Ratusan Siswa Sekolah Islam Diculik KKB di Nigeria, Diduga Minta Tebusan, Satu Orang Ditembak Mati

Salah satu pejabat sekolah, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa para penyerang awalnya

Editor: Fadhila Rahma
AlJazeera
Ilustrasi sekolah di Nigeria 

SRIPOKU.COM - Sebuah kelompok kriminal bersenjata (KKB) menculik sekitar 150 siswa dari sebuah sekolah Islam di negara bagian Niger di bagian utara Nigeria pada Minggu (30/5).

Pemerintah negara bagian Niger menyatakan melalui twitter bahwa sekitar 200 anak berada di sekolah pada saat serangan hari Minggu terjadi.

Disebutkan, sejumlah siswa yang belum dikonfirmasi jumlahnya telah diculik.

Penculikan itu terjadi sehari setelah 14 mahasiswa dari sebuah universitas di barat laut Nigeria dibebaskan, setelah ditahan selama 40 hari.

Seorang juru bicara kepolisian negara bagian Niger mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa orang-orang bersenjata dengan sepeda motor menyerang Kota Tegina, di wilayah pemerintah lokal negara bagian Rafi, Minggu (30/5) sekitar pukul 15.00 waktu setempat (sekitar pukul 21.00 WIB).

Dia mengatakan para penyerang "menembak tanpa pandang bulu dan menculik sejumlah anak di sekolah Islam Salihu Tanko, namun jumlahnya belum dipastikan jumlahnya".

Juru bicara guberner negara bagain itu mengatakan, satu orang ditembak mati selama serangan itu dan orang kedua terluka parah.

Baca juga: Sindiran Telak Nagita Slavina Saat Raffi Ahmad Ungkit Masa Lalunya, Ayah Rafathar: Aku Pernah Diajak

Baca juga: BOROK Alvin Faiz Pernah ada Main dengan Teman Wanita Tahun 2019 Bocor, Larissa Chou: Penghancur!

Baca juga: Ayu Ting Ting Dicap Negatif Dielus Andre Taulany, Putri Umi Kalsum Rupanya Lagi Ngambek: Dia Ngemong

Kelompok criminal bersenjata (KKB) yang melakukan penculikan untuk mendapatkan uang tebusan telah dituduh berada di balik serangkaian penyerbuan ke sekolah dan universitas di Nigeria utara dalam beberapa bulan terakhir.

Mereka menculik lebih dari 700 siswa untuk mendapatkan tebusan sejak Desember.

Pemilik sekolah, Abubakar Tegina, mengatakan kepada kantor berita Reuters dalam wawancara telepon bahwa dia menyaksikan serangan itu.

“Saya pribadi melihat antara 20 sampai 25 sepeda motor dengan orang-orang bersenjata berat. Mereka masuk sekolah dan pergi bersama sekitar 150 siswa atau lebih,” kata Tegina. Ia tinggal sekitar 150 meter dari sekolah tersebut.

“Kami belum bisa persisnya karena kebanyakan dari mereka belum melapor ke sekolah seperti saat itu,” ujarnya saat ditanya lebih lanjut mengenai jumlah siswa yang diculik.

Tegina mengatakan ada sekitar 300 siswa berusia antara tujuh dan 15 tahun.

Ia mengatakan siswa tinggal di rumah dan hanya menghadiri kelas di lokasi tersebut.

Salah satu pejabat sekolah, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa para penyerang awalnya mengambil lebih dari 100 anak.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved