Tanggapi Pernyataan Puan Maharani, Ketua PDI-P Sumsel: 'Askolani Datangi Petani, Fitri Keliling RT'
Puan Maharani meminta, semua kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) khususnya di Jateng diingatkan untuk berjuang secara riil.
"Makanya, apa yang diinginkan masyarakat harus diserap. Jadi kami konsolidasi terus memperkuat solidaritas personal struktur, lalu turun kemasyarakat baik melalui kepala daerah, fraksi maupun pengurus partai. Terutama ujung tombak ada diranting dan anak ranting yaitu desa hingga RW/RT," kata Yudha lagi.
Ditambahkan Yudha, jajaran PDI Perjuangan Sumsel sendiri akan menggelar Bulan Bung Karno yang rangkaian kegiatannya dilaksanakan pada bulan Juni mendatang, dalam rangkaian konsolidasi pengurus yang ada, Sumsel buat kegiatan sendiri.
"Kami ada rencana pads tanggal 1 Juni mendatang, memperingatinya berupa upacara dipatung Soekarno di Inderalaya OI," tuturnya.
Pemimpin Ada di Lapangan, Bukan di Medsos
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani meminta, semua kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) khususnya di Jateng diingatkan untuk berjuang secara riil.
Apalagi jika kader tersebut saat ini menduduki jabatan sebagai pemimpin, maka perjuangan di lapangan sangat dibutuhkan.
Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani membeberkan model pemimpin yang ideal bagi PDI Perjuangan.
Yakni pemimpin yang sering dilihat oleh teman-teman seperjuangan dan turut turun bersama dengan para pendukungnya di lapangan.
"Pemimpin menurut saya, itu adalah pemimpin yang memang ada di lapangan, bukan di sosmed (sosial media)," tegas Puan Maharani saat memberikan arahan di Panti Marhaen, Kantor DPD PDI Perjuangan Jateng, dalam pernyataan tertulis, Sabtu (22/5/2021).
Putri dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri ini menuturkan media sosial memang diperlukan pada era teknologi saat ini.
Namun demikian, dalam berjuang tidak hanya berhenti di media sosial.
"Sosmed diperlukan, media perlu. Tapi bukan itu saja. Harus nyata kerja di lapangan," tandasnya.
Selain itu, ia mengatakan jika kader PDI Perjuangan yang tampak diam bukan berarti tidak siap dalam menyambut kontestasi pemilu ke depan.
Perempuan yang juga Ketua DPR RI ini mengucapkan kader PDI Perjuangan sangat siap.
Diamnya mereka bukan karena tidak siap, namun mereka mematuhi aturan partai yang mesti tegak lurus dengan perintah ketua umum.