Minta Maaf, Bapak dan Ibu Pengirim Sate Sianida, 2,5 Jam Bertamu ke Rumah Korban

"Paginya kan mengunjungi Nani, habis dari Polres (Bantul) ke tempat kami (rumah Bandiman),"

Editor: Yandi Triansyah
Kompas.com/Markus Yuwono, Dok Polsek
Inilah pelaku pengirim sate beracun sianida 

SRIPOKU.COM - Orangtua pengirim sate sianida, mengunjungi rumah korban, untuk meminta maaf atas perbuatan anak mereka yang telah menghilangkan nyawa bocah berusia 10 tahun.

Korban meninggal dunia usai menyantap sate kiriman dari Nani Aprilia Nurjaman (25).

Sate tersebut sebenarnya bukan ditujukan untuk korban.

Namun sate tersebut dibawa pulang oleh ayah korban yang bertugas untuk mengantarkan makanan tersebut, karena si penerima menolak paket makanan tersebut.

Namun setelah dikonsumsi, makanan sate tersebut menyebabkan bocah berusia 10 tahun tewas.

Ternyata sate tersebut mengandung sianida.

"Paginya kan mengunjungi Nani, habis dari Polres (Bantul) ke tempat kami (rumah Bandiman)," kata Kuasa hukum Bandiman, Chandra Siagian saat dihubungi wartawan Jumat (21/5/2021).

Chandra menambahkan, orangtua Nani mengunjungi kediaman Budiman di Kalurahan Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, Kamis (20/5/2021).

"Kalau pihak keluarga Nani itu bapak, ibu dan lurah di Majalengka, mereka ke tempat Pak Bandiman sekitar pukul 17.00 sampai pukul 19.30 WIB," kata Chandra.

Sementara itu, kuasa hukum Nani, Anwar Ary Widodo mengatakan, kedatangan orangtua Nani ke rumah korban hanya sekadar meminta maaf atas perbuatan yang dilakukan anaknya.

"Keluarga besarnya yang berada di Majalengka memohon maaf yang sebesar-besarnya, kepada keluarga besar Bapak Bandiman atas kejadian yang mengakibatkan ananda Naba Faiz Prasetya meninggal dunia, sungguh tidak pernah ada niatan dalam diri klien kami," katanya.

Diberitakan sebelumnya, pengirim sate sianida Nani Aprilia Nurjaman (25) setelah meringkuk di sel tahanan Mapolsek Bantul, DIY belum pernah dikunjungi keluarga, termasuk saat Lebaran.

"Kalau dari keluarga (Nani) belum ada yang ke sini," kata Kapolsek Bantul Kompol B Ayom saat dihubungi wartawan, Senin (17/5/2021).

Nani menjadi tahanan titipan di Mapolsek Bantul sejak 1 Mei 2021. Selama ditahan, Nani juga tak pernah mendapatkan kiriman makanan ataupun pakaian.
Ayom mengatakan, polisi memberikan kesempatan kepada keluarga untuk menjenguk Nani meski tidak secara langsung, dikarenakan sedang pandemi Covid-19.

Penjenguk bisa melakukan video call, dan bisa menitipkan makanan atau pakaian yang nanti pasti akan diserahkan kepada Nani.

"Kalau celana sempat diberikan dari orang serse. Semua itu karena belum kiriman pakaian dari keluarganya," kata Anom.
Pihaknya memastikan kondisi Nani cukup baik. Meski demikian, petugas terus melakukan pendampingan terhadap tersangka karena kondisinya masih labil.

Petugas sering melakukan komunikasi dengan Nani untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

"Kita punya tiga polwan untuk melakukan pendampingan psikologi," kata Ayom.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pertama Kalinya, Nani Tersangka Sate Sianida Bantul Dijenguk Keluarga",

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved