal serupa seperti ini (penggrebekan) seperti kampung narkoba di Muratara harus dilakukan terus untuk shockterapi baik bagi bandar, pengedar maupun pengguna, maupun kurir dan sebagainya, karena ini saling keterkaitan antara penyuplai, pengguna dan pengaman dan ini harus ditangkap. Apalagi Kapolda sudah menyatakan siap menyikapinya dan tidak mengasih ampun dan kita mendukung itu," tuturnya.

Ditambahkan ketua DPD Golkar Muratara ini, berdasarkan laporan masyarakat pasca penggrebekan itu, kondisi saat ini sudah kondusif dan masyarakat bersyukur. 

Mengingat dahulu ditempat itu, warga tidak boleh menggelar azan di masjid di daerah itu, karena pathner narkoba itu judi, perzinaan dan sebagainya.

"Sekarang masyarakat bersyukur kepada Kapolda dan jajarannya, meski ditempat lain masih juga ada seperti di Muara Rupit, Rawas Ilir dan sebagainya. Saya rasa, setiap Kecamatan pasti ada bandarnya," beber Hasbi.

Dilanjutkannya, tindakan tegas ini juga haruslah didukung sikap yang sama dari Pemda setempat, untuk tidak memberikan ruang kepada pengedar, pengguna atau penyalahgunaan narkoba terulang di Muratara.

 "Kita berharap juga Pemda setempat untuk diberikan kesempatan kades, kecamatan untuk menyampaikan bahwa bandar narkoba harus ditindak tegas tanpa pandang buku."

"Jika ada aparat pemerintah yang terlibat, Bupati juga harus keras jangan pandang buluh, agar ada efek jera," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, polisi dan Brimob bersenjata lengkap menggerebek disebuah desa kampung narkoba di Muratara, Sabtu (12/6/2021). 

Penggerebekan besar-besaran ini di Desa Surulangun, Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Muratara, Subuh tadi, sekira pukul 05.00 WIB, dari penggerebekan itu ada 18 orang yang diamankan.

"Yang diamankan 18 orang diminta keterangan dan dikembangkan," kata Kapolres Muratara, AKBP Eko Sumaryanto, Sabtu siang. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved