HEBOH Baim Wong Beli Sriwijaya FC, Presiden SFC : Biarlah Bos, Biarkan Waktu yang akan Berbicara

Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Beragam komentar netizen menyikapi video artis yang juga YouTuber Baimwong yang menyebut bakal membeli klub Sriwijaya FC yang diunggah Raffi Ahmad dalam akun YouTube Rans Entertainment, Sabtu (15/5/2021) siang.

Presiden Klub Sriwijaya FC, H Hendri Zainuddin SAg SH pun memposting ulang video tersebut di akun intagramnya yang ditontong hampir 15 ribu orang hingga banyak mendapat komen.

"Lagi heboh di Medsos lebaran ke-2, @baimwong silaturahim ke rumah Raffi Ahmad berkeinginan beli Sriwijaya FC," tulis pria yang akrab disapa HZ.

Kebanyakan netizen berkomentar menilai video tersebut hanya candaan Baimwong saja selaku YouTuber yang ikut tren dengan klub sepakbola.

Ada juga yang berkomentar jika video singkat itu mengira Baim Wong tengah mengomentari Atta Halilintar yang dikabarkan mau membeli klub Sriwijaya FC.

"Baim Wong itu dak senang bola. Dio cuman bekelakar bae di vlog raafi;" kata netizen lainnya.

Tidak sedikit juga netizen yang serius menanggapinya. Sama halnya dengan komentar terhadap Atta Halilintar, mereka menyuarakan agar hilangkan bahasa "beli" Sriwijaya FC akan tetapi diganti dengan bahasanya berinvestasi.

"Men nak jadi investor laju. Men nak dijual SFC sayang;" ujar netizen lainnya.

Ada yang menyebut, Laskar Baim Wong Kito. Ada pula menyebut, Waduh SFC mau dijual?

Mereka sebetulnya mendukung adanya trend artis yang dilibatkan dalam memajukan klub sepabola, asalkan nanti nama Sriwijaya FC tetap dipertahankan, dan home basenya tetap berada di Kota Palembang.

Dalam video tersebut Raffi Ahmad mengatakan RANS Cilegon United klubnya siap memberikan perlawanan pada klub Baim Wong jika jadi beli klub lain.

 “Kita akan beri perlawanan pada Baim FC,” kata Raffi Ahmad.

Presiden Sriwijaya FC H Hendri ZainuddinSAg SH ketika dimintai komentarnya mengatakan biarlah waktu yang akan berbicara.

“Biarlah bos. Biarkan waktu yang akan berbicara,” kata H Hendri Zainuddin.

Sriwijaya FC sempat melakukan penjajakan kerjasama dengan youtuber top Indonesia Atta Halilintar. Bahkan manajemen Sriwijaya FC dengan Atta Halilintar sudah melakukan pertemuan di Jakarta, 5 Mei 2021. 

Hendri juga sudah memaparkan dua opsi ditawarkan jika terjalin kerjasama dengan artis Youtuber. Bisa dengan tanpa mengeluarkan modal materi, atau bisa saja membeli saham maksimal 30 persen.

Namun sampai sekarang belum ada kepastian perihal kerjasama antara Sriwijaya FC dengan Atta Halilintar. Yang pasti Manajemen Sriwijaya FC memastikan hanya akan melakukan kerja sama peningkatan keuangan klub bukan menjualnya apalagi pindah home base.

Ketum KONI Sumsel ini mengungkap alasan dirinya mencari terobosan menggaet investor seperti YouTuber Atta Halilintar untuk ikut memajukan Tim Laskar Wong Kito.

"Terima kasih juga kita dengan BUMD, BUMN yang di Sumatera Selatan. Kalau kita bicara konvensional, saya hitung kita dapat duit itu Rp 10 miliar," ungkap Hendri.

Menurut mantan Manajer SFC ini, dengan total perolehan Rp M sponsor konvensional itu pun harus menggunakan tangan Gubernur Sumsel selaku pembina klub.

"Dan itupun kita pakai tangannya Pak Gubernur. Artinya kasihan dengan Pak Gubernur, dia sudah banyak kerjaan," kata kembarannya Pengasuh Ponpes Aulia Cendekia KH Hendra Zainuddin MPdi.

Menurut Hendri yang juga Ketum KONI Provinsi Sumsel yang jadi pertanyaan kemana harus mendapatkan Rp 10 M lagi untuk membiayai perjuangan agar lolos Liga 1.

"Itu boleh, tapi itu tidak mencukupi. Rp 10 miliar itu hanya khusus untuk pemain. Kalau kita ingin juara di Liga 2 ini, kita harus butuh Rp 20 M. Artinya ada Rp 10 M harus betul-betul kita dapatkan. Nah pertanyaannya kemana harus kita dapatkan?," ujar mantan Senator DPD RI.

Hendri yang selalu memiliki ide pemikiran terobosan, menyebut terpikirkan untuk bisa mengemas agar pengusaha pempek yang terbilang usahanya besar bisa bekerjasama menyalurkan dana CSR-nya.

"Sebenarnya pengusaha pempek itu CSR-nya pulang ke SFC. Banyak pengusaha pempek yang besar-besar ada di Sumsel ini. Kalau dia beriklan, bersponsor di SFC feedback tim. Sekarang ini kelemahan di SFC adalah marketing untuk memarketing SFC dengan label prestasi," ujar mantan anggota DPRD Banyuasin.

Dikatakannya, jika satu saja kita minta dengan pelaku pengusaha pempek akan sudah luar biasa. Menurutnya, sponsor itu tidak mesti duit. Natural pun bisa. 

"Presiden ini kan bos. Dak perlu mikir ini. Mestinya di marketing. Presiden kan bicaranya strategis, eksekutornya itu tim marketing. Kita dari 2004 sampai 2018 terfokus pada prestasi. Tidak pernah terpikir bungkus, packing Sriwijaya FC ini belum ada yang memikirkan," pungkasnya.