Manakah yang Lebih Utama Mendengar Murottal atau Kajian? Berikut Penjelasan Tepat Ustaz Adi Hidayat

Murottal dan kajian merupakan dua hal yang sama-sama memiliki pahala kebaikan di dalamnya, hanya saja mana yang lebih utama itulah penentunya.

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Facebook Motivasi Dakwah
Ustaz Adi Hidayat 

SRIPOKU.COM - Manakah yang utama mendengarkan murottal atau kajian? Begini penjelasan Ustaz Adi Hidayat.

Umat Islam bisa mendengarkan ayat-ayat Al-qur'an yang dibacakan secara tartil dan benar, akan mendatangkan ketenangan jiwa, salah satunya dengan murottal.

Untuk diketahui murottal merupakan rekaman suara Alquran yang dibacakan oleh seorang qori atau pembaca Alquran.

Biasanya murottal ada alat khusus berupa speaker yang sudah di-setting bacaan murottal di dalamnya.

Murottal terdiri dari 30 juz Alquran dan banyak versi bacaan tergantung qorinya.

Seiring dengan perkembangan teknologi, murottal juga bisa didengar melalui beberapa platform digital salah satunya YouTube.

Ada pula situs-situs yang menyediakan murottal yang bisa diunduh ke perangkat kita misalnya ponsel dan laptop.

Sehingga tidak perlu susah payah dalam mendengarkan murottal di era yang serba canggih ini.

Sama halnya dengan mendengarkan kajian, juga bisa dilihat dan disimak dari mana saja.

Namun, tentu yang lebih utama datang ke masjid dan berkumpul bersama orang-orang sholeh untuk mendapat rahmat dan naungan Allah Subhanahuwata'ala.

Lantas, manakah yang lebih utama antara mendengar murottal dan kajian?

Berikut ini hal yang lebih utama antara mendengar murottal dan mendengar kajian yang disampaikan Ustaz Adi Hidayat melalui kanla YouTube Kajian Islam Official.

Baca juga: Bagaimana Hukum Membaca Alquran di Hape? Ini Kata Syekh Ali Jaber Ibaratkan Orang Tak Pernah Rugi

Ustaz Adi Hidayat
Ustaz Adi Hidayat (Tangkap layar YouTube Ustaz Adi Hidayat Official)

Baca juga: Jalankan Puasa Tapi Tidak Sholat, Apakah Sah Puasanya? Begini Kata Ustaz Abdul Somad: Dia Bisa Kafir

Pembahasan seputar murottal dan kajian diawali dengan pertanyaan berikut ini,

"Mana yang lebih utama mendengar murottal atau kajian?," tanya seorang jemaah.

"Tergantung kebutuhannya, kalau dari tingkat keutamaannya kajian lebih utama, karena kajianitu memberikan pemahaman ilmu, sedangkan ilmu lebih tinggi dibandingkan dengan ibadah-ibadah sunnah bahkan sholat kalau ada sholat sunnah dengan ada tolabul ilmi itu lebih tinggi nilainya dibanding sholat sunnah," jelas Ustaz Adi Hidayat.

"Mendengarkan murottal kalau sekedar anda mendengarkan dengan memahami isinya, itu lebih penting memahami isinya," lanjutnya.

"Saya beri contoh begini misalnya kalau ibu mendengar murottal ada pahalanya nggak?

Kalau baca murottal ada pahalanya?

Baca murottal ada setiap hurufnya sepuluh kebaikan.

Kalau anda cuma mendengar saja dapat pahala dari situ, pahala mendengarkannya," jelas Ustaz Adi Hidayat.

Ada dua ayat di sini yakni Alquran surat Al-Anfal ayat 2,

Artinya :

Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal

Baca juga: Siapakah yang Menamakan Surat di Alquran? Inilah Makna dari Nuzulul Quran yang tak Banyak Diketahui

"Jadi ada orang-orang tertebtu ketika mendengar murottal-murottal Quran ada getaran dalam imannya, nah itu melahirkan pahala lebih," jelasnya.

Dan yang kedua tedapat dalam Alquran yang artinya jika Alquran dibacakan pada anda, maka simak dan dengarkan.

"Jadi orang yang mendengarkan bacaan Alquran mendapatkan rahmat Allah Subhanahuwata'ala," tutur Ustaz Adi Hidayat.

"Anda mendengar murottal Quran rahmat Allah diturunkan kepada anda, tapi anda mendengar ta'lim mendapat 4 yang diberikan oleh Allah lewat lisan Nabi yang tidak diberikan kepada selainnya," tambahnya.

Empat hal tersebut tercantum di hadits muslim nomor 2010.

Tidak pernah orang kumpul di satu tempat di rumah Allah, dia kemudian bertilawah Alquran, kemudian mereka membahas itu (berdiskus) ta'lim, kecuali diberikan 4 hal

1. Allah akan menaungkan rahmatnya bagi orang itu

"Anda mendengar murottal Quran rahmat Allah turun, anda mendengar kajian rahmat Allah dinaungkan, apa bedanya naung dan turun?," ujar Ustaz Adi Hidayat.

"Kalau turun itu bisa di mana saja, tapi tidak semua kena, tapi kalau dinaungi semuanya kena," jelasnya.

2. Allah berikan sakinah (ketenangan) pada jiwa orang yang belajar

Anda mendengar bacaan Quran iman anda meningkat, ada getaran dalam jiwa.

Tapi kalau anda mendengar bacaan-bacaan dari ta'lim, dari pelajaran, bukan cuma meningkat iman tapi juga ada ketenangan dalam diri anda.

Ini hadits kata para ulama menunjukkan dua hal yakni faedah taklim mendapatkan kelebihan, yang kedua memberikan gambaran kepada taklim yang benar.

"Taklim yang benar itu berdampak pada ketenangan jiwa.

Jadi kalau anda belajar di mana pun tidak mendapat hati anda tenang, jauh dari Allah, berarti taklim anda belum sempurna, tinggalkan cari yang lebih baik," ujarnya.

3. Orang yang ikut taklim dikerumuni oleh malaikat

4. Disanjung-sanjung oleh Allah taklimnya di sekitar makhluk yang ada di sekitarannya.

"Anda bayangkan, anda mendengar murottal quran cuma dapat satu rahmat Allah tambahan bonusnya adalah getaran jiwa, tapi kalau anda ikut taklim kemudian pengajian dan sebagainya dan sifat pengajiannya benar, maka 4 diberikan, satu banding empat," jelasnya.

"Apalagi kemudian taklimnya itu disinggung tentang ayat-ayat Allah, dibacakan juga, pahalanya ada plus lagi dengan yang lain dan seterusnya," tutupnya.

Baca juga: Apakah Tiga Kali tidak Sholat Jumat akan Menjadi Kafir? Begini penjelasan Habib Ahmad Alhabsyi

SUBSCRIBE US

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved