Berita Religi

Mengapa Sih Harus Salat di Masjid? Ternyata Ini Keutamaan Tiap Satu Langkah Diganjar Hal Luar Biasa

Selain pahala sholat berjama'ah, apa sebenarnya alasan kita diharuskan untuk ke masjid? Beirkut penjelasan Ustaz Khalid Basalamah.

Penulis: Tria Agustina | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/ANTON
Ilustrasi Salat 

SRIPOKU.COM - Berikut ini keutamaan yang diperoleh saat hendak pergi ke masjid diterangkan Ustaz Khalid Basalamah.

Masjid merupakan rumah ibadah yang sangat suci bagi umat Islam.

Masjid disebut pula sebagai rumah Allah lantaran di sanalah banyak ketenangan dan rasa khusyuk didapatkan.

Selain tempat sholat, masjid juga digunakan sebagai tempat ibadah lainnya seperti majelis taklim dan pengajian.

Umat muslim terutama kaum laki-laki sangat dianjurkan untuk ke masjid apalagi untuk mengerjakan sholat secara berjama'ah.

Selain pahala sholat berjama'ah, apa sebenarnya alasan kita diharuskan untuk ke masjid?

Berikut ini ulasan selengkapnya dilansir melalui kanal YouTube Khalid Basalamah Offcial.

Baca juga: Kenapa Sih Cerai Ada di Tangan Suami? Ini Jawaban Ustaz Khalid Basalamah, Antara Akal dan Perasaan

Ilustrasi - Sholat Berjamaah.
Ilustrasi - Sholat Berjamaah. (SRIPOKU.COM/Anton)

Baca juga: Mengapa Menyemir Rambut dengan Warna Hitam itu Dilarang? Ini Hukum Mengubah Warna Uban Anjuran Nabi

"Semangat pergi ke masjid, bukankah kita dapat banyak sekali keutamaan? Doa keluar rumah ada keutamaan. Doa ke masjid juga ada bacaan tersendiri," terang Ustaz Khalid Basalamah.

Bagaimana kita minta pada saat ke Masjid diberikan cahaya di wajah, di hati, di kulit, di darah, di sebelah kanan, sebelah kiri, depan, belakang.

Kita minta di kuburan kita, di wajah kita diberikan cahaya, itu doa mau ke masjid, ada keutamaannya sendiri.

Lantas kenapa kita harus sholat di masjid?

Setiap melangkah ke masjid, satu langkah kaki itu akan dicatatkan 1 pahala dalam hadits Bukhari Muslim.

Satu langkah yang lain akan dihapuskan 1 dosa.

Dan dengan langkah itu diangkatkan 1 derajat, ini sudah 5 keutamaan.

Belum masuk ke dalam masjid dengan kaki kanan ada keutamaan sendiri.

Cuma melangkah kaki kanan masuk ada pahalanya.

Keluar dengan kaki kiri ini juga pahala sendiri.

Baca juga: Apa Beda Hibah dan Warisan? Jangan Salah Kaprah, Begini Penjelasan Buya Yahya

Kemudian kalian bisa sholat qobliyah (sebelum) di situ.

Ada doa antara adzan dan iqomah yang mustajab.

Ada mendapatkkan keutamaan sholat berjamaah awal takbiratul ihram bersama imam.

Kemudian juga ada dzikir habis sholat yang jelas-jelas didoakan malaikat selama tidak membatalkan wudhu dan berdiri dari musholahnya.

Tidak kurang dari 10-11 keutamaan kalian dapatkan dengan ke masjid.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersada, -

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ بِحَطَبٍ فَيُحْطَبَ ثُمَّ آمُرَ بِالصَّلَاةِ فَيُؤَذَّنَ لَهَا ، ثُمَّ آمُرَ رَجُلًا فَيَؤُمَّ النَّاسَ ، ثُمَّ أُخَالِفَ إِلَى رِجَالٍ فَأُحَرِّقَ عَلَيْهِمْ بُيُوتَهُمْ ، وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ يَعْلَمُ أَحَدُهُمْ أَنَّهُ يَجِدُ عَرْقًا سَمِينًا أَوْ مِرْمَاتَيْنِ حَسَنَتَيْنِ لَشَهِدَ الْعِشَاءَ

Demi Zat yang menggenggam jiwaku!

Aku sempat ingin menyuruh [orang-orang] mengumpulkan kayu bakar untuk dinyalakan,

kemudian menyuruh salat dengan [menyuruh seseorang mengumandangkan] adzan,

kemudian menyuruh seseorang untuk menjadi imam shalat,

kemudian mendatangi orang-orang [yang tidak menghadiri shalat berjamaah] dan membakar rumah mereka.

Demi Zat yang menggenggam jiwaku!

Jika salah seorang di antara mereka mengetahui bahwa ia akan mendapati tulang berlemak atau kaki kambing yang lezat, tentu ia akan menghadiri shalat Isya.

Hadis ini diriwayatkan oleh al-Bukhari (644).

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu. Ia menuturkan:

أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ أَعْمَى ، فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ : إِنَّهُ لَيْسَ لِي قَائِدٌ يَقُودُنِي إِلَى الْمَسْجِدِ ، فَسَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَنْ يُرَخِّصَ لَهُ فَيُصَلِّيَ فِي بَيْتِهِ ، فَرَخَّصَ لَهُ ، فَلَمَّا وَلَّى دَعَاهُ ، فَقَالَ : ( هَلْ تَسْمَعُ النِّدَاءَ بِالصَّلَاةِ ، قَالَ نَعَمْ . قَالَ فَأَجِبْ

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam didatangi seorang laki-laki buta.

Laki-laki itu berkata, “Wahai Rasulllah, aku tidak memiliki penuntun jalan yang menuntunku ke masjid.”

Laki-laki itu meminta Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberinya keringanan untuk shalat di rumah.

Rasulullah pun memberinya keringanan.

Namun ketika laki-laki itu hendak berlalu, beliau memanggilnya dan berkata, “Apakah kamu mendengar azan?” Ia menjawab, “Ya.”

Raulullah berkata, “Jawablah!” Hadis ini diriwayatkan oleh Muslim (653).

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda,

مَنْ سَمِعَ النِّدَاءَ فَلَمْ يَأْتِهِ فَلَا صَلَاةَ لَهُ إِلَّا مِنْ عُذْرٍ

“Siapa yang mendengar panggilan [azan] lalu tidak mendatanginya (datang ke masjid untuk shalat berjamaah) maka tidak ada shalat baginya kecuali jika ada halangan.”

Hadis ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah (793), dan dinyatakan shahih oleh al-Albani rahimahullah di dalam “Shahih Ibni Majah”.

Lihat soal-jawab nomor 120, 8918 dan 40113.

Baca juga: Ingin Selamat dari Siksa Kubur? Inilah Amalan Ringan yang Sering Diabaikan, Padahal Hanya 4 Menit

SUBSCRIBE US

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved