ABG Hilang di Palembang

Makan Tak Nafsu, Sebelum Bertemu dengan Anak Gadis Hilang, Kini Orangtua ABG Pilih Tak Kerja

Saya jadi tidak nafsu makan beberapa hari terakhir, berpikir kemana perginya

Editor: Yandi Triansyah
Sripoku.com / Maya Citra Rosa
Lilis Suryani (49) menangis terisak khawatir keberadaan anaknya yang hilang selama 4 hari terakhir, Jumat (2/15/2021). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -Kesedihan dan rasa khawatir masih menyelimuti empat ibu di Palembang ini, yang kehilangan anak-anaknya selama beberapa hari terakhir.

Ibu-ibu itu adalah Asnani (54) ibu dari Nadia Tri Agustina (15), Yuyun rokiyah (49) ibu dari Nina Donalia (15), Hamidah (49) ibu dari Robiah Indah Lestari (15) dan Lilis Suryani (49) ibu dari Yunita Malasari (16).

Warga Jalan Sukakarya Lorong Kayu Lulus RT 45 RT 08 Kelurahan Sukarami, Kecamatan Sukarami Palembang yang melaporkan kehilangan anak-anaknya ke Polda Sumsel, pada Rabu (19/5/2021).

Namun hingga kini belum ada kepastian dimana keberadaan mereka. 

Memikirkan anaknya sedang berada di mana dan mengapa tidak pulang selama beberapa hari ini, membuat salah satu ibu, Lilis Suryani kehilangan nafsu makan selama beberapa hari terakhir.

"Saya jadi tidak nafsu makan beberapa hari terakhir, berpikir kemana perginya anak gadis saya itu," ujarnya sambil meratapi foto Yunita.

Bahkan, dengan kondisi perekonomian yang sulit saat ini, serta ditambah beban kehilangan anak-anaknya, membuat Lilis juga berhenti bekerja sementara.

Dia dan 3 ibu lainnya yang berprofesi sebagai pemulung atau pencari barang bekas sudah lama tidak bekerja seperti biasanya.

"Kami sudah berapa hari ini tidak bekerja, karena memang kondisinya bingung masih mencari anak kami," ujarnya.

Hingga saat ini keempat ABG tersebut belum memberikan kabar apapun baik kepada orang tua maupun keluarga kerabat lainnya.

Hasil pantauan di lapangan, rumah Nina Donalia (15) dan Nadia Tri Agustina (16) berdekatan, sedangkan Yunita Malasari (17) dan Rohdia Indah Lestari (15) berjarak tidak terlalu berjauhan.

Mereka semua tinggal di rumah kayu dan semi permanen, nampak tumpukan kardus dan plastik berada di sekitar rumah.

Selain itu, rumah tersebut juga berada di atas lahan tanah milik orang lain. Sehingga kapan pun pemilik lahan akan mengambil, mereka terpaksa pindah.

Kondisi perekonomian yang sulit tersebut membuat para orang tua ABG merasa khawatir, akan terjadi hal yang tidak diinginkan.

Dalam penghasilannya sehari-hari, para ibu ini biasanya dapat menjual barang bekas dan mendapatkan untuk hanya Rp 7.000 hingga Rp 8.000 saja.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved