SADIS, Begal yang Masih Bocah 14 Tahun Tusuk Kepala Pengojek Hingga 16 Luka dan Rampas Motor Korban
Karena ayah korban JS tengah berjalangan, maka korban menawarkan diri untuk mengantarkan pelaku.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Terdesak kebutuhan hidup dan isi peruat, seorang bocah berusia 14 tahun di Rokan Hilir (Rohil) Provinsi Riau, yang sepantasnya masih mengenyam pendidikan di SMP ini justru melakukan perbuatan sadis.
Sebab, bocah berusia 14 tahun ini, menjadi begal. Korbannya adalah seorang pelajar yang menggantikan ayahnya menjadi pengojek.
Aksi pelaku memang tak diduga. Tanpa Basa Basi, Begal yang Masih Bocah 14 Tahun Tusuk Kepala Pengojek Hingga 16 Luka.
Perbutan Begal yang Masih Bocah 14 tahun ini membuat heran pihak kepolisian, sebab sudah bertindak sadis tanpa ampun.
Petugas Kepolisian pun dibuat geleng kepala ketika melihat luka-luka di sekujur tubuh korban saat divisum.
Sebab, tindakan ini terbilang sadis dan kejam untuk seorang bocah berusia 14 tahun.
Kapolres Rohil AKBP Nurhadi Ismanto saat dikonfirmasi mengatakan, awalnya polisi ingin mengungkap laporan adanya seorang pelajar yang ngojek berinisial JS (17) dibunuh oleh pelaku begal, Kamis 20 Mei di Gang Kanopan Balam Km 8 Jalan Pelajar Kecamatan Bangko Pusako Rohil.
Polisi kemudian bergerak melakukan pengejaran, dan ketika pelaku terlacak, maka tim reskrim dari Polres Rohil langsung melakukan penyergapan.
"Ternyata pelaku begal masih anak-anak, berusia 14 tahun tetapi tidak lagi bersekolah," jelas Nurhadi seperti dilansir dari Kompas.com, Rabu (26/5/2021).
Tindakan bocah berusia 14 tahun ini membuat polisi gelang kepala.
Diduga pelaku terdesak kebutuhan hidup dan lapar, sehingga gelap mata dan melakukan begal secara sadis.
Kronologis
Menurut Nurhadi lokasi kejadian dari pembegalan ini terjadi pada Kamis (20/5/2021), di Gang Kanopan Balam Km 8 Jalan Pelajar, Kecamatan Bangko Pusako, Rohil.
Aksi sadis ini bermula saat pelaku awalnya datang ke rumah orangtua korban yang merupakan tukang ojek.
Saat itu, Pelaku meminta antar ke Kampung Suka Makmur dengan alasan ada pekerjaan.
Karena ayah korban JS tengah berjalangan, maka korban menawarkan diri untuk mengantarkan pelaku.
Selanjutnya, Korban dan pelaku berangkat dengan menggunakan sepeda sepeda motor bebek.
Sepanjang perjalanan tak ada kecurigaan sedikit dari JS, karena pelaku terlihat sopan.
Namun, Dalam perjalanan, tiba-tiba pelaku meminta korban berhenti.
Sebab dia hendak merokok dan menyalakan korek api.
"Maka korban memberhentikan motor, saat itu, pelaku yang sudah mengeluarkan sebilah pisau, langsung menikam kepala korban," kata Nurhadi.
Tak hanya menusuk kepala korban, bocah berusia 14 tahun ini, tanpa ampun kembali menghujani tusukan ke tubuh korban sehingga mengalami 16 luka tusukan.
Setelah membunuh korban, pelaku membawa kabur sepeda motor korban.
Sementara itu, korban ditemukan tewas bersimbah darah oleh warga setempat.
Kasus itu pun dilaporkan ke Polsek Bangko Pusako.
Nurhadi mengatakan, berdasarkan hasil visum rumah sakit, ditemukan 16 luka pada tubuh korban.
Di antaranya, kepala bagian tengah dan belakang, pelipis mata, bibir, bahu kiri, lengan, hidung, dan perut. Dari penangkapan pelaku, petugas menyita barang bukti satu unit sepeda motor, satu unit handphone, dan sebilah pisau.
Diproses sesuai dengan UU Perlidnungan anak
Saat ini Pelaku ditahan dan diproses sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Sebab, Mengingat usianya yang masih berumur 14 tahun, maka kasusnya diproses berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 tahun 2012 tentang sistem peradilan pidana anak," tutup Nurhadi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Ngojek", Pelajar SMA Tewas Dibegal Anak Usia 14 Tahun yang Jadi Penumpangnya", Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2021/05/26/122640378/ngojek-pelajar-sma-tewas-dibegal-anak-usia-14-tahun-yang-jadi-penumpangnya?page=2.