Virus Corona di Palembang
Sampel Swab PCR Covid-19 Menumpuk di BBLK Palembang, Hasil Tunggu 2-5 Hari, Ahli Bongkar Penyebabnya
Penyebab terjadinya penumpukkan sampel di BBLK Palembang, salah satunya karena masih kurangnya kapasitas testing di beberapa daerah di Sumsel.
Penulis: maya citra rosa | Editor: Sudarwan
Laporan wartawan Sripoku.com, Maya Citra Rosa
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Setahun setengah pandemi covid-19 terjadi di Indonesia, namun pemeriksaan sampel covid-19 di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang masih terus menumpuk setiap harinya.
Jubir Dinas Kesehatan Kota Palembang, Yudhi Setiawan mengatakan untuk mengeluarkan hasil pemeriksaan swab PCR, BBLK Palembang membutuhkan waktu antara dua hingga lima hari.
Hal tersebut menurutnya karena sampel yang diperiksa sedang menumpuk atau mengantre untuk dikeluarkan hasilnya.
"Biasanya dua sampai lima hari hasilnya baru bisa keluar, karena memang sampel di BBLK sedang menumpuk," ujarnya.
Hal tersebut juga berkaitan dengan jumlah kasus konfirmasi di Kota Palembang yang semakin meningkat.
Data pada Jumat (4/6/2021) kemarin, ada penambahan kasus 90 orang sehingga total mencapai 13.108 total kasus konfirmasi positif covid-19.
Testing Lambat
Ahli Epidemiologi dari Universitas Sriwijaya (Unsri), Dr Iche Andriyani Liberty, SKM, M.Kes menanggapi penyebab terjadinya penumpukkan sampel di BBLK Palembang, secara umum karena banyak faktor.
Namun salah satu penyebabnya karena masih kurangnya kapasitas testing di beberapa daerah di Sumsel.
Testing yang memegang peranan penting dalam pengendalian penularan masih seringkali lambat atau diabaikan.
Padahal menurutnya, jika testing benar-benar dilakukan dengan cepat maka pencapaian target WHO 1/1000 penduduk per minggu bisa saja tercapai.
"Selain itu, kalau kita bicara testing yang cepat, maka kemudian tracing tentu akan mudah mendeteksi kontak erat, yang mana selama ini rasionya sangat jauh," ujarnya.
Iche juga khawatir dengan parameter epidemiologi yang tidak kunjung membaik, bahkan setelah setahun setengah wabah Covid-19.
Kasus konfirmasi dan kontak erat di Sumsel yang memiliki rasio sangat jauh.