Mencekam, Hewan Liar Bermunculan di Sungai Gangga India Santap Puluhan Belulang Jenazah, Bikin Takut

Kondisi ini membuat takut warga sekitar karena banyaknya anjing liar di kawasan tersebut, terutama tempat di mana tumpukan jenazah

Editor: Hendra Kusuma
Ist/handout
Ditemukan ratusan Kuburan baru di tepi Sungai Gangga India, terekam drone, terungkap Minggu (23/5/2021), Mencekam, Hewan Liar Bermunculan di Sungai Gangga India Santap Puluhan Belulang Jenazah, Bikin Takut 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Fakta India masih Mencekam, terutama di sepanjang kawasan Sungai Gangga di kawasan pinggiran kota, sebab Hewan Liar Bermunculan di Sungai Gangga India Santap Puluhan Belulang Jenazah.

Kondisi ini membuat takut warga sekitar karena banyaknya anjing liar di kawasan tersebut, terutama tempat di mana tumpukan jenazah korban Covid-19 berada.

Penduduk dihadapkan dengan pemandangan mengerikan dengan bergemlimpangan ratusan mayat di pinggiran Sungai Gangga, hingga ada yang hanyut dan mengapung.

Teror kengerian itu dilengkapi dengan munculnya anjing - anjing liar yang dengan lahap menyantap tulang belulang jenazah korban Covid-19 yang sengaja dibuang keluarganya karena tak mampu membayar biaya kremasi.

Ada sebab mengapa penduduk India memilih membuang jenazah keluarganya di pinggiran Sungai Gangga bahkan ada yang menghanyutkannya.

Sebabnya tak lain, Sekali Kremasi Rp 10 Juta, 40 Mayat Perhari Dibuang ke Singa Gangga tanpa kremasi. Hal ini membuat pinggiran Sungai Gangga mencekam.

Faktor Sungai Gangga dianggap sebagai sungai yang mampu mensucikan, juga menjadi dorongan lain bagi warga India untuk meninggalkan jenazah keluarganya yang terkena Covid-19 ke areal Sungai.

Berikut ini beberapa fakta dan kesaksian penduduk di India, terutama di kawasan Sungai Gangga yang berhasil dihimpun dan menjadi catatan Sripoku.com, melansir beberapa situs terkemuka di India dan Asia Selatan.

1. Fakta Mahalnya biaya kremasi Capai Rp 10 Juta Satu Keluarga

Nah, Fakta yang terjadi memang mengejutkan meski sudah diketahui sebelumnya.

Tidak semua warga di India memiliki kemampuan untuk membayar kremasi keluarganya yang meninggal.

Apalagi mereka harus kehilangan dua hingga tiga keluarganya dalam satu hari karena korban Covid-19.

Akibatnya mereka bisa mengeluarkan uang untuk kremasi Rp 5 juta hingga Rp 10 juta perhari.

Bahkan harga kayu untuk kremasi pun menjadi mahal. Untuk mebayar harga kayu saja jika dulu mereka hanya mengeluarkan uang Rs 3.000 hingga 4.000 atau sekitar Rp 800 ribu.

Tetapi kini menjadi sekarang dijual seharga Rs 11.000 (2,2 Juta atau lebih," kata Singh kepada TOI pada Minggu (19/5/2021).

Ia mengakui, Jumlahnya juga tidak lagi bisa dikompromikan, karena ratusan jenazah masih antre.

"Anda tidak dapat menawar apa pun. Kemana orang akan pergi dengan mayat?" Dengan jenazah yang ditumpuk tanpa henti, penjaga kremasi tidak punya waktu atau kesabaran untuk menawar," jelasnya.

Bahkan, ada Petugas menolak karena banyaknya jenazah. Lalu diminta untuk pergi dengan membawa jasad kerabatnya. Orang lain, yang tidak ingin disebutkan namanya, menceritakan pengalamannya kepada TOI dengan berlinang air mata.

Pengalaman menyedihkan juga terjadi dengan warga lainnya yang terpaksa membayar hingga 22.000 Rupee India atau setara Rp 4,3 juta lebih.

"Saya kehilangan bibi saya pada 14 April. Saya membayar 22.000 rupee India (Rp 4,3 juta), untuk kremasi dia di Harishchandra Ghat. Kemudian saya kehilangan nenek saya kemarin (Sabtu) dan kali ini saya diharuskan membayar 30.000 rupee India (Rp 5,9 juta)," jelasnya.

Dengan kondisi itu, pria ini sudah mengeluarkan Rp 10 juta lebih di hari tersebut. Ketika dia memohon, maka petugas kremasi justru menegurnya.

"Petugas kremasi berkata, “Lupakan tarif sebelumnya, tidak bisakah Anda melihat berapa banyak mayat dalam antrean? Saya harus menyerah." jelasnya.

Bahkan dengan biaya ekstra itu, menurutnya pelayanan yang diberikan tidak memuaskan. Sebab ada-ada saja kekurangannya. Seperti Kayu gelondongan, kadang-kadang, tidak cukup, seringkali kayu gelondongan yang sudah terbakar sebagian dimasukkan ke dalam tumpukan kayu segar, sehingga pembakaran kremasi itu sangat jauh dari memuaskan.

2. Terungkap Drone

Sebuan pemandangan baru bikin ngeri di India terungkap saat drone salah seorang warga menemukan ratusan kuburan baru di tepi Sungai Gangga India, Sabtu (22/5/2021) kemarin.

Fakta yang terungkap lewat rekaman drone ini, dikutip dari Al Jazeera News pada Minggu (23/5/2021), yang memperlihat sejumlah kuburan baru korban virus Corona.

Kasus Ditemukan Ratusan Kuburan Baru di Tepi Sungai Gangga India ini membuat heboh dunia.

Sebab, saking banyaknya korban Covid-19 berjatuhan, Negeri Hindustan itu tak lagi mampu menampung jenazah untuk kremasi.

Sebuah fakta juga mengungkapkan, keputusan penguburan mayat korban Corona di tepi Sungai Gangga ini juga tak lepas dari kepercayaan warga India akan pemurnian air suci dari Sungai Gangga.

Fakta lain yang lebih mengejutkan karena petugas kremasi tak lagi mampu melayani kremasi jenazah yang setiap hari mencapai ribuan korban.

Mirisnya ada sebagian warga yang tak lagi mampu membayar petugas kremasi dengan harga yang sangat fantastis yakni sekali kremasi mencapai Rp 2,16 juta (11.000 rupe India), padahal di hari-hari biasa tarinya hanya berkisar Rp 900 ribu (5.000 Rupee India).

Fakta inilah yang membuat sebagian warga memilih menguburkan kerabatnya di tepi Sungai Gangga India.

3. Mayat tak berkubur tendampar Tulang belulang disantap anjing liar.

Fakta dari temuan berdasarkan rekaman drone tersebut, mengungkap fakta lainnya, bahwa ada Tubuh terbengkalai dan jenazahnya bahkan menjadi santapan hewan liar di kawasan India.

Jenazah yang tinggal Tulang belulang itu terdampar tak ada yang mengurus.

"Kami hidup dalam ketakutan." demikian ujar salah seorang warga seperti dilansir dari Telegraph, Minggu (23/5/2021).

Bahkan Anjing itu melahap tubuh dan tulang dari jasad yang tertinggal.

"Anjing-anjing itu berkeliaran di tempat tinggal kami. Dan pemerintah tidak melakukan apa-apa," kata seorang penduduk setempat kepada Telegraph.

3. Perhari 40 Jenazah Ditinggalkan di Tepi Sungai Gangga

Terungkap pula, jika Jumlah jenazah yang ditemukan di dalam dan di sepanjang tepian sungai belum dikonfirmasi hingga kini.

Sebab, petugas berwenang dalam hal ini belum mengumumkan jumlah resminya seperti apa. Apalagi hampir setiap hari selalu ada orang yang kemudian mengantarkan jenazah dan meninggalkannya di tepi Sungai Gangga India tersebut.

"Rata-rata 40 jenazah dibawa ke sini setiap hari dan dikuburkan atau ditinggalkan di sini," kata warga lokal lainnya di desa Dongri kepada Telegraph.

"Kematian akibat Covid-19 India telah membuat kami ngeri."

"Kami tidak tahu siapa yang akan mengklaim atau menghitung mayat-mayat ini."

4. Diprediksi Korban meningkat 5 kali lipat

Seperti dilaporkan oleh Business Insider pada Sabtu (22/5/2021) bahwa, India masih berada di tengah gelombang kedua virus corona yang menghancurkan.

Hingga kini jumlah korban akibat Virus Corona ini sangat mengejutkan. Sebab petugas di India, telah melaporkan lebih dari 26 juta kasus dan lebih dari 295.000 kematian sejak dimulainya pandemi.

Bahkan banyak ahli memprediksi, jika kasus Corona di India bisa mengalami lonjakan bahkan lebih dari itu, yakni mencapai 5 kali lipat

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved