Alasan Harus Meningkatkan Ibadah 10 Malam Terkahir Ramadhan, Ini Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah

Ini adaah alasan kenapa harus memaksimalkan ibadah di 10 malam terakhir menurut Ustaz Khalid Zeed Abdullah Basalamah

Editor: adi kurniawan
Tangkap layar YouTube Lentera Islam
Ustaz Khalid Basalamah 

SRIPOKU.COM -- Ini adaah alasan kenapa harus memaksimalkan ibadah di 10 malam terakhir menurut Ustaz Khalid Zeed Abdullah Basalamah atau Khalid Basalamah mengatakan, ibadah harus dimaksimalkan.

Bahkan, Ustaz Khalid Basalamah juga menyebut, maksimalkan ibadah 10 hari terakhir Ramadan harus dilakukan dengan sungguh-sungguh.

Mengenai pentingnya ibadah 10 hari terakhir Ramadan, diungkap Ustaz Khalid Basalamah melalui Instagramnya @khalidbasalamahoffcial.

Berikut ini penjelasan Ustaz Khalid Basalamah mengenai pentingnya memaksimalkan ibadah di 10 hari terakhir Ramadan.

"MAKSIMALKAN IBADAH DI 10 HARI TERAKHIR RAMADHAN

Bersungguh-sungguhlah ketika memasuki 10 malam terakhir di bulan Ramadhan, sebagaimana yang telah kita ketahui di dalam Al-Qur'an, bahwasanya lailatul qadr ini merupakan malam yang sangat diistimewakan, sampai-sampai disebutkan secara spesifik di dalam Al-Qur'an,

لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ

"Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan." (Al-Qadr [97]: 3)

Telah datang hadits yang mengabarkan bagaimana sikap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika datang malam ini,

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ ، وَأَحْيَا لَيْلَهُ ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ

“Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan), beliau mengencangkan sarungnya (untuk menjauhi para istri beliau dari berjima’), menghidupkan malam-malam tersebut dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari no. 2024 dan Muslim no. 1174).

Maka apa alasan kita untuk tidak bersungguh-sungguh dalam malam tersebut? padahal amalan kita dilipatgandakan.

Semoga kita selalu memiliki rasa semangat dalam setiap keadaan, terkhusus di laitaul qadr yang akan datang ini" tulis akun Instagram @khalidbasalamahoffcial dikutip Wartakotalive.com, Minggu (9/5/2021).

Ustaz Syafiq Riza Basalamah Ungkap Dalil Malam ke-27 Lailatul Qadar

Di malam ke-27 Lailatul Qadar 2021 jadi malam paling dinantikan seluruh umat muslim.

Umat muslim di Lailatul Qadar malam ke-27 ini tengah berlomba-lomba mendapatkan pahala hingga amal salih.

Namun, apa itu malam Lailatul Qadar dan ada apa di malam ke-27 Lailatul Qadar di Bulan Suci Ramadan saat ini?

Mengenai malam ke-27 Lailatul Qadar di Bulan Suci Ramadan 2021 ini diterangkan Ustaz Syafiq Riza Basalamah.

Berikut penjelasan Ustaz Syafiq Riza Basalamah melalui akun Instagram di @syafiqrizabasalamah_official, dikutip wartakotalive.com, Sabtu (8/5/2021).

"Lailatul Qadar MALAM KE 27! ⁣

Baca juga: Virus India B1617 di Palembang Lebih Bahaya, Hancurkan Antibodi dan Mutasi Ganda, Kenali 8 Gejalanya

Baca juga: Sosok Asisten Pelatih Baru Timnas Indonesia, Nova Arianto Ucapkan Selamat Datang

Baca juga: Gawat Virus Corona Varian Baru dari India Sudah Bercokol di Palembang Sejak Januari, Masih Dilacak

SANGAT DIHARAPKAN!⁣

Bagi siapa yang 26 hari Ramadan ini telah melewatkannya dengan malas ibadah dan banyak maksiat!⁣

Bagi yang 6 malam terakhir Ramadan ini masih malas-malasan bahkan maksiat!! Masa satu malam ini saja tidak bisa?!?!⁣

Lebih banyak Shalat malam⁣

Lebih banyak membaca Alquran⁣

Lebih banyak sedekah⁣

Lebih banyak doa:⁣
ㅤ⁣

اللَّهُمَّ إنَّك عفُوٌّ تحبُّ العفوَ، فاعفُ عنِّي⁣
ㅤ⁣

Ketauhilah Lailatul Qadar sangat mungkin terjadi malam ini malam ke 27!⁣

Dalilnya tegas:⁣

قال أُبيُّ بنُ كَعبٍ رضِيَ اللهُ عنهُ في ‪ ‬لَيلةِ ‪ ‬القَدْرِ: ((واللهِ، إنِّي لأَعلمُها، وأكثرُ عِلمي هي اللَّيلةُ التي أَمرَنا رسولُ اللهِ صلَّى الله عليه وسلَّمَ بقِيامِها، هي ليلةُ سَبعٍ وعِشرينَ)) رواه مسلم (762)⁣

Ubay bin Kaab radhiyallahu ‘anhu berkata tentang Lailatul Qadar:

”Demi Allah! Sungguh aku sangat mengetahuinya, dan kekeyakinanku paling terbesar ialah malam yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kita menghidupkan malam dengan ibadah, ia adalah malam ke 27!”.⁣

HR. Muslim no. 762⁣
ㅤ⁣
Caption: ustadz @ahmadzainuddinalbanjary ⁣

___________________⁣⁣⁣

#syafiqrizabasalamah #syafiqrizabasalamah_official #ustadzsyafiqbasalamah #ustadzsyafiq #postersrb" tulis akun @syafiqrizabasalamah_official.

Tips Ustaz Adi Hidayat Iktikaf di Rumah Demi Meraih Malam Lailatul Qadar

Apakah meraih malam Lailatul Qadar hanya bisa didapatkan ketika iktikaf di masjid? 

Bagaimana dengan situasi pandemi Covid-19 sekarang ini yang membatasi kapasitas masjid untuk beribadah.

Bahkan di zona merah jamaah dilarang ibadah di masjid.

Ustadz Adi Hidayat akan memberikan tips cara mendapatkan malam Lailatul Qadar meski tanpa harus datang ke masjid.

Seperti diketahui 10 hari terakhir Ramadhan waktu yang sangat mulia untuk umat Islam berlomba agar mendapatkan kemuliaan Allah SWT di malam Lailatul Qadar.

Hanya satu malam tetapi sama nilainya dengan beribadah 1000 bulan.

Seribu bulan ini jika dikonversi ke tahun sekitar 83 tahun.

Umur manusia saja belum tentu sampai 83 tahun, maka sungguh sangat beruntung mereka yang mendapatkan malam Lailatul Qadar dan diisi penuh dengan ibadah.

“Lailatul Qadr itu syarat meraihnya tidak terkait dengan masjid tapi terikat dengan amalan yang dikerjakan di malam itu"

"Dalam kondisi normal pun kalau Anda ke masjid terus malamnya nggak bangun cuma tidur ya nggak dapat juga. Jadi ke masjid itu mengkondisikan supaya lebih fokus maksimal termotivasi bisa ibadah"

"tapi kalau ke sana cuma mindahin bantal, tiduran, bangun pas sahur ya percuma saja," jelas Ustaz Adi Hidayat dalam Youtube official Adi Hidayat dikutip Wartakotalive.com, Kamis (6/5/2021)

Esensi Lailatul Qadr adalah menghidupkan malam dengan mengerjakan amalan meskipun tidak dikerjakan di masjid seperti sekarang ini terjadi pandemi maka kita bisa hidupkan di rumah dengan mengkondisikan seperti di masjid.

Jangan bilang ah saya nggak bisa dapat Lailatul Qadar dengan tidak ke masjid.

"Coba buat satu ruangan, lalu bangun jam 2, lalu shalat, setelah itu isi dengan istighfar, lalu berbaring, bangkit lagi untuk sahur yang penting hidupkan. Jadi untuk menghidupkan itu tidak terikat tempat tapi bagaimana menghidupkan malamnya," tutur Ustadz Adi Hidayat

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Pada bulan Ramadhan terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Siapa yang tidak mendapati malam tersebut, maka ia akan diharamkan mendapatkan kebaikan.” (HR. An-Nasai)

Jadi dimana pun Anda berada asalkan aktivitas Anda diniatkan ibadah dan ikhlas karena-Nya, maka saat itu ibadah tersebut dinilai sebagai ibadah di malam Lailatul Qadar.

Misalkan, sementara lembur, Anda selingi dengan zikir dan doa maka saat itu zikir dan doa Anda dinilai sebagai ibadah di malam Lailatul Qadar.

Atau Anda sementara dirumah, shalat malam, mengaji dan seterusnya maka ibadah di rumah itu dinilai sebagai ibadah di malam Lailatul Qadar.

Semoga kita termasuk orang yang bisa mendapatkan keberuntungan dengan malam Lailatul Qadar dan mengisinya dengan ibadah yang diterima oleh Allah dan diampuni dosa-dosa kita.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari)

Tumbuhkan sikap optimis pada Allah

Lalu ada doa yang diucapakan Rasulullah secara langsung dari mulutnya kepada istrinya Aisyah RA, ketika Aisyah bertanya 'Ya Rasulullah jika dengan izin Allah tentunya aku berkesempatan mendapat malam Al Qadr itu apa yang harus aku katakan? apa yang harus aku bacakan dalam doa?'

Dalam hadis t At Tirmidzi No 3513, juga di hadist riwayat Ibnu Majah No 3.119 yang meriwayatkanya Sayydah Aisyah RA dengan status hadist shahih

Allahumma innaka afuwwun tuhibbul afwa fa'fu Anni artinya

Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha Pemaaf. Engkau suka memaafkan, maka maafkanlah aku Maka selaku ucapkan doa itu dibarengi dengan sikap optimis dan harap kita pada Allah SWT.

"Yakinkan diri Anda pada Allah tak pernah goyah di dalam jiwa hamba hanya Engkau yang maha pemaaf, hanya Engkau yang memaafkan segalanya tanpa kecuali, hanya Engkau yang menggugurkan dosa-dosa, hamba ingin bertaubat kembali kepadaMu dan Engkau mencintai setiap hamba yang minta ampun kepadaMu."

Kalimat yang sangat indah sekali memaafkan dengan cinta

"Malam Al Qadr itu terbentang luas sampai menjelang fajar maka kalau benar kita konsisten shalat malamnya lakukan dengan baik, baik tarawih maupun tahajud maka peluang ini akan kita bisa maksimalkan. itu merupakan amalan utama," jelasnya lagi.

Tambahkan amalan lainya misalkan dzikir, tilawah, baca Alquran

Bagaimana supaya bisa fokus ibadah iktikaf di rumah?

Meski kita tak bisa ke masjid dengan kondisi tertentu maka Anda bisa membawa esensi atau suasana masjid di dalam rumah. 

Berdasar QS Albaqarah ayat 187: Kata allah kalau ingin dapat malam itu maka buru cari tempat yang spesifik, strategis untuk kamu nyaman ibadah. 

jika ingin hasil maksimal iktikaf, mendapatkan ketenangan ibadah tempat spesifiknya di masjid, cari tempat terbaik yang nyaman, dekat dengan rumah

Suasana masjid membuat orang jadi tenang, membuat khusyuk. Di masjid tidak ada TV, tidak ada koran, ketika kita datang melihat orang baca Alquran khusyuk ibadah jadi mendorong kita untuk maksimal ibadah

Jika ingin fokus siapkan perlengkapan yang bagus, tempat khusus maka disebut dengan Iktikaf .

Persiapannya dengan fokus tinggalkan dulu hubungan dengan pasangan, istri/suami, aspek biologis.

Bagaimana di masa pandemi Covid-19 terutama zona merah?

Islam itu memudahkan, maka buatlah suatu ruangan di rumah yang memberikan ketenangan, siapkan perangkat yang mendukung, keluarkan hape dari ruangan itu, siapkan sajadah, mushaf.

Ambil auranya dari masjid dan hadirkan ibadah-ibadah ini.

Amalan Itikaf di rumah, lanjut Ustaz Adi Hidayat, dasarnya Alquran surat 9 At Taubah ayat 18

"Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk."

Maka tarik agenda masjid  ke rumah seperti Iman, shalat, zakat, kharyah, hidayah, maka hadirkan itu semua ketika iktikaf di rumah.

Orang yang beriman akan selalu ingat kehidupan akherat. Cara penerapannya berarti ingat hisab yang berati pertanggungjawaban perbuatan kita pada Allah SWT.

Mata kita akan tanggungjawab berapa banyak melihat yang haram , telinga akan ditanya berapa kali mendengar yang salah.

Maka hadirkan keheningan itu saat di sepertiga malam setelah terbayang maka ucapkan Allahumma innaka afuwwun

Minta ampunan atas apa yang pernah dibuat oleh mulut, mata, hingga semua sampai Anda menangis.

Tak bisa menangis hari ini, besok malam cobalah menangis. Tak bisa menangis? tangisi diri Anda yang tak bisa menangis.

Selain hizab diri, hizab harta juga dipikirkan, sudah punya motor ingin mobil, apakah sudah siap jika ditanya semua harta yang dimiliki?

Maka itu perbanyak istighfar, Ya Allah mobil ini belum mengantarkan saya ke masjid

Lalu maksimalkan shalat, belajar untuk khusyu, ingat zakat renungkan mungkin selama ini hanya menerima, memberinya masih minim supaya nanti hisab kita akan ringan di akherat nanti.

Membangun sifat qasiyah atau rasa takut pada Allah SWT ditulis dalam QS 35 Al Fathir ayat 28 :

"Dan demikian (pula) di antara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa dan hewan-hewan ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya, hanyalah para ulama. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Maha Pengampun."

Selama iktikaf tidak melulu dzikir, shalat, baca alquran tetapi juga belajar agama yang menimbulkan rasa takut pada Allah SWT baca buku tentang sifat salat nabi, dzikir nabi masa lalu sehingga perilaku kita akan lebih berhati-hati lagi, tidak mau berbuat dosa atau yang dilarang Allah SWT. 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved