Kunker 5 Jam Panglima TNI dan Kapolri Bikin KKB Papua Senyap Pasca Tembak Mapolres, Terpantau Drone

Meski sehari sebelumnya, memang terjadi insiden di mana KKB Papua datang dan menyerang Mapolres Ilaga, sehingga terjadi kontak tembak dengan TNI Polri

Editor: Hendra Kusuma
Tribunnews.com
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jennderal Pol Listyo Sigit Prabowo ke Mimika Papua, Jumat (7/5/2021), membahas strategi penanganan KKB Papua pasca ditetapkan sebagai teroris. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Fakta bahwa pada Jumat (7/5/2021) kemarin, ada Kunjungan Kerja atau Kunker selama 5 Jam yang dilakukan Panglima TNI dan Kapolri di Mimika Papua.

Terungkap pula, jika aksi KKB Papua yang nekat menembaki Mapolres Distrik Ilaga Papua terekam dan terpantau drone TNI dan Polri.

Adapun Kunjungan kerja ini bukan kunjungan mendadak, tetapi sudah direncanakan. Meski sehari sebelumnya, memang terjadi insiden di mana KKB Papua datang dan menyerang Mapolres Ilaga, sehingga terjadi kontak tembak antara pihak TNI Polri dan KKB Papua, Kamis (6/5/2021).

Bahkan, aksi KKB Papua ini terbilang berani karena menyerang Mapolres, Kamis (6/5/2021), kemudian membakar salah satu rumah penduduk di Distrik Ilaga Papua dan menyerang antor Polsek Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, disebut ditembaki oleh KKB Parengen, Jumat (7/5) malam

Akibat dari kejadian kontak tembak itu, penduduk sempat mengungsi, meski kini kondisi di Distrik Ilaga Papua kembali aman terkendali.

Kondisi Kembali Normal

Kedatangan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengembalikan suasana di Papua kembali kondusif dan memberikan rasa aman dan nyaman.

Pasca terpantua drone dan sudah diketahui kelompok mana saja yang melakukan penyerangan, Pihak KKB Papua tiba-tiba senyap alias menghilang pasca kontak tembak tersebut.

Sementara itu, dalam kunjungan kerja Panglima dan Kapolri ke Mimika Papua ini, kedua jenderal bintag empat mengunjungi Polda Papua dan Kodam XVII Cenderawasih dan tokoh masyarakat.

Dalam kunker 5 jam di Mimika Papua ini, Panglima dan Kapolri menggelar pertemuan tertutup dengan Kapolda Papua, Pangdam Cenderawasih dan sejumlah tokoh di Papua.

Bahas Strategi dan Polda Penanganan KKB Papua

Ada beberapa strategi pengamanan dan pola penanganan terhadap KKB Papua.

Hal ini diungkapkan oleh rilis dari Humas Polda Papua pada Jumat (7/5/2021) sebagaimana dilansir dari CNN. Bahwa, Kunker selama 5 Jam Panglima TNI dan Kapolri Bikin KKB Papua Senyap ini, memang bertujuan untuk membahas beberapa hal tentang status perubahan KKB Papua menjadi teroris.

Sebab, dalam waktu dekat akan digelar PON XX di Papua. Maka itu, Polda Papua bersama pihak TNI, memang melakukan persiapan-persiapan pengamanan jelang PON XX.

Dalam pengalaman menjelang PON dan pelaksanaan pada hari terebut, ada 9 ribu personel kepolisian yang sudah siap diturunkan, untuk mengamankan perhelatan PON.

Libat Aktivitas HAM dan Tokoh Masyarakat

Panglima dan Kapolri memang berhati-hati. Maka itu dalam lawatan kemarin, Hadi dan Listyo juga melakukan persiapan penanganan konflik di Papua dalam menghadapi ancaman KKB.

Dalam dikusi dan pertemuan serta Kunjungan itu, Papua diharapkan bisa memberikan suntikan semangat terhadap kepolisian dan anggota TNI di wilayah tersebut untuk melaksanakan penegakkan hukum yang tegas dan terukur khususnya di Kabupaten Puncak dan Intan Jaya, tempat bentrok dengan KKB kerap terjadi.

Aksi KKB Papua Terpantau Drone

Sementara itu, terjadi Baku tembak antara aparat TNI-Polri dengan KKB kembali pecah di Ilaga, Puncak, sejak Kamis malam, meski tak ada korban dalam aksi ini.

Tetapi dilaporkan bahwa, Kantor Polsek Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, disebut ditembaki oleh KKB Parengen, Jumat (7/5) malam.

Bahkan, derdasarkan pemantauan kepolisian, gerombolan tersebut juga membakar rumah salah seorang warga di perkampungan setempat. Sehingga membuat penduduk setempat panik dan mengungsi.

Aksi mereka terpantau drone.

"Termonitor oleh drone, kelompok teroris membakar satu rumah penduduk," kata Kepala satgas Humas Nemangkawi Kombes Pol. M. Iqbal Alqudusy, dalam keterangan tertulis, Jumat (7/5) malam.

Terungkap pula penduduk setempat memang sempat panik dan ketakutan sehingga mengungsi. Namun setelah Meski demikian, tak ada laporan korban jiwa akibat penyerangan tersebut.

Penjelasan Kapolda Papua

Sementara itu, Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri menjelaskan, kedatangan Panglima TNI dan Kapolri ke Papua untuk membahas penanganan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Penanganan dan pendekatan secara khusus agar konflik dan tindakan serta teror KKB Papua bisa dihentikan.

"Memberi arahan untuk penanganan dan penegakan hukum di tanah Papua karena semua perkuatannya on the spot-nya di Timika sehingga Panglima TNI dan Kapolri berkunjung ke sini untuk melihat sejauh mana Satgas Nemangkawi bertindak dan bagaimana konsep penanganan berikutnya," ujarnya di Timika, Jumat malam seperti dilansir dari kompas.com.

Menurut Fakhiri, ada beberapa pola baru terkait penanganan KKB."Salah satu bagian yang beliau sampaikan, tapi tentunya pola penanganan itu kita masih menunggu petunjuk dari Mabes Polri, mudah-mudahan kalau minggu depan sudah keluar, kita akan melakukan penyesuaian," kata dia.

Pola Penindakan

Selanjutnya Pola Penindakan KKB di bawah satuan kewilayahan Kemudian, proses penindakan KKB akan di bawah satuan kewilayahan. Sehingga tindakan KKB Papua bisa diatasi tanpa menimbulkan banyak korban, terutama dari penduduk sipil.

"Pola tindak tetap sama, tapi dari yang tadinya dari pusat itu akan diserahkan ke (satuan) kewilayahan, yaitu Polda dan Kodam," kata Fakhiri.

Minta Masukan Tokoh, Komnas HAM dan Akademisi

Sementara itu, Terkait pertemuan dengan tokoh masyarakat, akademisi dan Komnas HAM, Fakhiri menyebut hal tersebut lebih untuk meminta saran bagaimana cara terbaik menangani KKB.

Sebab, orang-orang yang tergabung dalam KKB Papua sebenarnya merupakan warga Indonesia.

Sehingga Panglima TNI dan Kapolri, sambung Fakhiri, ingin lebih berhati-hati dalam penanganan KKB agar masalah yang ada bisa selesai tanpa menyisakan dendam.

Artinya penyelesaian konflik di Papua harus berjalan dengan aman dan damai.

"Koordinasi dengan akademisi, Komnas HAM dan tokoh masyarakat itu semua integral karena kita perlu saran dan masukan untuk melakukan tindakan yang pas."

"Ini sedang berproses, tentu Kapolri dan Panglima TNI berhati-hati melaksanakan hal itu," kata Fakhiri.

Seperti diketahui, ada dua kejadian sebelum kunjungan dua jenderal bintang empat pimpinan tertinggi di TNI dan Polri itu.

Yakni aksi KKB Papua menyerang dan menembak Markas Polres Distrik Ilaga pada Kamis (6/5/2021).

Lalu yang kedua, aksi Kantor Polsek Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, disebut ditembaki oleh KKB Parengen, Jumat (7/5) malam. Sehingga terjadi kontak tembak antara anggota TNI Polri dan pihak KKB Papua, meski tak ada korban dalam insiden ini.(kompas.com/berbagai sumber)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved