Airlangga Hartarto

Berdasarkan Kompetensi, Natalius Pigai Sebut Hanya Prabowo dan Airlangga yang Pantas Nyapres di 2024

Dukungan untuk Ketua Umum Partai Golkar, Dr Ir Airlangga Hartarto MBA MMT IPU maju sebagai calon presiden di Pilpres 2024 muncul dari mantan Komisione

Editor: bodok
SRIPOKU.COM/Staf Menko Perekonomian
Ketua Umum Partai Golkar, Dr Ir Airlangga Hartarto MBA MMT IPU 

SRIPOKU.COM, JAKARTA – Dukungan untuk Ketua Umum Partai Golkar, Dr Ir Airlangga Hartarto MBA MMT IPU maju sebagai calon presiden di Pilpres 2024 muncul dari mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai.

Tokoh asal Papua ini dalam cuitan di twitter @NataliusPigai2, Rabu (2/6/ 2021), menyatakan hanya dua figur yang pantas maju sebagai capres di 2024.

Selain Airlangga, Pigai menyebut figur Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang saat ini menjabat Menteri Pertahanan. 

Herman Deru: Potensi Wisata Alam di Sumsel Ada di Pagaralam dan OKU Selatan

“Kami orang timur to the point saja. Di Republik ini hanya 2 yang Kompeten jadi Presiden 2024: Prabowo S & amp; Airlangga H. Bu Puan, AHY, Cah Imin, Zul, Tito, Gatot punya hak tapi lebih tepat jadi Cawapres. Pak Anies sabar tolong jaga DKI dari pada jatuh ditangan orang yang salah, nanti 2029 ok. ,” tulis Natalius di akun Twitternya, Rabu (2/6/2021).

Sebagai ASN (aparat sipil negara) di Kementerian Tenaga Kerja, Pigai mengaku memiliki kompetensi untuk merumuskan tentang pemimpin negara karena merasa memiliki kemampuan teori dalam hal itu.

“Jadi saya bukan hanya asal berpendapat, tetapi merumuskan berdasarkan teori yang saya kuasai,” ucap Pigai.

Menurutnya, teori tentang pemimpin negara dan pemimpin partai politik memiliki banyak kesamaan.

Baca juga: Wakili Sumsel ke Ajang Putera Puteri Tari Indonesia 2021, Cinta Mengangkat Kisah Ratu Sinuhun

“Yang membedakan hanya loyalitasnya. Pemimpin negara loyal kepada rakyat sementara pemimpin parpol loyal kepada partainya,” ungkap Pigai.

Selain itu, ada beberapa alasan mengapa Pigai menyorongkan kedua tokoh itu yang paling pantas menjadi capres.

Ia melihat dari knowledge, skill, dan attitude (KSA).

Baca juga: Guru TK Korban Penyiraman Cuka Para Hingga Kini Masih Menjalani Perawatan Intensif di RSU Sriwijaya

Dari sisi knowledge, Pigai melihat pengetahuan dan wawasan Airlangga dan Prabowo cukup mumpuni.

“Mereka ini punya wawasan nasional dan internasional. Mereka paham betul lanskap internasional. Bahkan pendidikan formal keduanya juga sangat bagus. Ini tak bisa dibantah karena sangat mumpuni,” tutur Pigai.

Kemudian jika dilihat dari sisi skill, terutama kemampuan keduanya dalam memimpin juga sudah terbukti di lapangan.

“Syarat skills ini bisa dilihat dari bagaimana pengalaman dan perjalanan karier politik keduanya di organisasi dan pemerintahan. Ketrampilan mereka memimpin parpol sebagai ketua umum dan memimpin negara sebagai menteri juga sangat baik. Intinya, jam terbang keduanya dalam pengelolaan negara sangat tinggi,” ujar Pigai.

Terakhir, apabila dilihat dari attitude mereka juga sangat layak dan tidak meragukan.

Mulai dari kompetensi budaya kerja, cara kerja dan kompetensi sosial dan profesionalnya juga sudah pantas.

Nilai-nilai profesionalisme itu menurut Pigai dimiliki oleh Airlangga dan Prabowo. 

“Kesetiaan mereka pada rakyat dan negara sudah teruji. Ini hubungannya dengan attitude tadi. Jadi bagaimana komitmen mereka untuk mewujudkan tujuan negara, secara profesional dan penuh kedisiplinan sudah terlihat selama menjadi menteri,” kata Pigai.

Sementara untuk calon-calon lain seperti Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo, Puan Maharani, Zulkifli Hasan dan Anies Baswedan, bagi Pigai, kompetensi mereka dari perspektif KSA, saat ini hanya pas untuk tingkat Wakil Presiden saja.

“Pemimpin negara atau Presiden itu tidak hanya sekedar coba-coba. Tapi harus dijabat oleh orang yang sudah khatam di pemerintahan, dan bagaimana memimpin negara dan bangsa ini,” tambah Pigai.

Dari unsur tersebut, ia melihat hanya Airlangga dan Prabowo yang pantas menduduki posisi itu.

“Semua unsur-unsur pemimpin negara ada pada Airlangga dan Prabowo. Apakah kedua tokoh itu akan disandingkan sebagai presiden dan wakil presiden silahkan saja. Itu terserah proses politik yang ada,” tegas Pigai.

Sebagai seorang yang juga telah khatam di bidang pengembangan sumber daya manusia di
Kementerian Tenaga Kerja, Pigai mengaku hanya ingin memberikan masukan.

“Saya hanya ingin membantu dan menyampaikan aspirasi dan pendapat saya berdasarkan bidang keilmuan yang saya miliki. Silahkan tokoh partai dan masyarakat mempertimbangkan masukan saya ini,” pungkas Pigai.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved