Menjadikan Setan Sebagai Teman Curhat, Menentukan Posisi di Akhirat, Ini Beda Jin, Iblis dan Setan

"Hai orang yang beriman masuklah Islam secara kaffah, jangan ikuti langkah setan, sesungguhnya setan musuh yang nyata," katanya. 

Penulis: Ahmad Farozi | Editor: Hendra Kusuma
SRIPOKU.COM/AHMAD FAROZI
Yusran Amri, memberikan kultum menjelang shalat dzuhur di mesjid agung Darussalam, Muara Beliti, Kamis 6 Mei 2021 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Bahaya menjadi setan sebagai teman Curhat adalah sikap manusia bagaimana menempat setan alias iblis dalam kehidupannya. Hal ini akan sangat menentukan posisi si manusia tersebut ketika dia melakukan perjalanannya di akhirat.

Demikian disampaikan Yusran Amri, saat Kultum menjelang shalat dzuhur di Mesjid Agung Darussalam Muara Beliti, Kamis (6/5/2021).

Menurut Yusan, ada dua golongan makhluk yang wajib menyembah Allah SWT, yaitu jin dan manusia.

Selanjutnya, dari golongan jin, ada yang baik dan ada yang ingkar dimana yang ingkar ini disebut setan.

Disebutkan oleh Yusan, bahwa iblis adalah dedengkot atau pimpinannya.

"Manusia dengan jin atau dengan setan ada hubungan."

Lantas bagaimana sikap manusia, setidaknya ada empat sikap yang akan membuat manusia itu berada di posisi mana ketika di akhirat kelak.

"Bagaimana sikap kita sebagai manusia terhadap setan, akan menentukan kita di yaumil kiyamat (akhirat). Apakah masuk surga atau masuk neraka," kata Yusran Amri.

Maka itu, dikatakan Ustaz Yusan, ada empat sikap manusia terhadap setan.

1. Menjadikan Setan Sebagai Pemimpin

Sikap yang pertama, bersikap bahwa setan adalah pemimpin. Hal ini berarti pemimpin harus dipatuhi, diikuti semua perintahnya.

Yang menjadikan setan sebagai pemimpin adalah orang yang sirik, misalnya kalau ada masalah pergi ke dukun.

2. Setan Dijadikan Sebagai Teman

Kemudian yang kedua, sikap manusia terhadap setan menganggapnya sebagai kawan.

"Kalau berkawan, tentu ada hubungan dekat, bisa curhat dan bercengkrama."

"Kalau kita berkawan dengan setan, maka Allah akan siapkan neraka syair, cirinya orang yang suka berbantahan tentang Allah tanpa ilmu," ujarnya.

Dikatakan, ada 10 kawan setan.

Yaitu hakim yang curang, orang kaya tapi sombong, pedagang yang berkhianat dan peminum arak.

Kemudian tukang fitnah, orang yang riya', orang yang makan harta anak yatim, menganggap enteng shalat, enggan bayar zakat dan orang yang panjang angan-angan.

3. Menganggap Setan Sebagai Saudara

Disebutkan, sikap manusia selanjutnya terhadap setan yang akan menentukan kehidupan di hari kiamat adalah menganggap setan sebagai saudara.

Salah satu ciri orang yang menganggap setan sebagai saudara adalah orang yang mubazir atau suka berbuat boros.

4. Menjadikan Setan Sebagai Musuh

"Selanjutnya adalah sikap kita sebagai musuh terhadap setan, ini yang tepat."

"Hai orang yang beriman masuklah Islam secara kaffah, jangan ikuti langkah setan, sesungguhnya setan musuh yang nyata," katanya. 

Demikian manusia menjadi Setan, apakah sebagai teman, sahabat, tempat curhat ataukah sebagai musuh. Kesimpulannya, golongan manusia yang keempat adalah yang paling benar, menjadi setan sebagai musuh agar bisa meraih kemuliaan dan masuk Surga Allah SWT.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved