Virus Corona di Sumsel

Sumsel Masuk 8 Provinsi Tertinggi Keterisian Kamar Isolasi Covid-19, 'Jangan Kolaps Seperti India'

Ruang isolasi covid-19 yang dikhawatirkan tinggi tingkat keterisiannya yang sudah mencapai 71 persen. Itu tingkat bahaya

Penulis: maya citra rosa | Editor: Sudarwan
GRAFIS: SRIPOKU.COM/ANTONI AGUSTINO
Update Virus Corona (covid-19) di Sumsel 

Laporan wartawan Sripoku.com, Maya Citra Rosa

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Keterisian kamar isolasi atau Bed Occupancy Rate (BOR) pasien covid-19 di rumah sakit mengalami perbaikan secara nasional dengan lebih rendah 29 persen.

Namun ada 8 provinsi yang masih tinggi jumlah keterisian tempat tidur isolasi di rumah sakit.

Provinsi yang masih tinggi yaitu :

  1. Sumatera Utara 57 persen,
  2. Riau 52 persen,
  3. Kepulauan Riau 49 persen,
  4. Sumatera Barat 49 persen,
  5. Sumatera Selatan 47 persen,
  6. Bangka Belitung 45 persen,
  7. Jambi 43 persen,
  8. dan Lampung 38 persen.

Wakil Ketua PIE RSUP Mohammad Hosien, dr.Harun Hudari,Sp.PD mengatakan bahwa keterisian tempat tidur di RS Mohammad Hoesin Palembang pada awal Mei 2021 lalu memang hampir mencapai 80 persen.

Hal ini cukup mengkhawatirkan karena jika terjadinya lonjakan kasus maka RSMH Palembang kemungkinan tidak dapat menampung pasien lagi.

"Ruang isolasi yang dikhawatirkan tinggi tingkat keterisiannya yang sudah mencapai 71 persen. Itu tingkat bahaya, karena kalau ada lonjakan kasus bisa tidak tertampung lagi," ujarnya.

Ahli Epidemiologi dari Universitas Sriwijaya Sumsel, Dr Iche Andriyani Liberty, SKM, M.Kes mengatakan tingginya BOR di kota Palembang menjadi fokus utama. 

Sehingga terjadinya kolaps akibat penuhnya pasien yang dirawat di RS.

"Jangan sampai RS kita kolaps seperti India, karena mobilitas masyarakat yang luar biasa peningkatannya," ujarnya.

Selain itu, pemerintah pusat juga menginstruksikan jajarannya untuk memperkuat pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro usai berakhirnya libur Lebaran.

"Tadi arahan bapak presiden untuk memperkuat PPKM Mikro baik di tempat mereka berangkat maupun di tempat tujuan di daerah di Jakarta," ujar Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto Airlangga Hartarto, dalam rilis yang diterima, Selasa (18/5/2021).

Menurutnya sebagian besar warga yang mudik meninggalkan Jakarta mencapai 1,5 juta orang. 

Sekitar 1.023.290 orang mudik ke daerah di Pulau Jawa, sementara sekitar 440 ribu orang mudik ke Pulau Sumatera. 

Dia juga mengatakan ada 3 daerah dengan mobilitas meningkat hampir 100 persen yakni Maluku Utara hampir 100 persen, Sulawesi Barat 74 persen dan Gorontalo 72 persen.

Selain memperkuat PPKM Mikro, Airlangga mengatakan, pemerintah juga memberlakukan tes acak (random test) kepada pemudik yang kembali ke Jakarta.

Menurut Airlangga, Presiden Jokowi juga menginstruksikan agar ada pemeriksaan ketat di pintu masuk Pelabuhan Bakaheuni Lampung.

"Khusus untuk yang dari Sumatera dilakukan mandatory check di Pelabuhan Bakaheuni dan juga di tempat mereka berangkat.

Dia berharap bahwa mereka yang masuk ke Jawa terutama dari wilayah yang naik itu sudah aman dari Covid-19.

Perkembangan kasus Covid-19 saat ini masih relatif terkendali, dengan kasus aktif nasional 5,3 persen dibanding global 11,09 persen.

Tingkat kesembuhannya mencapai 92 persen dibandingkan global yang 86,83 persen. 

Menurutnya, kasus aktif Covid-19 nasional juga mengalami penurunan sebesar 48,6 persen dari puncak kasus pada 5 Februari lalu. 

Kasus aktif minus atau mengalami pengurangan 7.595 dalam satu pekan terakhir dengan saat ini berada dalam kisaran 90.800.

Namun, ada 14 provinsi kasus aktif meningkat, yakni :

  1. Aceh,
  2. Sumatera Utara,
  3. Sumatera Barat,
  4. Riau,
  5. Jambi,
  6. Bangka Belitung,
  7. DKI Jakarta,
  8. Banten,
  9. Maluku,
  10. NTB,
  11. Maluku Utara,
  12. Kalimantan Tengah,
  13. Sulawesi Tengah,
  14. Sulawesi Selatan.

"Dibanding pekan pertama April, kasus mingguan di pulau Sumatera ada tren meningkat dan kita memonitor mobilitas penduduk pasca libur lebaran dari Sumatera ke Jawa," ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved