Liga Champions
Final Liga Champions dari Tahun ke Tahun, Satu Dekade Ini Spanyol Berkuasa Inggris Kalah dari Jerman
Partai final Liga Champions musim 2020/2021 akan digelar dini hari nanti mempertemukan dua klub asal Inggris, Manchester City melawan Chelsea.
Penulis: Refli Permana | Editor: Refly Permana
SRIPOKU.COM - Liga Champions musim 2020/2021 mendekati puncaknya.
Partai final Liga Champions musim 2020/2021 akan digelar dini hari nanti mempertemukan dua klub asal Inggris, Manchester City melawan Chelsea.
Dengan demikian, wakil dari Inggris dipastikan akan menjadi juara kompetisi antarklub paling bergengsi di benua Eropa tersebut.
Ironis, sebagai negara yang disebut-sebut memiliki liga paling kompetitif di dunia, wakil dari Inggris sangat jarang menjuarai Liga Champions.
• Berbalas Pesan, Glenca Chysara & Adi Sastro Kompak Saling Beri Semangat, Cinta Lama Bersemi Kembali?
Dalam 10 tahun terakhir, klub asal Spanyol mendominasi daftar juara Liga Champions.
Sementara Inggris, hanya ada dua klubnya yang jadi juara di 10 tahun terakhir perhelatan Liga Champions.
Inggris bahkan kalah dari klub asal Jerman, padahal Bundesliga tidaklah sekompetitif Liga Primer Inggris.
Bundesliga kerap disebut liganya Bayern Munchen hampir di setiap musim klub tersebutlah yang menjadi juaranya.
Berbeda dengan Liga Primer Inggris, yang penentuan juara terkadang harus ditentukan lewat akhir kompetisi.
Berikut ini flashback partai final Liga Champions satu dekade terakhir:
1. Musim 2010/2011
Di musim ini, Barcelona menjadi juara usai mengalahkan klub asal Inggris, Manchester United, di partai final dengan skor 3-1.
Tiga gol klub asal Spanyol dicetak oleh Pedro, Lionel Messi, dan David Villa yang hanya bisa dibalas sebiji gol dari kaki Wayne Rooney.
Musim ini menjadi awal kehebatan Barcelona di tangan pelatih Pep Guardiola, yang kini melatih Manchester City.
Sepakbola tiki taka yang dimainkan Barcelona kala itu benar-benar membuat mereka menjadi tim yang menakutkan sekaligus ditunggu banyak pecinta bola di dunia lantaran menyuguhkan permainan yang indah dilihat.
2. Musim 2011/2012
Partai final di musim ini tak salah jika disebut sebagai salah satu partai terbaik.
Mempertemukan Munchen melawan Chelsea, klub asal London berhasil jadi juara lewat pertandingan yang dramatis.
Di babak normal, Chelsea yang saat itu dilatih Roberto di Matteo tertinggal lebih dulu lewat gol Thomas Muller.
Namun, jelang perpanjangan waktu, Didier Drogba memaksa pertandingan digelar ke babak extra time dan akhirnya ditutup dengan adu penalti.
Petr Cech menjadi pahlawan Chelsea karena berhasil menggagalkan tiga algojo penalti Munchen.
The Blues untuk pertama kalinya menjadi juara Liga Champions.
• Berbalas Pesan, Glenca Chysara & Adi Sastro Kompak Saling Beri Semangat, Cinta Lama Bersemi Kembali?
3. Musim 2012/2013
Dua klub asal Jerman, Borussia Dortmund dan Munchen, saling berhadapan di patai final Liga Champions musim 2012/2013.
Di liga domestik, keduanya memang seteru abadi, meski secara torehan gelar Munchen unggul jauh dari kompetitornya tersebut.
Di musim ini, skuat Dortmund mungkin merupakan yang terbaik sepanjang sejarah klub.
Mereka diperkuat striker tajam, Robert Lewandowski, yang hingga saat ini masih memperkuat Munchen.
Selain Lewandowski, mereka juga memiliki Marco Reus, Ilkay Gundogan (sekarang Manchester City), hingga bek Matts Hummels.
Jangan lupa, mereka juga saat itu dilatih Jurgen Klopp, salah satu nama baru yang bisa menarik perhatian dunia.
Sayangnya, skuat emas Dortmund tak bisa mengimbangi mental juara Munchen.
Dortmund takluk 1-2 dan harus melupakan mimpi mengangkat piala Liga Champions.
4. Musim 2013/2014
Dua musim tidak mengirimkan wakil di partai puncak, klub Spanyol kembali menghiasi final Liga Champions.
Semakin menarik lantaran dua klub dari kota yang sama, yakni Atletico Madrid dan Real Madrid, saling bertarung di partai puncak.
Sayangnya, Atletico tampaknya masih terlalu minder untuk berjumpa saudara satu kota di partai puncak Liga Champions.
Sempat unggul terlebih dahulu sejak pertengahan babak pertama hingga perpanjangan waktu babak kedua, anak asuh Diego Simoeno tak kuasa melawan mental juara pemain Madrid.
Mereka akhirnya takluk 4-1 lewat babak extra time.
5. Musim 2014/2015
Klub asal Spanyol kembali menambah daftar pemenang Liga Champions, kali ini lewat Barcelona.
Lionel Messi dan kolega berhasil menaklukan Juventus dengan skor 3-1.
Tiga gol Barcelona hanya bisa dibalas sebiji gol oleh klub asal Turin lewat kaki Alvaro Morata.
• Pernah Melahirkan di Penjara, Sosok Ini Bongkar Siapa Ayah dari Anak Jennifer Dunn: Dirahasiakan
6. Musim 2015/2016
De ja vu, derby Madrid kembali tersaji di babak final Liga Champions.
Berbeda dengan final pertamanya, Atletico tampak lebih siap di partai final kali ini.
Koke dan kolega bisa menahan imbang Madrid di babak normal dengan skor 1-1.
Sayangnya, mental juara rival satu kota teramat kuat untuk ditaklukan.
Di babak penalti, seluruh algojo Real Madrid sukses melesakkan gol. Sementara Atletico, kalah setelah Juanfran gagal menjalankan tugasnya dengan baik.
7. Musim 2016/2017
Real Madrid datang ke final Liga Champions di musim ini dengan misi memecahkan rekor klub yang berhasil menjuarai Liga Champions dua musim berturut-turut.
Sementara Juventus, lawan Madrid di final, berharap bisa kembali mengangkat trofi Liga Champions.
Dan, klub asal Spanyol yang berhasil menyelesaikan misinya dengan sukses.
Madrid menang telak 4-1, dimana salah satu gol dicetak dengan indah oleh Cristiano Ronaldo lewat tendangan salto.
Tampaknya, musim ini pula yang membuat manajemen Juventus memutuskan merekrut Ronaldo dengan harapan membawa magisnya ke Turin.
8. Musim 2017/2018
Real Madrid tak salah disebut sebagai penguasa Liga Champions.
Setelah berhasil mematahkan rekor dengan menjadi juara dua musim berturut-turut, selanjutnya mereka membuat rekor dengan menjadi juara tiga musim berturut-turut.
Kali ini, Sergio Ramos dan kolega mengalahkan Liverpool dengan skor 3-1.
Meski menang, Ramos menjadi bahan cacian pecinta sepakbola karena membuat penyerang andalan Liverpool, Mo Salah, cedera di awal-awal laga.
Mereka menilai, andai kata winger Mesir tidak cedera, Madrid bisa saja kalah.
• Prediksi Man City vs Chelsea Oleh Pembalap MotoGP, Valentino Rossi Sebut Diakhiri Penalti
9 . Musim 2018/2019
Sebelum musim 2020/2021, all Englan final sudah tercipta di musim 2018/2019.
Liverpool kembali masuk final dan berhadapan dengan Tottenham Hotspurs.
Kali ini, Liverpool membayar kegagalan di musim sebelumnya dan berhasil menjadi juara.
Kedua tim, sebelum tiba di final, membuat gebrakan dengan berhasil membalikkan keadaan dari lawan-lawannya.
Hotspurs berhasil menyingkirkan Ajax lewat perjuangan heroik Lucas Moura. Sementara Liverpool menyingkirkan Barcelona setelah tertinggal 3-0 di laga pertama.
10. Musim 2019/2020
Bayern Munchen kembali masuk final Liga Champions dan menghadapi 'anak baru' di final Liga Champions, Paris Saint Germain.
Meski bermaterikan pemain-pemain kelas wahid, klub asal Prancis tidak bisa mengalahkan mental juara lawannya.
Munchen kembali berhasil mengangkat trofi Liga Champions dan membuat Paris Saint Germain harus memendam mimpi menjadi juara untuk pertama kalinya.