Sehidup Semati, Pengantin Baru Temui Ajal di Kamar, Ada Obat Kuat dan Silet di TKP

“Barang bukti sudah disita dan diamankan ke Polres Bireuen,” kata Kapolres Bireuen AKBP Taufik Hidayat SH SIK MSi melalui Kasat Reskrim AKP Fadila

Editor: Yandi Triansyah
Serambinews.com
Pengantin baru ditemukan tewas di kamar, ditemukan obat kuat dan silet di TKP 

SRIPOKU.COM - Pengantin baru meregang nyawa di dalam kamar rumahnya di Dusun Peutuha Bahron, Desa Cot Jabet, Kecamatan Gandapura Bireuen, Kamis (3/6/2021).

Sang istri bernama Kartini ternyata pertama kali tewas dengan kondisi leher digorok. Sejam berselang ternyata disusul suaminya yakni Abdul Karim dengan kondisi yang sama.

Ternyata Kartini dihabisi oleh suaminya sendiri sedangkan suami diduga bunuh diri.

Saat ditemukan tewas di kamar ditemukan barang bukti, mulai dari obat kuat hingga silet.

“Barang bukti sudah disita dan diamankan ke Polres Bireuen,” kata Kapolres Bireuen AKBP Taufik Hidayat SH SIK MSi melalui Kasat Reskrim AKP Fadila Adhit Pratama SIK.

Hasil penyelidikan sementara ini kasus tindak pidana pembunuhan oleh sang suami bernama Abdul Karim (suami) yang menggorok leher istrinya Kartini hingga meninggal.

Kemudian pelaku juga menggorok leher dirinya sendiri juga hingga meninggal.

Menyangkut motif kasus tersebut, Kasat Reskrim Polres Bireuen menduga adanya masalah rumah tangga.

“Motif mungkin ada masalah rumah tangga,”ujarnya.

Orangtua Kartini, M Hasan mengatakan anaknya setelah divisum dibawa pulang ke rumahnya dan dikebumikan di perkuburan umum desa setempat.

Sedangkan menantunya Abdul Karim yang disebutkan tim penyidik Polres Bireuen sebagai pelaku mungkin akan dijemput keluarga dari Meuraxa, Meureudu, Pidie Jaya.

Menurutnya, hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan polisi, dalam kasus ini duluan istri (Kartini) meninggal dunia.

Satu jam kemudian baru suaminya Abdul Karim meninggal dunia.

Kasat Reskrim mengatakan, awalnya kepala desa mendatangi Polsek Gandapura melaporkan ditemukan suami istri meninggal dunia di kamarnya berlumuran darah.

Selanjutnya, Kapolsek Gandapura berkoordinasi dengan Kasat Reskrim, Kaur Ident, Kanit Pidum serta Tim Opsnal berangkat ke lokasi.

Kemudian Kapolsek Gandapura beserta anggota dan Kasat Reskrim beserta anggota mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Setibanya di TKP ditemukan korban dan pelaku sudah meninggal dunia.

Kemudian polisi segera melakukan olah tempat kejadian perkara atau TKP, pencarian saksi, bukti maupun petunjuk.

Dari hasil olah TKP diketahui bahwa telah terjadi tindak pidana pembunuhan terhadap Kartini yang
dilakukan oleh suaminya sendiri, yaitu Abdul Karim.

Dugaan tersebut ujar Kasat Reskrim berdasarkan pertama, dilihat kaku mayat korban yang diduga sudah meninggal sekitar pukul 04.00 WIB atau satu jam sebelum diketahui.

Sedangkan pelaku (suami) baru saja meninggal dunia saat warga datang dan ditemukan satu buah silet di tangan kanan pelaku.

Selain itu kata Kasat Reskrim, juga dikuatkan dan berdasarkan keterangan saksi M Hasan Ali (bapak korban) dan saksi Ti Hasanah (ibu korban).

Dugaan itu karena sekitar pukul 04.00 WIB, kedua saksi ayah dan ibu korban berada dalam satu rumah dengan korban.

Namun berbeda kamar dan sempat mendengar suara korban (anaknya) memanggil ayah dua kali.

Ketika mendengar panggilan dari anaknya, M Hasan mengetuk pintu kamar, akan tetapi menantunya menjawab bahwa korban hanya sedang mengigau.

Kemudian M Hasan kembali dan duduk di ruang tamu, sekitar 10 menit kemudian M Hasan Ali tidak mendengar suara apa-apa lagi, maka ia keluar rumah dan mendobrak jendela kamar korban.

Setelah didobrak, melihat korban dan pelaku sudah berlumuran darah.

Kemudian ibu korban memberitahukan kejadian tersebut kepada Musnaidir, seorang keluarga dekat.

Selanjutnya Musnaidir datang ke rumah dan langsung mendobrak pintu kamar serta ditemukan korban sudah meninggal dunia.

Sedangkan pelaku masih bernafas (sekarat), tidak lama kemudian meninggal dunia.

Selanjutnya kedua korban dibawa ke Puskesmas Gandapura, kemudian dibawa ke RSUD dr Fauziah Bireuen.

Masih pengantin baru

Seperti diberitakan sebelumnya pasangan suami istri (Pasutri) bernama Abdul Karim (34), asal Meureudu, Pidie Jaya dan istrinya bernama Kartini (34) asal Cot Jabet, Gandapura Bireuen ditemukan meninggal.

Keduanya ditemukan meninggal dalam kondisi leher tergorong di kamar rumah orang tua Kartini di Desa Cot Jabet, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Kamis (3/6/2021) seusai Subuh.

Keduanya masih pengantin baru karena baru dua minggu lalu melangsungkan pesta perkawinan.

Informasi diperoleh Serambinews.com sekitar pukul 05.00 WIB, orangtua Kartini bernama Hasan (66) mendengar ada suara seperti suara mengigau.

M Hasan kemudian mendekati kamar anaknya yang tergolong luas itu.

M Hasan kemudian mendekati pintu kamar dan menanyakan ada apa dan meminta anaknya untuk membuka kamar.

Berhubung pintu kamar tidak dibuka, maka ia keluar rumah dan mendobrak jendela samping, dengan senter di
tangan ia melihat banyak darah di leher suami anaknya (Abdul Karim).

M Hasan bergegas memberitahukan tetangga dan keluarga lainnya.

“Saat itu saya mendengar suara seperti orang mengigau, saya ke pintu dan meminta pintu dibuka, pintu tidak dibuka, saya keluar dan merusak jendela.

Ketika saya lihat saat saat menyenter, banyak darah di leher anak saya dan suami anak saya,” ujarnya.

M Hasan panik dan sejumlah warga berdatangan termasuk keluarga lainnya, setelah kamar dibuka keduanya diduga sudah meninggal dunia.

Informasi musibah tersebut disampaikan kepada kepala desa dan meneruskan ke Polsek Gandapura.

“Saya mendapat informasi dari keluarga korban dan segera menghubungi Polsek Gandapura,” ujar Maulidar, Keuchik Desa Cot Jabet, Gandapura Bireuen.

Tim medis dari Puskesmas Gandapura bersama PMI Ranting Gandapura membawa keduanya yang sudah meninggal dunia dengan luka gorok di leher ke RSUD dr Fauziah Bireuen.

Amatan Serambinews.com di kamar mayat, Kartini mengalami luka gorok di leher, begitu juga Abdul Karim
mengalami luka hampir serupa.

Direktur RSUD dr Fauziah Bireuen, dr Amir Addani M Kes mengatakan, kedua korban dibawa dari Gandapura dan akan di visum oleh dokter forensik.

Kedua mayat dibalut plastik di kamar mayat rumah sakit tersebut, tim dari Polsek Gandapura, Polres Bireuen sudah turun ke rumah korban dan sudah memasang police line di rumah tersebut.

Kapolres Bireuen, AKBP Taufik Hidayat SH SIK dan anggotanya serta Kapolsek Gandapura, Ipda Safrizal Ariga SH bersama anggotanya sudah turun ke rumah korban.

Kapolres Bireuen AKBP Taufik Hidayat SH SIK MSi melalui Kasat Reskrim AKP Fadila Aditya Pratama SIK kepada Serambinews.com, mengatakan tim sedang melakukan penyelidikan di lokasi kejadian.

"Kami sedang menyelidiki, memintai keterangan dari sejumlah saksi," ujarnya. (*)

Sakit Sayang, PSK Dieksekusi Pekerja Serabutan di Rumah Kosong, 3 Menit Kelar

Gagal Berangkat Haji Tahun Ini, Kemenag OKI : Pasti Ada Hikmahnya

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Ini BB dan Motif Kasus Pengantin Baru Pria di Gandapura Gorok Leher Istrinya Hingga Leher Sendiri,

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved