Pasukan Setan akan Gempur KKB Papua Lewat Jalur Laut, Bertolak dari Jakarta Utara Menuju Marauke
Namun sejauh ini KKB Papua terus melakukan perlawanan dan belum menyerahkan diri meski sudah terkepung di kawasan Pegunungan Ilaga Papua.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Setelah menjalani latihan keras selama berbulan-bulan, Batalyon Infanteri 315/Garuda Kodam II Siliwangi diberangkatkan ke Papua, menggunakan Kapal Perang KRI 592 Banjarmasin, Senin (24/5/2021) malam.
Keberangkatan Pasukan Garuda Siliwangi yang kerap disebut Pasukan Setan ini, terkesan tidak dirahasiakan. Atau lebih tepatnya seperti show of force, atau sebagai peringkatan bagi KKB Papua yang sudah diimbau agar menyerahkan diri.
Apalagi, sejauh ini KKB Papua terus melakukan perlawanan dan belum menyerahkan diri meski sudah terkepung di kawasan Pegunungan Ilaga Papua.
Setelah sempat ditunda, kini pemerintah benar-benar memberangkat Pasukan Setan yang selama ini dikenal sebagai pasukan elite yang diturunkan di daerah-daerah konflik dan berpengalaman bertugas di daerah konflik seperti Aceh dan beberapa daerah konflik lainnya.
Dengan persenjataan lengkap dan latihan selama berbulan-bulan, Pasukan Setan ini siap menghadapi KKB Papua.
Melihat rute keberangkatan, maka dipastikan Pasukan Setan akan turun secara rahasia di kawasan Papua.
Satu yang pasti, Pasukan Setan yang berjumlah 400 prajurit itu akan menyergap KKB Papua lewat jalur laut.
Dan jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:
Dilepas dari Dermaga Kolinlamil
Seperti diketahui, pelepasan 400 personel Batalyon Infanteri 315/Garuda Kodam III Siliwangi itu digelar di Lapangan Mulyono Silam, Dermaga Kolinlamil Jakarta Utara, Senin (24/5/2021) dan berangkat Senin malam.
Adapun, Pelepasan sebanyak 400 Pasukan Setan ini, dipimpin langsung Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto dan dihadiri Inspektur Kolinlamil Laksma TNI Frendy H Saragih dan sejumlah pejabat lainnya.
Dalam tugasnya, sebanyak 400 prajurit Pasukan Setan ini akan diangkut KRI Banjarmasin 592 yakni, Kapal perang jenis Landing Platform Docking (LPD) yang dipimpin oleh Komandan KRI Banjarmasin 592 Letkol Laut (P) Nur Rohmad Ibrahim.
Tugas Pasukan Setan
1. Melakukan Pengamanan di Daerah di Rawan Sekitar Dermaga Papua
Berat dan perlu kecerdasan, sebab Pasukan Setan akan menjalani tugas besar dan menurunkan pasukan yang bertugas dalam pengamanan daerah-daerah rawan di Papua di Dermaga Merauke.
Hal ini diungkapkan oleh Panglima Kolinlamil Laksda TNI Irvansyah seperti dilansir dari Kompas.com, Senin malam, yang mengatakan bahwa, pengiriman 400 personel pasukan tersebut tetap memperhatikan protokol kesehatan dan prosedur lainnya, termasuk latihan keras selama berbulan-bulan lamanya.
Dan jangan lupa subscribe, like dan share channel Tiktok Sriwijayapost di bawah ini:
Lalu, Seluruh aktivitas dari embarkasi personel hingga saat melintas di laut tersebut, akan menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan arahan pemerintah di masa pandemi Covid-19.
"Mulai dari embarkasi personel, material, saat lintas laut hingga kapal sandar dan melakukan debarkasi harus mengacu kepada prosedur protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah," kata Laskda Irvansyah.
2. Gantikan Satgas
Selanjutnya, dengan diturunkannya Pasukan Setan ini, maka maka KRI Banjarmasin 592 akan menarik pasukan Satgas, sebelumnya yang telah bertugas selama 10 bulan di Papua, di mana misi tak hanya menghadapi KKB Papua, tetapi membangun Papua dan menciptakan rasa aman.
Sementara pasukan Satgas tersebut akan dikembalikan ke kesatuan asalnya masing-masing.
"Itu pasukan batalyon, namanya Pasukan Setan, sebutannya dari dulu dari Bandung. Memang tugasnya seperti waktu di Aceh, penumpasan (GAM) dia juga," kata Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kapen Kogabwilhan) III Kolonel Czi IGN Suriastawa kepada detikcom, Rabu (5/5).
Menurut dia, Pasukan Setan ditugaskan untuk menciptakan rasa aman di Papua. Namun tugas menghadapi KKB Papua masih dalam pembahasan karena sifatnya penangkapan yang berujung dengan baku tembak antara TNI dan Polri.
"Masih rapat antara polisi dan TNI dan dibahas. Karena teroris itu kaitannya biasanya kepolisian kalau teroris. Tapi terorisnya sekarang (di Papua) permasalahannya teroris separatis, terlatih, terdidik, keputusan lewat rapat nanti," jelas Suriastawa.
Serta Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:

3. Pembinaan Terirorial dan Pembangunan
Sementara itu, Komandan Korem (Danrem) 061/Surya Kancana (SK) Bogor Brigjen TNI Achmad Fauzi di Mayonif 315/Grd, Bogor, Rabu (19/5/2021) lalu menjelaskan jika Pasukan Setan ini, akan melaksanakan tugas di daerah Papua tak hanya fokus melaksanakan pembinaan teritorial.
Tetapi juga melaksanakan pembinaan daerahnya masing-masing, memperbaiki atau merenovasi gereja, melakukan pendekatan dengan pendeta-pendeta, dan kepada para kepala suku.
Pendekatan inilah yang diharapkan bisa membawa kepada ketengan dalam menjalankan tugas,
4. Pendekatan Kepada Tokoh Masyarakat
Tidak tanggung-tanggung, selanjutnya Pasukan Setan ini juga bertugas mengajak masyarakat yang ada pelosok untuk menggelar upacara 17 Agustus jika ada yang belum pernah.
Juga prajurit harus mendapatkan senjata rakitan dan termasuk senjata organik tanpa merampas, tetapi lewat pembinaan teritorial.
"Penugasan tidak lama, hanya sembilan bulan saja. Kita harus berjuang yang terbaik buat bangsa. Jadi kalian manfaatkan fokus pada penugasan kalian di sana. Persiapkan sebaik-baiknya jangan sampai ada masalah apapun karena penugasan ini adalah berjuang demi NKRI," katanya.
Selanjutnya Danrem juga berpesan bahwa ancaman tak hanya datang dari KKB Papua, tetapi penyakit seperti Malaria juga harus diwaspadi.
Hal ini disampaikan Danrem kepada Satgas Pamrahwan Yonif 315/Garuda agar tetap mematuhi protokol kesehatan di saat berangkat, baik itu saat perjalanan maupun di tempat penugasan. Hal tersebut untuk mencegah penularan penyakit yang berbahaya di daerah Papua yakni Covid-19, HIV hingga malaria.
Semoga berhasil para prajurit dari Pasukan Setan.
