Warga Berjalan Bopong Dua Mayat Bocah di Hari Pertama Lebaran di Palestina Saat Ada Serangan Israel
Suasana lebaran di Palestina tak sama dengan negara lain, dimana hari kemenangan justru menjadi duka mendalam untuk warga Palestina.
SRIPOKU.COM - Suasana lebaran di Palestina tak sama dengan negara lain, dimana hari kemenangan justru menjadi duka mendalam untuk warga Palestina.
Betapa tidak, serangan roket dan rudal dari Israel jelang ramadan berakhir menyisakan pemandangan pilu di negeri Palestina.
Mayat bergelimpangan, bangunan roboh, hingga kepulan asap dimana-mana tentunya membuat warga di sana tidak bisa menikmati hari kemenangan usai satu bulan lamanya menjalani puasa.
Biasanya perayaan Idul Fitri ini merupakan waktu ketika keluarga berbelanja pakaian baru dan berkumpul untuk pesta besar, termasuk di Palestina.
• Memes Prameswari : Sedih di Jakarta Lebaran Sendiri, Mau ke Surabaya Awal Juni Nanti
Namun, sejak adanya serangan dari Israel jelang puasa ramadan berakhir hingga hari pertama lebaran 2021, Hamas mendesak umat Islam di Palestina untuk shalat Idul Fitri di dalam rumah mereka.
Atau, masjid terdekat dan jangan melaksanakannya di tempat terbuka.
Di kota selatan Gaza, Khan Younis, puluhan pelayat berbaris melalui jalan-jalan membawa mayat seorang anak berusia 11 tahun, dan seorang anak berusia 13 tahun.
Kedua bocah malang itu tewas ketika serangan udara Israel menghantam dekat rumah mereka, pada Rabu (12/4/2021).
Sementara di Israel, tembakan roket dari Gaza membuat kehidupan terhenti di komunitas selatan dekat wilayah kantong.
Dampaknya juga mencapai utara hingga daerah Tel Aviv, sekitar 70 km (45 mil) jauhnya, untuk hari kedua berturut-turut.
Serangan itu tampaknya bertujuan untuk menunjukkan bahwa gudang senjata Hamas masih penuh, bahkan setelah tiga malam serangan udara Israel dan pembunuhan beberapa komandan Hamas pada Rabu (12/5/2021).
• Ada Alasan Lain Kenapa Ustaz Abdul Somad Mendadak Nikahi Gadis 19 Tahun, Diam-diam Inginkan Hal Ini
“Israel mengalihkan beberapa penerbangan masuk dari Bandara Internasional Ben Gurion, dekat Tel Aviv, ke lapangan terbang Ramon di ujung selatan negara itu,” kata kementerian transportasi.
Hamas mengatakan pihaknya menembakkan roket terkuatnya, Ayyash, menuju Ramon, 180 km (110 mil) dari Gaza pada Kamis (13/5/2021).
“Roket itu mendarat di daerah gurun, dan tidak ada sirene serangan udara yang terdengar,” media Israel melaporkan.
Meski begitu, penerbangan tetap dihentikan sebentar di bandara.