Berita Palembang
Covid-19 di Sumsel Belum Mereda, Jenderal TNI AD Bintang Dua Ini Ingatkan Jika Itu Masalah Bersama
Panglima Kodam (Pangdam) II Sriwijaya Mayjen TNI Agus Suhardi sendiri berharap ada pemahaman yang sama antara pemerintah dengan masyarakat agar bisa
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Penyebaran virus corona atau covid-19 masih terus berlangsung.
Pemerintah juga mengimbau agar masyarakat tidak bepergian dan tetap di rumah untuk menekan angka penyebarannya.
Panglima Kodam (Pangdam) II Sriwijaya Mayjen TNI Agus Suhardi sendiri berharap ada pemahaman yang sama antara pemerintah dengan masyarakat agar bisa memutus rantai penyebarannya.
Mengingat kepedulian masyarakat akan bahayanya virus itu masih rendah.
"Jadi perlu dipahami semua pihak, jika pandemi Covid-19 ini masalah kita bersama, bukan tugas pemerintah saja," kata Agus.
Jenderal bintang dua asal Palembang ini, sehebat apapun pemerintahan dalam menangani Covid-19, kalau tidak ada kesadaran yang kuat dan bersama hal itu menjadi percuma.
"Jadi, sadarilah ini buka main- main (virus covid-19) dimana yang meninggal serius bukan main- main. Jadi sekarang kebiasaan hidup harus dilaksanakan sesuai Prokes (Protokol Kesehatan), tidak usah diteriaki lagi pakai masker, jaga jarak, cuci tangan dan sebagainya, kalau sudah kena tidak ada pilihan lagi," tandasnya.
Ditambahkan Agus, negara- negara maju saja yang memiliki sumber daya manusianya unggul dan ekonomi maju seperti Amerika Serikat (AS) dan Inggris masih kewalahan menghadapi penyebaran Covid-19 di negaranya.
"Jadi tida usah disuruh lagi, ini sekarang sudah new normal, galak tidak galak ikuti saja dan perlu kesadaran bersama yang dimulai dari diri masing- masing," tuturnya.
Pangdam juga menyatakan, dalam hal penyebaran Covid-19 di Sumsel, tak dipungkiri saat ini cukup besar dan mengkhawatirkan, dan perlu tokoh masyarakat, tokoh publik dan sebagainya terus mengingatkan masyarakatnya untuk menjadi sadar.
"Saya harapkan seluruh masyarakat termasuk yang bisa mengingatkan yaitu dari tokoh masyarakat ikut menghimbau kembali, jika ini masalah bersama dan harus diatasi bersama dan perlu kerjasana. Dimana, jika ingin mengubah lingkungan kita, maka ubah diri kita dulu," ujarnya.
Dilanjutkan Pangdam, pandemi penyakit ini sebenarnya pernah mewabah juga di zaman Rasulullah, salah satunya penyakit thaun. Penyakit ini bisa menjadi pelajaran bagi umat Islam di masa pandemi COVID-19.
Dimana dalam Al Quran surat Yunus ayat 57, Allah SWT berfirman bahwa penyakit datangnya dari Allah dan kesembuhan pun hanya Allah yang bisa menyembuhkan.
"Kalau kita malakukannya (prokes) secara disiplin, saya yakin dan percaya pandemi ini akan berakhir. Tapi kalau betakoan dan tekah bantah akan sulit berakhir.
Jadi jangan seperti di India yang pernyebaran positifnya tembus 300 ribu se hari, dan harus kita petik pelajaran yang ada," tukasnya.